BibTex Citation Data :
@article{JPPS14742, author = {Stevan Hermawan}, title = {SEMARANG INCLUSIVE RECREATIONAL COMMUNITY CENTER}, journal = {Jurnal Poster Pirata Syandana}, volume = {3}, number = {2}, year = {2022}, keywords = {}, abstract = { Seringkali kaum disabilitas di Indonesia mengalami tindakan diskriminatif baik dari individu , lembaga , dan masyarakat . Stigma kaum disabilitas yang dipandang lemah oleh masyakat kita membuat konotasi yang negatif pada kaum difabel seperti ketidak mampuan dalam bekerja , lemah , ketidakmampuan finansial dan lain-lain yang membuat kesan “ layak ” untuk disantuni (Masduqi,2010 ). Kota Semarang merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 1,65 juta jiwa (Badan Pusat Statistik, 2020 ). Dengan jumlah penduduk penyandang disabilitas sebanyak 3.243 orang sedangkan jumlah keseluruhan masyarakat disabilitas Kota Semarang yaitu 5.800 orang (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) Kota Semarang tahun 2020). Namun sayangnya warga masih merasa kota Semarang masih belum ramah disabilitas. Hal tersebut dilontarkan oleh Ketua Yayasan Satu Harapan Didik Sugiarto meminta untuk Pemkot Semarang untuk dapat melengkapi fasilitas publik yang ramah kaum difabel. Beliau juga mengeluh terhadap salah satu proyek fasilitas publik di Kota Semarang yaitu Museum Bubakan yang tidak ramah difabel, padahal terkait fasilitas publik yang ramah difabel sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas (mediaindonesia.com 2021). Terrdapat salah satu komunitas kelompok Difabel di Semarang yaitu Komunitas Sahabat Difabel yang mana komunitas ini merangkul dan juga memberikan dukungan terutama pemberdayaan bagi kaum difabel di Kota Semarang. Komunitas ini berfokus untuk pengembangan kualitas SDM khususnya untuk masyarakat disabilitas. Namun terkait kondisi fisik dari komunitas tersebut juga belum begitu baik. Oleh karena itu, perlu adanya ruang publik dalam wujud Community Center dengan konsep Inclusive Recreational Community Center di Kota Semarang untuk dapat melengkapi fasilitas rekreasi publik di Kota Semarang yang bersifat inklusif. }, issn = {2715-6397}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpps/article/view/14742} }
Refworks Citation Data :
Seringkalikaumdisabilitasdi Indonesia mengalamitindakandiskriminatifbaikdariindividu, lembaga, danmasyarakat. Stigma kaumdisabilitasyang dipandanglemaholehmasyakatkitamembuatkonotasi yang negatifpadakaumdifabelsepertiketidakmampuandalambekerja, lemah, ketidakmampuanfinansialdan lain-lain yang membuatkesan “layak” untukdisantuni (Masduqi,2010). Kota Semarang merupakansalahsatukotabesar di Indonesia yang memilikijumlahpenduduksebanyak1,65 juta jiwa (Badan Pusat Statistik, 2020). Dengan jumlah penduduk penyandang disabilitassebanyak3.243 orang sedangkan jumlah keseluruhan masyarakat disabilitas Kota Semarang yaitu 5.800 orang (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) Kota Semarang tahun 2020). Namun sayangnya warga masih merasa kota Semarang masih belum ramah disabilitas. Hal tersebut dilontarkan oleh Ketua Yayasan Satu Harapan Didik Sugiarto meminta untuk Pemkot Semarang untuk dapat melengkapi fasilitas publik yang ramah kaum difabel. Beliau juga mengeluh terhadap salah satu proyek fasilitas publik di Kota Semarang yaitu Museum Bubakan yang tidak ramah difabel, padahal terkait fasilitas publik yang ramah difabel sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas (mediaindonesia.com 2021). Terrdapat salah satu komunitas kelompok Difabel di Semarang yaitu Komunitas Sahabat Difabel yang mana komunitas ini merangkul dan juga memberikan dukungan terutama pemberdayaan bagi kaum difabel di Kota Semarang. Komunitas ini berfokus untuk pengembangan kualitas SDM khususnya untuk masyarakat disabilitas. Namun terkait kondisi fisik dari komunitas tersebut juga belum begitu baik. Oleh karena itu, perlu adanya ruang publik dalam wujud Community Center dengan konsep Inclusive Recreational Community Center di Kota Semarang untuk dapat melengkapi fasilitas rekreasi publik di Kota Semarang yang bersifat inklusif.
Last update:
JURNAL POSTER PIRATA SYANDANA (ISSN : 2715-6397)
Mailing Address:
Departemen Arsitektur FT. UNDIP
Jl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang Semarang Indonesia 50275
Telp. (024) 7470690 Fax. (024) 7470690
email : jpps@arsitektur.undip.ac.id
indexed by googlescholar, portal garuda