skip to main content

REVITALISASI STASIUN TAWANG TERINTEGRASI DENGAN STASIUN LRT MENGGUNAKAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HYBRID

*Maulana Ilham  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Transportasi telah menjadi kebutuhan vital dalam kehidupan saat ini, tercermin dari minat masyarakat yang meningkat dalam menggunakan transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Mobilitas yang tinggi dan efisiensi waktu menjadi faktor penting, terutama di kota-kota besar seperti Kota Semarang. Dalam menghadapi tantangan mobilitas dan kemacetan, Kota Semarang membutuhkan infrastruktur transportasi umum yang baru. Salah satu solusinya adalah pengembangan Stasiun LRT yang diintegrasikan dengan Stasiun Tawang, hal ini dapat meningkatkan pilihan transportasi masyarakat dan mengurangi kemacetan. Pengembangan Stasiun LRT yang terintegrasi dengan Stasiun Tawang akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan dan efisiensi transportasi di kota ini. Stasiun LRT menjadi langkah yang relevan dan bijaksana dalam mengatasi permasalahan minat terhadap transportasi umum di Kota Semarang. Dengan mempertimbangkan integrasi dengan Stasiun Tawang, rancangan Stasiun LRT menjadi solusi bagi tantangan infrastruktur transportasi umum di kota ini. Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap transportasi umum, tetapi juga akan membantu dalam mengurangi kemacetan dan polusi udara, serta mendukung pertumbuhan berkelanjutan kota-kota besar seperti Semarang. Kata kunci tidak boleh berupa kalimat. Kata kunci dapat berupa frasa. Kata kunci disusun berdasarkan urutan alfabet. Kata Kunci: Integrasi; Infrastruktur; LRT; Minat transportasi; Pengembangan transportasi; Stasiun Tawang.
Fulltext

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.