skip to main content

Biophilic Desigm Concept in Innovation and Creativity Center, Semarang City

*Caristia Dewi Aprilia  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kota Semarang memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi kreatif  dengan berbagai sektor seperti seni, desain, dan teknologi digital yang terus berkembang. Namun, pelaku ekonomi kreatif menghadapi tantangan persaingan yang semakin ketat, sehingga diperlukan peningkatan ekosistem kreatif yang komprehensif. Salah satu strategi utama adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan teknis, kreativitas, manajemen, dan kewirausahaan yang didukung oleh infrastruktur seperti ruang kolaboratif dan pusat inovasi. Infrastruktur ini tidak hanya menyediakan ruang fisik untuk berkreasi tetapi juga sebagai platform pemasaran produk kreatif. Selain itu, akses terhadap modal, dukungan kelembagaan, serta inovasi pemasaran berbasis teknologi menjadi faktor penting untuk meningkatkan daya saing pelaku kreatif. Saat ini, fasilitas ruang kreatif di Semarang masih terbatas dan belum optimal dalam mendukung kolaborasi dan inovasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, pendekatan arsitektur biofilik dapat diterapkan untuk menciptakan ruang yang mendukung kreativitas, kolaborasi, dan inovasi. Dengan integrasi elemen alami, arsitektur biofilik berpotensi meningkatkan kesehatan, kenyamanan, dan kreativitas pengguna ruang, sehingga mendukung terciptanya ekosistem ekonomi kreatif yang lebih dinamis dan berkelanjutan di Kota Semarang.
Fulltext View|Download
  1. Kusumawardana, A., Dwimawanti, I. H., & Yuniningsih, T. (n.d.). Efektivitas Semarang Creative Hub Dalam Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Semarang
  2. Kusumawardana, A., Dwimawanti, I. H., & Yuniningsih, T. (2023). Efektivitas Semarang Creative Hub dalam Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Semarang. Jurnal of Public Policy and Management Review, 12(2)
  3. Lee, D. (2019). Creative Hubs, Cultural Work and Affective Economies: Exploring ‘Unspeakable’ Experiences for Young Cultural Workers. https://doi.org/10.1007/978-3-030-10653-9_4
  4. Nahdatunnisa, Arzal Tahir, M., Fattah Mustafa, A., & Mislan, S. (2021). Kendari Creative Hub with an Emphasis on Green Architecture. Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal), 4(4)
  5. Pratt, A. C. (2021). Creative hubs: A critical evaluation. City, Culture and Society, 24. https://doi.org/10.1016/j.ccs.2021.100384 Rizqy, A. I. A., & Safeyah, M. (2021). KAJIAN TIPOLOGI INTERIOR CREATIVE HUB (STUDI KASUS: BANDUNG CREATIVE HUB DAN JAKARTA CREATIVE HUB). BORDER, 3(1).
  6. Rorimpandey, B. A. M., Kindangen, J. I., & ... (2020). CREATIVE HUB DI KOTA MANADO. Biophilic Design. Jurnal Arsitektur …
  7. Simahendali, E. Y., Asharhani, I. S., & Wiranata, A. G. (2023). Perancangan ruang bekerja kreatif masa depan. ARSNET, 3(1). https://doi.org/10.7454/arsnet.v3i1.67
  8. Sukmawati, E., Dwanita Widodo, Z., Tanipu, F., Meiningsih Susilowati, E., & Pabisangan Tahirs, J. (n.d.). Dinamika Kolaborasi Industri dalam Ekosistem Ekonomi Kreatif: Studi Literatur
  9. Wicaksono, D., Pratiwi, I., Wibowo, A. A., & Fadlillah, F. (2023). Creative Hub Planning in East Jakarta with Contemporary Tropical Architecture Approach. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1203(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/1203/1/012047 Badan Pembinaan Hukum Nasional. (2024, Mei 21). Jalan berliku pelaku industri kreatif daerah 'naik kelas'. BPHN.go.id. Diakses dari

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.