Indonesia merupakannegaraberkembangdengantingkatpopulasi yang tinggi. Meningkatnyajumlahpendudukmenyebabkanbanyakdampakbagikehidupan, salahsatunyaadalahpenyakitparuakibatTuberkulosis (TB). PenyakitinidisebabkanolehMycrobacterium Tuberculosisdandapatmenularmelalui droplet saatpenderitabatuk, bersinataupunberbicara. Menurut WHO padatahun 2019, sebanyak 840 ribujiwaterinfeksipenyakit TB dengan 98 ribukasuskematianatausetaradengan 11 kematian/jam telahmembuat Indonesia menjadiperingkatkeduadengankasus TB terbanyaksetelahIndia. Tingginyajumlahkasus TB dan proses penyembuhan yang yangrelatif lama menyebabkanperlunyarumahsakitkhususparu yang dapatberfokuspadapenyembuhanpenyakitparu, khususnyaTB agar masyarakatdapatmelakukanscreeningdiniuntukmengetahuipenyakit yang dideritalebihawaldanmenjadilebihmudahuntukditangani. Menurutpenelitian, lingkunganalamimengakibatkanmanusiaberadapadakondisioptimalnyasehinggadapatmempercepat proses pemulihan. Namunsemakin lama lingkunganalamisemakinberkurang yang ditandaidenganmeningkatnyaemisikarbondiikutidenganperubahaniklimakibatefekrumahkaca. Sektorpembangunansendirimenyumbangemisikarbonsebanyak 50% sumberdayaalamberubahmenjadibahankonstruksidan 50% berupaoperasionalbangunan, halinisecaratidaklangsungmenginformasikanbahwaaspekarsitektur/ pembangunanberhubunganlangsungdengankonsumienergi.
Last update:
Last update: