skip to main content

TERMINAL BUS HUB WISATA DEMAK

*Cahyo Kusdiantoro  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Curah hujan yang melimpah selama tiga hari berturut-turut di Demak telah mengakibatkan banjir di Terminal Bintoro. Kondisi yang memprihatinkan ini semakin memperburuk keadaan terminal yang sebelumnya sudah dalam kondisi terabaikan. Dampaknya sangat terasa, terutama dalam menurunkan jumlah penumpang yang menggunakan layanan terminal tersebut. Data statistik menunjukkan penurunan yang signifikan dalam jumlah penumpang dari tahun 2015 hingga 2023, dari 15.662 penumpang per hari menjadi hanya 1005 penumpang per hari. Namun, potensi wisata religi yang tinggi di wilayah Demak menunjukkan adanya peluang yang besar untuk meningkatkan aktivitas di Terminal Bintoro. Dengan jumlah pengunjung wisatawan mencapai lebih dari 400.000 orang, potensi ini seharusnya dapat dimanfaatkan dengan optimal. Sayangnya, terminal tersebut belum mampu menampung potensi wisatawan tersebut dengan baik. Selain itu, keberadaan RSUD Walisongo yang berada di area depan terminal menjadi potensi yang tidak termanfaatkan secara optimal karena kurangnya koneksi antara kedua fasilitas tersebut. Menghadapi tantangan ini, sebuah riset dilakukan melalui observasi langsung, studi pustaka, dan studi preseden. Hasilnya menunjukkan bahwa Terminal Bintoro dapat dioptimalkan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yang mendukung pariwisata. Beberapa usulan telah diajukan, termasuk penyediaan fasilitas parkir bus wisata, fasilitas penunjang untuk wisatawan, dan pengadaan fasilitas penginapan murah yang dapat digunakan sebagai transit ataupun penginapan bagi wisatawan dan pengunjung RSUD. Dengan menerapkan konsep terminal bus hub wisata Demak, diharapkan dapat meningkatkan jumlah penumpang serta memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat sekitar Terminal Bintoro. Ini merupakan langkah positif dalam memanfaatkan potensi pariwisata yang ada dan meningkatkan kualitas layanan bagi pengguna terminal serta wisatawan.
Fulltext
  1. Departemen Perhubungan. (1996). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor 272 Tahun 1996
  2. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. (1994). Studi Standarisasi Perencanaan Kebutuhan Fasilitas Perpindahan Angkutan Umum di Wilayah Perkotaan
  3. Morlok, E. K. (1991). Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Erlangga
  4. Neufert, E. (2002). Data Arsitek Jilid 2 (Kedua). Erlangga. Permenhub. (2016). PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 32 TAHUN 2016

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.