Communal Living Apartemen Untuk Mahasiswa Di Surabaya

Abstract

Banyaknya perguruan tinggi di Surabaya menarik para pelajar dari dalam Surabaya maupun luar Surabaya untuk mengejar pendidikan yang mereka inginkan. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun yang juga berpengaruh terhadap kepadatan penduduk di wilayah sekitar perguruan tinggi, salah satunya adalah wilayah Surabaya Timur yang terdapat perguruan tinggi Negeri diantaranya Kampus C Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Salah satu kecamatan di Surabaya Timur dengan jumlah kepadatan penduduk tinggi yaitu Kecamatan Mulyorejo sebesar 6002 jiwa/Km2 dengan penduduk datang sebanyak 1735 jiwa. Hal tersebut juga beriringan dengan meningkatnya bangunan komersial yang menunjang aktivitas mahasiswa seperti kost, asrama, rumah susun mahasiswa, kontrakan, maupun apartemen bagi mahasiswa. Pertumbuhan jumlah mahasiswa yang meningkat dengan cepat setiap tahunnya dengan lahan yang terbatas dan tidak bertambah menyebabkan berkurangnya lahan terbuka hijau sehingga tidak memungkinkan mendirikan bangunan hunian secara mendatar (landed housing). Oleh karena itu, mendirikan hunian yang tersusun vertikal atau dengan sistem lebih dari satu lantai merupakan salah satu cara untuk mendapatkan hunian dengan lahan yang terbatas namun tetap mendapatkan kualitas serta kuantitas yang optimal. Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan hunian dengan fasilitas yang dapat yang dapat memenuhi kebutuhan penghuninya, dengan mengusung konsep dasar communal living sehingga terjadi interaksi sosial antar penghuni. Penekanan desain yang digunakan adalah arsitektur biofilik yang memperhatikan hubungan antara unsur manusia dan unsur alam untuk menciptakan ruang yang memberikan manfaat kesehatan dan lingkungan bagi penghuni maupun pengelola dengan menghadirkan unsur alam pada interior maupun eksterior bangunan. Kata Kunci: apartemen mahasiswa, communal living, arsitektur biofilik.