skip to main content

RUSUNAWA BURUH INDUSTRI DI KEDUNGPANE

*Reza Anang Widodo Putra  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Dampak urbanisasi tidak dapat dipisahkan dengan isu utamanya yaitu permasalahan keruangan karena pesatnya pertumbuhan penduduk. Seperti yang dikutip oleh Ratri dan Bitta (2015), pertumbuhan yang pesat tersebut menuntut ketersedian tempat tinggal dengan sarana dan prasarana penunjang. Hal inilah yang saat ini sedang terjadi di kawasan BSB Semarang.Oleh karena itu, penyediaan lahan pemukiman dalam bentuk rumah susun bagi pekerja-pekerja tersebut dirasa sangat dibutuhkan. Jarak rumah dengan kantor yang dekat akan menambah produktivitas dan efektivitas para pekerja 2 tersebut. Karena letak yang berdekatan pula masyarakat tidak berlama-lamaan di jalan sehingga dapat mengurai kemacetan.

Fulltext View|Download
  1. Adiana, R. Septi. Pigawati, Bitta. (2015). Kajian Perkembangan Kecamatan Mijen sebagai Dampak Pembangunan Bukit Semarang Baru (BSB City). Jurnal Teknik PWK. Vol. 4, No. 1, hal. 66-77
  2. Badan Pusta Statistik Kota Semarang. (2020). Statistik Daerah Kecamatan Mijen 2020. Semarang. BPS Kota Semarang
  3. Browning, W., Ryan, C., & Clancy, J. (2014). Fourteen patterns of biophilic design. New York: Terrapin Bright Green, LLC
  4. Pandelaki, E. Endrianto, dkk. (2015). Faktor-Faktor Pembentukan Kinerja Spasial Rumah Susun Kaitannya dengan Kepuasan Penghuni. MODUL Vol.15 No.2. hal. 85-106
  5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2017 Tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung Desain

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.