Abstract
Kerusakan hutan mangrove di Indonesia merupakan isu lingkungan yang mendesak. Dalam kurun waktu singkat, luas hutan mangrove mengalami penurunan drastis dari 7,7 juta hektar pada tahun 2007 menjadi hanya 3,2 juta hektar pada tahun 2009. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti alih fungsi lahan menjadi pemukiman, kawasan wisata, tambak, serta penebangan pohon secara masif. Dampaknya dapat mengancam hilangnya habitat biota laut dan penurunan pendapatan nelayan. Selain sebagai penyangga ekosistem pesisir, mangrove juga berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim karena kemampuannya menyerap karbon lebih besar dari hutan daratan. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi konservasi yang mencakup aspek ekologi, sosial dan ekonomi. Salah satu solusi potensial adalah pengembangan resort ecotourism yang menggabungkan edukasi lingkungan dan pelestarian mangrove. Konsep ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendukung upaya rehabilitasi mangrove secara berkelanjutan.