BibTex Citation Data :
@article{JPPS14821, author = {Anandina Sekar Khairunnisa}, title = {BEAUTY DAN FASHION CENTER DI SEMARANG}, journal = {Jurnal Poster Pirata Syandana}, volume = {3}, number = {2}, year = {2022}, keywords = {}, abstract = { Di zaman sekarang busana bukan lagi sebatas “ kebutuhan primer”. Tetapi sudah menjadi bagian gaya hidup seseorang . Menurut data BPS, Industri fashion terus mengalami perkembangan di mana sektor ekonomi kreatif menyumbang 7,38% terhadap total perekonomian nasional dan 18,15% merupakan sektor fashion. Di era globalisasi kebutuhan manusia akan beauty semakin berkembang . Khususnya segmen Kosmetik dan Perawatan Kulit , yang menjadi salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia. Beberapa tahun ini makin banyak produk kosmetik dari brand lokal yang bermunculan . Tidak hanya make up, rangkaian skin care lokal yang fokus kepada perawatan kulit pun tak mau kalah bersaing dengan brand-brand luar negeri. Bahkan , sebagian besar konsumen Indonesia masih tetap memilih produk skincare lokal . Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah memiliki potensi sebagai pusat industri fashion dan kecantikan karena memiliki berbagai macam kegiatan mode (fashion) dan kecantikan yang diadakan secara tahunan . Di Semarang belum memiliki wadah yang berfungsi untuk mewadahi kegiatan komunitas yang bergelut dibidang beauty dan fashion ( pendidikan , event, informasi , komunikasi , promosi , transaksi ), yang memiliki gaya arsitektur yang khas dan kekinian serta merespon kondisi cuaca dan iklim tropis yang ada di Indonesia. Dibutuhkan adanya suatu fasilitas seperti retail busana , tempat menikmati perawatan kecantikan dan memperindah penampilan , serta pusat event busana dan kecantikan berupa Beauty and Fasion Centre. Untuk menunjang keberadaan Fashion and Beauty Centre di Semarang, perlu adanya penampilan bangunan yang mampu menarik pengunjung . Dengan menggunakan Pendekatan Arsitektur Kontemporer . }, issn = {2715-6397}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpps/article/view/14821} }
Refworks Citation Data :
Di zaman sekarangbusanabukanlagisebatas “kebutuhan primer”. Tetapisudahmenjadibagiangayahidupseseorang. Menurut data BPS, Industri fashion terusmengalamiperkembangan di mana sektorekonomikreatifmenyumbang 7,38% terhadap total perekonomiannasional dan 18,15% merupakansektor fashion. Di era globalisasikebutuhanmanusiaakan beauty semakinberkembang. KhususnyasegmenKosmetik dan PerawatanKulit, yang menjadi salah satu pasar denganpertumbuhantercepat di Indonesia. Beberapatahuninimakinbanyakprodukkosmetikdari brand lokal yang bermunculan. Tidakhanya make up, rangkaian skin care lokal yang fokuskepadaperawatankulit pun takmaukalahbersaingdengan brand-brand luar negeri. Bahkan, sebagianbesarkonsumen Indonesia masihtetapmemilihproduk skincare lokal. Semarang sebagaiibukotaJawa Tengah memilikipotensisebagaipusatindustri fashion dan kecantikankarenamemilikiberbagaimacamkegiatan mode (fashion) dan kecantikan yang diadakansecaratahunan. Di Semarang belummemilikiwadah yang berfungsiuntukmewadahikegiatankomunitas yang bergelutdibidang beauty dan fashion (pendidikan, event, informasi, komunikasi, promosi, transaksi), yang memilikigayaarsitektur yang khas dan kekiniansertameresponkondisicuaca dan iklimtropis yang ada di Indonesia. Dibutuhkanadanyasuatufasilitasseperti retail busana, tempatmenikmatiperawatankecantikan dan memperindahpenampilan, sertapusat event busana dan kecantikanberupa Beauty and Fasion Centre. Untukmenunjangkeberadaan Fashion and Beauty Centre di Semarang, perluadanyapenampilanbangunan yang mampumenarikpengunjung. DenganmenggunakanPendekatanArsitekturKontemporer.
Last update:
JURNAL POSTER PIRATA SYANDANA (ISSN : 2715-6397)
Mailing Address:
Departemen Arsitektur FT. UNDIP
Jl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang Semarang Indonesia 50275
Telp. (024) 7470690 Fax. (024) 7470690
email : jpps@arsitektur.undip.ac.id
indexed by googlescholar, portal garuda