skip to main content

Public Library And Communal Space Dengan Pendekatan Wayfinding Di Semarang

*Robilatul Millah  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Seiring dengan perkembangan teknologi, buku fisik kini tidak lagi menjadi satu satunya sumber bacaan yang dominan karena masyarakat mulai beralih ke e-book. E book memiliki ukuran yang lebih compact dibandingkan dengan buku fisik sehingga  dapat dibaca di mana saja dan kapan saja. Fenomena ini menyebabkan perpustakaan  menghadapi tantangan dalam mempertahankan eksistensinya sebagai sumber informasi.  Di Kota Semarang, Tingkat Gemar Membaca memiliki skor sebesar 69,17 yang  termasuk dalam kategori tinggi. Namun, jumlah perpustakaan umum di Kota Semarang  masih terbatas serta perpustakaan yang ada belum sepenuhnya mampu memenuhi  kebutuhan manusia saat ini. Seiring dengan perkembangan zaman, perpustakaan juga  terus berkembang dengan mencakup tiga aspek penting yakni pengetahuan, konektivitas,  dan komunitas. Sehingga perpustakaan kini tidak hanya sebagai sumber ilmu  pengetahuan saja tetapi juga sebagai ruang interaksi sosial yang mendukung kolaborasi  dan pertukaran gagasan antar individu. Oleh karena itu, perlu adanya penambahan  fasilitas berupa ruang komunal pada perpustakaan sebagai wadah interaksi sosial  masyarakat. Pendekatan wayfinding diterapkan sebagai respon dari adanya dua fungsi  bangunan yang berbeda. Sehingga bangunan ini diharapkan dapat menjadi suatu  bangunan publik yang dapat mengakomodasi kebutuhan manusia sesuai dengan  perkembangan zaman, serta baik perpustakaan dan ruang komunal dapat diakses dengan  mudah oleh masyarakat.
Fulltext View|Download
  1. Febriyantoko, D. (2021). Kajian Wayfinding dan Orientasi Ruang Ditinjau dari Aspek Desain Interior Pada Perpustakaan Umum di KotaYogyakarta. LINTAS RUANG: Jurnal Pengetahuan Dan Perancangan Desain Interior, 7(2), 15–27

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.