skip to main content

Masjid Agung Kota Semarang berbasis Islamic Center sebagai Objek Wisata dengan Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular

*Sukron Abdillah  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kota Semarang dengan populasi lebih dari 1,6 juta jiwa pada 2022, memiliki mayoritas penduduk Muslim (87,46%) dengan banyaknya masjid dan mushola. Namun, fasilitas Masjid berbasis Islamic Center sebagai pusat kegiatan keagamaan Islam masih terbatas dan dikelola oleh yayasan secara eksklusif. Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Semarang melalui Program Prioritas Tahun 2024 merencanakan pembangunan Masjid Agung di Kecamatan Mijen yang ditujukan untuk menjadi fasilitas pusat kegiatan masyarakat dan keagamaan Islam yang inklusif sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. Kecamatan Mijen yang berstatus sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Kota (KSPK) memiliki potensi pariwisata yang baik dan dipilih sebagai lokasi perancangan untuk meningkatkan daya tarik wisata dan mendukung pengembangan daerah baru di Kota Semarang, khususnya kawasan Semarang bagian barat. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Arsitektur Neo-Vernakular menjadi pendekatan yang cocok untuk diterapkan. Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular dapat memberi ciri visual yang khas dan perpaduan antara unsur budaya lokal dengan sentuhan unsur modern dapat membentuk citra Masjid Agung berbasis Islamic Center yang akan dirancang sebagai ikon destinasi wisata baru yang menyimbolkan perkembangan, kemajuan, dan modernitas Kota Semarang yang dicapai tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya lokal daerahnya. Kedua hal diatas dapat menjadi penguat daya tarik wisata pada Masjid Agung berbasis Islamic Center yang akan dirancang sebagai objek wisata ini. Perancangan ini diharapkan mampu memenuhi tujuan pembangunan Masjid Agung yang direncanakan dalam Program Prioritas Pemerintah Kota Semarang Tahun 2024 sekaligus mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh Kecamatan Mijen sebagai lokasi perancangan sehingga dapat memberi kontribusi terhadap peningkatan kualitas sosial, ekonomi, dan pariwisata dalam rangka pengembangan daerah baru di Kota Semarang untuk mewujudkan pemerataan pembangunan kota. 
Fulltext View|Download
  1. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Departemen Agama RI. (1976). Buku Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) Proyek Islamic Center di Seluruh Indonesia. Jakarta : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Departemen Agama RI
  2. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. (2014). Keputusan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/802 Tahun 2014 tentang Standar Pembinaan Manajemen Masjid. Jakarta : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
  3. Suparwoko, W. (2016). Standar Perancangan Tempat Wudhu dan Tata Ruang Masjid. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia
  4. Anatta, C. & Sutanto, A. (2023). Kompromi Lokalitas dan Modernitas pada Desa Adat Pubabu-Besipar dengan Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular. Jurnal STUPA, 5(2), 940

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.