skip to main content

PERANCANGAN RUSUNAWA MANDIRI PRODUKTIF DI KOTA SEMARANG

*Hanif Ahmad Fauzan  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Rumah menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Rumah dapat memberikan rasa aman dan nyaman baik secara fisik maupun non fisik yang mempengaruhi kualitas hidup manusia. Kota Semarang sebagai salah satu kota dengan penduduk terpadat di Jawa Tengah dengan angka penduduk mencapai 1.659.975 jiwa, yang masih didominasi oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). MBR adalah masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli rumah. hal ini menyebabkan angka backlog di Kota Semarang masih terbilang tinggi. Tidak hanya itu, permasalahan yang masih sering terjadi di Kota Semarang adalah bencana banjir. Pada bulan Januari dan Februari tahun 2023, bencana banjir melanda Kota Semarang, khususnya di daerah Kelurahan Meteseh dan Rowosari yang menyebabkan ratusan kk menjadi korban dan harus mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman. Melihat aspek ketersediaan pangan, Kota Semarang mempunyai visi dan misi menerapkan konsep swasembada pangan yang nyatanya hingga saat ini masih belum direalisasikan dengan optimal. Padahal, konsep ini sangat penting bagi kesejahteraan dan masa depan masyarakat untuk membantu mengurangi perilaku konsumtif yang berlebihan dan keterbatasan pangan. Berdasarkan permasalahan tersebut, salah satu solusi yang dapat memberikan dampak signifikan dalam hal ketersediaan tempat tinggal adalah dengan tersedianya hunian vertikal (rusunawa). rusunawa yang hendak dirancang berlokasi di Kota Semarang dengan konsep mandiri dan produktif yang diharapkan dapat menjadi solusi dari beberapa permasalahan di Kota Semarang tersebut.
Fulltext