BibTex Citation Data :
@article{JPPS16855, author = {Raditya Valeri Aurelia Rayhan}, title = {CO-HOUSING : HUNIAN MILLENIAL DENGAN RUANG KOMUNAL}, journal = {Jurnal Poster Pirata Syandana}, volume = {4}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {}, abstract = { Kota Semarang merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan penduduk yang paling cepat. Kota Semarang kaya akan predikat baik dari sisi sejarah maupun dari sisi potensi kedepannya sehingga menjadi salah satu sebab pesatnya pertumbuhan penduduk. Selama satu dekade terakhir, perkembangan property meningkat pesat, terutama di sektor real estate dan infrastruktur. Namun, pengembangan real estate masih didominasi oleh perumahan dengan rumah tinggal diatas tanah/landed house. Banyaknya permintaan rumah tinggal diatas tanah/landed house tidak hanya mendorong kenaikan harga tanah, tetapi juga menyebabkan ketersediaan lahan untuk rumah semakin habis. Hal ini membuat masyarakat kesulitan untuk membeli rumah dengan harga yang terjangkau, khususnya generasi milenial. Generasi milenial di Indonesia umumnya adalah para pekerja atau professional muda serta keluarga muda dengan penghasilan menengah. Para generasi milenial ini memerlukan rumah pertama yang digunakan sebagai tempat tinggal, bukan sebagai instrument investasi. Maka dari itu diperlukan rumah tinggal yang terjangkau serta dapat mengakomodir kegiatan generasi milenial yang berbeda dari generasi sebelumnya. Salah satu solusi untuk mencegah hal tersebut adalah dengan memulai inovasi perumahan vertikal berupa Co-Housing yang kualitasnya sama dengan rumah tinggal diatas tanah/landed house, penggunaan lahan yang efisien dan memperhatikan dampak lingkungan. Dengan adanya Co-Housing, generasi milenial dapat memiliki rumah layak huni dengan harga terjangkau. }, issn = {2715-6397}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpps/article/view/16855} }
Refworks Citation Data :
Kota Semarang merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan penduduk yang paling cepat. Kota Semarang kaya akan predikat baik dari sisi sejarah maupun dari sisi potensi kedepannya sehingga menjadi salah satu sebab pesatnya pertumbuhan penduduk. Selama satu dekade terakhir, perkembangan property meningkat pesat, terutama di sektor real estate dan infrastruktur. Namun, pengembangan real estate masih didominasi oleh perumahan dengan rumah tinggal diatas tanah/landed house. Banyaknya permintaan rumah tinggal diatas tanah/landed house tidak hanya mendorong kenaikan harga tanah, tetapi juga menyebabkan ketersediaan lahan untuk rumah semakin habis. Hal ini membuat masyarakat kesulitan untuk membeli rumah dengan harga yang terjangkau, khususnya generasi milenial. Generasi milenial di Indonesia umumnya adalah para pekerja atau professional muda serta keluarga muda dengan penghasilan menengah. Para generasi milenial ini memerlukan rumah pertama yang digunakan sebagai tempat tinggal, bukan sebagai instrument investasi. Maka dari itu diperlukan rumah tinggal yang terjangkau serta dapat mengakomodir kegiatan generasi milenial yang berbeda dari generasi sebelumnya. Salah satu solusi untuk mencegah hal tersebut adalah dengan memulai inovasi perumahan vertikal berupa Co-Housing yang kualitasnya sama dengan rumah tinggal diatas tanah/landed house, penggunaan lahan yang efisien dan memperhatikan dampak lingkungan. Dengan adanya Co-Housing, generasi milenial dapat memiliki rumah layak huni dengan harga terjangkau.
Last update:
JURNAL POSTER PIRATA SYANDANA (ISSN : 2715-6397)
Mailing Address:
Departemen Arsitektur FT. UNDIP
Jl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang Semarang Indonesia 50275
Telp. (024) 7470690 Fax. (024) 7470690
email : jpps@arsitektur.undip.ac.id
indexed by googlescholar, portal garuda