skip to main content

Museum dan Memorial Tragedi 1998 Berbasis Arsitektur Dualitas Berdasarkan Pengalaman Spasial Pengguna

*Lisanti Dian Pertiwi  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Dualitas dalam arsitektur menggambarkan adanya dua elemen yang tampak bertentangan tetapi sebenarnya saling melengkapi, menciptakan keseimbangan dan harmoni dalam sebuah desain. Sebuah konsep tidak dapat terpenuhi tanpa adanya konsep berlawanan, karena keberadaan konsep yang berlawanan mendukung konsep tersebut dapat berdiri (Klee, 1961). Konsep dualitas dalam arsitektur dapat ditemukan dalam teori arsitektur, proses kreatif, serta dualitas bentuk-ruang (Bartels, 1968). Dengan demikian arsitektur berperan sebagai dualitas, mencakup elemen-elemen yang berlawanan namun hadir bersama, saling mengekspresikan karakter masing-masing sehingga menciptakan keseimbangan yang dinamis. Perancangan dengan judul “Museum dan Memorial Tragedi 1998 Berbasis Arsitektur Dualitas Berdasarkan Pengalaman Spasial Pengguna” membahas mengenai peran arsitektur sebagai dualitas yang menempatkan dunia kehidupan dan dunia kematian, menempatkan tragedi dan harapan dalam satu ruang. Berfokus menekankan peristiwa traumatis dapat dikenang dan dihormati tanpa memisahkan secara tegas antara kenangan akan kematian dan kehidupan sehari-hari. Melalui metode mendalami terjadinya tragedi 1998 yang diangkat sebagai topik perancangan, menelusuri linimasa dan emosi yang terkandung di dalamnya. Emosi dari tragedi 1998 digunakan untuk dikonstruksi menjadi sebuah ruang melalui narasi desain dengan merancang skenario emosi untuk menghadirkan pengalaman spasial bagi pengguna. Perancangan ini menghadirkan arsitektur yang berfungsi sebagai edukasi, memorial, dan refleksi.  Kata Kunci: Arsitektur Dualitas, Tragedi 1998, Pengalaman Spasial Pengguna
Fulltext View|Download
  1. Abdulzahra, G. N., & Greiza, A. A. H. Al. (2024). The Coexistence of Opposites in Contemporary Architecture. International Journal of Design and Nature and Ecodynamics, 19(2), 553–561. https://doi.org/10.18280/ijdne.190221 BADAN PUSAT STATISTIK. (2024). KOTA JAKARTA PUSAT DALAM ANGKA. Bartels, W. (1968). Duality in architecture. Behr, J., & Cunningham, C. (2015). The Role of Death in Life: A Multidisciplinary Examination of the Relationship between Life and Death. Bonder, J. (2009). On Memory, Trauma, Public Space, Monuments, and Memorials. Borch, C., & Böhme Christian Borch Olafur Eliasson Juhani Pallasmaa Birkhäuser Basel, G. (2014). On the Experience and Politics of Architecture Architectural Atmospheres Contents. Cunha, M. P. E., da Cunha, J. V., & Clegg, S. R. (2011). Management: Thesis, Antithesis, Synthesis. SSRN Electronic Journal.
  2. Klee, P. (1961). The Thinking Eye. Linden, M. Van Der. (2021). Advances in 21st Century Human Settlements Architecture Changing Spatial Transitions Between Context, Construction and Human Activities. http://www.springer.com/series/13196
  3. Smith, N., Low, S., Harvey, D., Hayden, D., Blackmar, E., & Katz, C. (2006). The Politics of Public Space. Stevens, Q., & Sumartojo, S. (2015). Introduction: Commemoration and Public Space
  4. Stevens, Quentin., & Franck, K. A. . (2016). Memorials as spaces of engagement : design, use and meaning. Routledge. Tissink, F. E. (2016). Narrative-driven design Roles of narratives for designing the built environment
  5. Zumthor, P. (2006). Atmospheres: Architectural Environments Surrounding Objects

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.