BibTex Citation Data :
@article{JPPS13293, author = {Fadilla Ananda Faried}, title = {LAWEYAN APARTEMEN & MALL, SOLO}, journal = {Jurnal Poster Pirata Syandana}, volume = {3}, number = {1}, year = {2021}, keywords = {}, abstract = { Perkembangan tren urbanisasi menjadi salah satu fenomena yang populer terjadi di kota-kota besar. Dengan maraknya fenomena urbanisasi di kota kota besar tentu akan meningkatkan kepadatan penduduk di perkotaan. Menurut survei penduduk antar sensus 2015 (SUPAS 2015) proyeksi jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2045 berjumlah 318,9 juta jiwa, dengan jumlah rasio penduduk yang tinggal di perkotaan 72,8% dari total jumlah penduduk di Indonesia. landasan riset Bank Dunia bertajuk “Time To ACT: Realizing Indonesia’s Urban Potential” menunjukkan laju urbanisasi Indonesia belum diimbangi dengan peningkatan pembangunan dan kesejahteraan yang sama cepatnya. Dengan meningkatnya penduduk diperkotaan tentu akan semakin meningkat pula kebutuhan lahan untuk tempat tinggal. Adanya pertumbuhan ekonomi di Surakarta mencapai angka 5,56% dalam kurun waktu di tahun 2015-2018 sesuai data yang di ambil dari Badan Pusat Statistik Surakarta. Kegiatan perkantoran menjadi salah satu bagian aktivitas pendukung usaha, perusahaan juga akan membutuhkan kantor dalam jalannya perusahaan tersebut. Dalam perkembangan perekonomian nasional, mikroekonomi seperti UMKM, Ekonomi Kreatif, dan juga Koperasi memiliki andil paling besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, UMKM di Indonesia mendapat prioritas dari pemerintahan agar dapat bersaing dengan usaha sejenisnya. (Hadiyati, 2011 ; Ananda & Susilowati, 2017) Maka dari itu, dengan adanya bangunan mall akan dapat membantu keberlangsungan UMKM ini. }, issn = {2715-6397}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpps/article/view/13293} }
Refworks Citation Data :
Perkembangan tren urbanisasi menjadi salah satu fenomena yang populer terjadi di kota-kota besar. Dengan maraknya fenomena urbanisasi di kota kota besar tentu akan meningkatkan kepadatan penduduk di perkotaan. Menurut survei penduduk antar sensus 2015 (SUPAS 2015) proyeksi jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2045 berjumlah 318,9 juta jiwa, dengan jumlah rasio penduduk yang tinggal di perkotaan 72,8% dari total jumlah penduduk di Indonesia. landasan riset Bank Dunia bertajuk “Time To ACT: Realizing Indonesia’s Urban Potential” menunjukkan laju urbanisasi Indonesia belum diimbangi dengan peningkatan pembangunan dan kesejahteraan yang sama cepatnya. Dengan meningkatnya penduduk diperkotaan tentu akan semakin meningkat pula kebutuhan lahan untuk tempat tinggal. Adanya pertumbuhan ekonomi di Surakarta mencapai angka 5,56% dalam kurun waktu di tahun 2015-2018 sesuai data yang di ambil dari Badan Pusat Statistik Surakarta. Kegiatan perkantoran menjadi salah satu bagian aktivitas pendukung usaha, perusahaan juga akan membutuhkan kantor dalam jalannya perusahaan tersebut. Dalam perkembangan perekonomian nasional, mikroekonomi seperti UMKM, Ekonomi Kreatif, dan juga Koperasi memiliki andil paling besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, UMKM di Indonesia mendapat prioritas dari pemerintahan agar dapat bersaing dengan usaha sejenisnya. (Hadiyati, 2011 ; Ananda & Susilowati, 2017)
Maka dari itu, dengan adanya bangunan mall akan dapat membantu keberlangsungan UMKM ini.
Last update:
JURNAL POSTER PIRATA SYANDANA (ISSN : 2715-6397)
Mailing Address:
Departemen Arsitektur FT. UNDIP
Jl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang Semarang Indonesia 50275
Telp. (024) 7470690 Fax. (024) 7470690
email : jpps@arsitektur.undip.ac.id
indexed by googlescholar, portal garuda