skip to main content

Wediombo Surfing Hotel

*Radita Pramesti  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Tujuan rancang dari proses desain ini adalah menghasilkan sebuah kawasan bangunan akomodasi penginapan sebagai fasilitas kawasan wisata di Pantai Wediombo, Kab. Gunung Kidul dengan keunggulan kegiatan Surfing yang dimilikinya sebagai daya tarik wisata pantai terkhusus wisatawan mancanegara. Proses desain ini didorong dengan dijadikannya Pantai Wediombo sebagai maskot kegiatan Surfing di pesisir pantai Yogyakarta dan dilakukannya reaktivasi kembali kegiatan Surfing yang sudah ada dan terkenal sejak tahun 2017. Pasalnya, daya tarik pantai utama ditopang dengan orientasi arah pantai menghadap barat yang menyebabkan timbulnya jenis ombak yang dimiliki oleh Pantai Wediombo dengan jenis Break Surfer sebagai daya tarik wisatawan terutama mancanegara. Daya tarik wisata lain juga didukung dengan sudah adanya komunitas pengelola kegiatan bernama Wediombo Surfing Society dimana WSS mengadakan sistem penyewaan alat dan memberikan jasa instruksi edukasi pelatihan yang sudah terkenal di kalangan mancanegara dan akan terus berkembang dalam skala nasional maupun internasional. Faktanya, dengan potensi tersebut, disayangkan bahwasannya wisatawan peselancar belum memiliki penginapan dan fasilitas penunjang layak pada daerah kawasan Pantai Wediombo didukung dengan dilewatinya Pantai Wediombo oleh pembangunan akses Jalur Pantai Selatan, tentunya dibutuhkan suatu akomodasi penginapan yang dapat menunjang kegiatan peselancar sebagai faktor utama serta sebagai tempat peristirahatan bagi pengguna jalur Pantai Selatan. Proses desain ini dibantu dengan pendekatan konsep Biophilic Design yang mengacu pada 6 prinsip dasar yang dijadikan acuan sebagai bentuk adaptasi dengan lingkungan serta bentuk efisiensi energi dalam rangka memberi ketenangan dan kenyamanan bagi para pengguna. Pencarian data didapatkan melalui wawancara, analisa studi banding serta kegiatan observasi lapangan. Berdasarkan tahapan pendekatan perencanaan dan perancangan yang telah dilakukan, dihasilkan sebuah program perencanaan yakni Hotel Bintang 5 dengan luas 5 Ha yang terdiri dari 5 lantai dengan ketinggian 70 m dpl , total KDB sebesar 40% dan KDH sebesar 60%. Berdasarkan pendekatan jumlah kamar melalui rumus regresi 10 tahun mendatang, didapatkan jumlah kapasitas kamar sebanyak 490 unit yang terdiri dari 4 tipe kamar + 1 villa (3 jenis) dilengkapi dengan fasilitas penunjang utama berupa Surfing Camp sebagai fasilitas pendukung utama kegiatan Surfing. Dengan pendekatan konsep Biophilic Design sebagai bentuk adaptasi lingkungan dan efisiensi energi, diterapkan sistem struktural yang diadaptasikan dari penerapan bangunan multi massa sebagai adaptasi kontur setempat dan pengolahan air sebagai salah satu unsur Biophilic Design yang terkoneksi dengan kegiatan Surfing.
Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.