skip to main content

PERANCANGAN DAN PERENCANAAN SEMARANG CREATIVEHUB DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FLEKSIBEL

*Muhammad Akhyarur Rijal  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Dewasaini, persaingan global dan kualitassumberdayamanusia, denganmakinbanyaknyalulusanperguruantinggi, sedangkanlowonganpekerjaantaksebandingdenganjumlahlulusantersebut. Hal inimendorongbeberapa negara mencarialternatifperekonomian yang mampumenciptakansumberdayamanusiamandiri dan produktif, dengan salah satualternatifnyayaitumenghidupkanekonomikreatif. Ekonomikreatifmerupakanperekonomian yang berbasis pada kreativitas dan kemampuanintelektual. MenurutKonferensi PBB mengenaiPerdagangan dan Pembangunan (2008), pemahamanmengenaiekonomi yang kreatifmerupakankonseptual yang berkembang dan focus terhadapkreativitassebagaiasetutama, yang berfungsiuntukmembangkitkanpertumbuhan dan perkembanganekonomi.

 

Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) yang dikeluarkanBekraf (Badan EkonomiKreatif), tigakontributorterbesar PDB ekonomikreatif Indonesia pada tahun 2017 adalahsubsektorfesyensebanyak 41,4 persen, lalukuliner 17,6 persen, dan kriya hampir 15 persen. SedangkanuntukhasilekspordariIndustrikreatifsendiriJawa Tengah masihberada di peringkatke 4 dibelakangJawa Barat, Jawa Timur dan Banten Beberapakota di Indonesia sudahmulaimengupayakanperkembangandariekonomikreatifini, beberapa di antaranyayaitu Jakarta dan Bandung. Upaya yang dilakukan, denganmenciptakanwadah yang menjadipusatdarikegiatanindustrikreatifdaripotensiekonomikreatif di kotatersebut. Upaya yang dilakukanyaitudenganpembangunan Creative Center. Creative center yang telahterbangun di Indonesia beberapa di antaranyayaitu Bandung Creative hub yang dinaungi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Deskominfo) dan Jakarta Creative Hub yang di naungi Dewan Kerajinan Nasional dan Badan UMKM yang didukung oleh walikota dan Badan EkonomiKreatif (Bekraf). Menurut Nana Kardiana, dkk (2018) pada jurnalRiptekdenganjudul Kajian KebijakanPemerintah Kota Semarang DalamPengembanganEkonomiKreatifsektorindustrikreatif Semarang dapat di bagimenjadi 3 macamyaitu: Unggulan, Potensial dan Kurang berkembang. .Unggulan: Kuliner, Fashion dan Kriya. Proyek Semarang Creative Hub initerpilihdengantujuanuntukmemberikanwadahbagianakmudakreatif yang memilikikeinginanuntukbelajar dan mengembangkankaryanyamenjadihasilnyata dan memilikidayajual. Kota Semarang dipilihsebagailokasiproyek Semarang Creative Hub karenamempertimbangkanposisinyasebagaiibukotaprovinsiJawa Tengah dan mengingat Akhir tahun 2015 Kota Semarang sudahmenghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atauperdaganganbebaskawasan ASEAN. Masyarakat harusterusdidoronguntuklebihkreatif dan inovatifsebagaipelakuindustrikreatif, juga mendorong agar masyarakatmenggunakanproduk-produklokal, sehinggawargatidaksekedarmenjadiobyek pasar, tetapimenjadipelaku pasar. Dengandemikianakanmenjadikan Kota Semarang menjaditangguh dan mampubertahan di sengitnyapersaingan pasar global. Masyarakat memerlukanadanya creative ceneruntukwadahkegiatan yang mendukungindustrikreatifuntukberelasi, mengasahkemampuan dan mengembangkankarya.

 

Fulltext View|Download
  1. British Council (2017) Enabling Spaces: Mapping Creative Hubs in Indonesia
  2. Nana Kariada, Tri Martuti, Avi Budi Setiawan, Totok Sumaryanto F (2018) Kajian Kebijakan Pemerintah Kota Semarang Dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif , Jurnal Riptek Vol 12, No 2
  3. https://radarsemarang.jawapos.com/

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.