skip to main content

EDUWISATA KEBUDAYAAN BANYUMAS

*Naura Imtinan Hafizhah Haq  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Pariwisata Kabupaten Banyumas berhasil bangkit dari dampak pandemi Covid-19 melalui pembangunan objek wisata baru. Kabupaten Banyumas berhasil naik sebanyak 334% di tahun 2022 dan menduduki peringkat keempat di Jawa Tengah dalam jumlah kunjungan wisata. Namun, tercatat bahwa wisata budaya di Kabupaten Banyumas hanya berjumlah 4 dari 101 daya tarik wisata yang ada. Padahal, pariwisata kebudayaan dapat meningkatkan pemasukan untuk daerah sekaligus melestarikan budaya dan memperluas pasar produk dan layanan lokal. Maka dari itu, dengan betapa pesat pengembangannya pariwisata dan untuk meningkatkan jumlah wisata budaya di Kabupaten Banyumas, dapat dibangun suatu Daya Tarik Wisata Edukasi yang dapat membantu melestarikan Kebudayaan Banyumas. Kebudayaan Banyumas mencakup banyak elemen dari Kabupaten Banyumas sendiri, seperti dialek identitas Banyumas yaitu ngapak, kesenian seperti batik banyumasan, hingga kudapan khas Banyumas seperti mendoan, nopia, dan jenang jaket. Kebudayaan Banyumas memperlihatkan identitas Banyumas karena mencakup keyakinan, norma, hingga nilai yang mengisi kehidupan masyarakatnya. Hal tersebut membuktikan bahwa Kebudayaan Banyumas perlu dipelajari, disebarluaskan, diadaptasi, dan dibagikan menerus sepanjang masa. Eduwisata merupakan penggabungan antara wisata dan pembelaran, di mana kepentingan yang utama adalah memuaskan rasa keingintahuan wisatawan akan lokasi yang didatangi, seperti bahasa, lingkungan alam, flora, fauna, dan yang pasti kebudayaan. Eduwisata Kebudayaan Banyumas dapat menjadi cara untuk menciptakan daya tarik kepada Kabupaten Banyumas, menambah pemasukan wilayah, melestarikan kebudayaan banyumas, serta tetap menjaga keindahan alam yang ada dengan target seluruh usia dan kalangan.
Fulltext

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.