skip to main content

SENIOR LIVING DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN UNIVERSAL DESIGN

*Anisa Sari  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Peningkatan Usia Harapan Hidup di Indonesia sedang menjadi fenomena yang tren saat ini. Peningkatan tersebut memberikan dampak kenaikan populasi lansia di Indonesia, salah satunya di Kota Semarang, yaitu memiliki jumlah penduduk lansia yang meningkat setiap tahun hingga saat ini berjumlah 184.000 jiwa. Peningkatan jumlah lansia ini menyebabkan keharusan untuk semakin mensejahterakan lansia karena lansia mengalami berbagai penurunan fungsi tubuh dan keterbatasan dalam melakukan aktovotas sehari-hari. Sehingga lansia selayaknya harus diperhatikan karena memerlukan bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Oleh sebab itu, kebutuhan hunian lansia semakin dibutuhkan saat ini. Namun demikian, panti jompo yang ada saat ini mayoritas masih memiliki keterbatasan baik fasilitas maupun aktivitas di dalamnya, sehingga muncul berbagai upaya untuk menghilangkan paradigma negatif panti jompo di Indonesia dengan tetap membuat fasilitas hunian lansia yang terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan lansia secara fisik, rekreasi, sosial, dan lingkungan yang terpadu sehingga muncul istilah senior living. Perancangan Senior Living ini ditunjang dengan prinsip Universal Design yang khusus ditujukan untuk lansia untuk menciptakan lansia yang berkarakter serta mengurangi fenomena kesepian dengan lingkungan binaan yang terpadu dan dapat memberikan rasa positif bagi lansia. Senior living ini mengambil lokasi di daerah Kecamatan Mijen tepatnya di BSB City karena melihat potensinya sebagai lingkungan yang sesuai untuk hunian lansia. Penyusunan LP3A ini menghasilkan program perencanaan berupa pengguna, aktivitas, kebutuhan ruang, dan program ruang Senior Living dan program perancangan berupa pendekatan Universal Design.
Fulltext

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.