BibTex Citation Data :
@article{JPPS11266, author = {AZKY ABDILLAH}, title = {XYLARIUM BOGORIENSE}, journal = {Jurnal Poster Pirata Syandana}, volume = {2}, number = {02}, year = {2021}, keywords = {}, abstract = { Sebagai Xylarium dengan jumlah koleksi spesimen terbesar di dunia, keberadaan Xylarium Bogoriense tidak lagi hanya sebatas tempat penyimpanan saja. Berdasarkan Incheon Declaration for Education 2030 dari UNESCO pada tahun 2015, Bahwasannya untuk setiap institusi dan program pendidikan harus memiliki sumber daya yang memadai dan cukup dengan fasilitas yang aman, ramah lingkungan, mudah untuk diakses dilengkapi dengan sumber daya pendidikan yang terbuka dan teknologi yang non-diskriminatif untuk semua pelajar baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Maka seyogyanya Xylarium Bogoriense untuk dapat berperan sebagai fasilitas pendidikan yang terbuka sehingga seluruh kalangan baik bagi mereka dengan latar belakang peneliti botani maupun publik secara umum dapat memperoleh manfaat serta pentingnya keberadaannya dalam dunia pendidikan dan kehidupan secara umum. Di Xylarium Bogoriense sendiri banyak dari spesimen yang rusak karena rayap dan bubuk kayu. Hal ini karena pemeliharaan spesimen terhadap rayap dan bubuk kayu adalah melalui pembekuan dalam freezer yang kemudian diketahui bahwa freezer tersebut sudah rusak sejak tahun 2008 (Mandang Y. I., 2013). Hal ini menunjukkan tidak relevannya sistem penyimpanan yang ada pada Xylarium Bogoriense saat ini, sehingga dapat dikatakan tidak mampu memenuhi tugas terbarunya sebagai penjaga benda pusaka. Berdasarkan kondisi-kondisi yang telah disampaikan sebelumnya, terkait dengan posisinya sebagai Xylarium terbesar di dunia yang menjadikannya sumber informasi dan data pendidikan mengharuskan adanya keterbukaan akses bagi masyarakat luas, namun dalam waktu yang bersamaan dengan adanya perubahan paradigma Xylarium dari koleksi sains menjadi koleksi pusaka mensyaratkan baginya untuk dapat menjaga koleksi yang dinaunginya dari segala hal yang dapat mengancam keberadaannya. Oleh sebab itu, perancangan ini berusaha untuk erencanakan dan merancang Xylarium Bogoriense dengan pendekatan inklusif, protektif dan aktual. }, issn = {2715-6397}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpps/article/view/11266} }
Refworks Citation Data :
Sebagai Xylarium dengan jumlah koleksi spesimen terbesar di dunia, keberadaan Xylarium Bogoriense tidak lagi hanya sebatas tempat penyimpanan saja. Berdasarkan Incheon Declaration for Education 2030 dari UNESCO pada tahun 2015, Bahwasannya untuk setiap institusi dan program pendidikan harus memiliki sumber daya yang memadai dan cukup dengan fasilitas yang aman, ramah lingkungan, mudah untuk diakses dilengkapi dengan sumber daya pendidikan yang terbuka dan teknologi yang non-diskriminatif untuk semua pelajar baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Maka seyogyanya Xylarium Bogoriense untuk dapat berperan sebagai fasilitas pendidikan yang terbuka sehingga seluruh kalangan baik bagi mereka dengan latar belakang peneliti botani maupun publik secara umum dapat memperoleh manfaat serta pentingnya keberadaannya dalam dunia pendidikan dan kehidupan secara umum.Di Xylarium Bogoriense sendiri banyak dari spesimen yang rusak karena rayap dan bubuk kayu. Hal ini karena pemeliharaan spesimen terhadap rayap dan bubuk kayu adalah melalui pembekuan dalam freezer yang kemudian diketahui bahwa freezer tersebut sudah rusak sejak tahun 2008 (Mandang Y. I., 2013). Hal ini menunjukkan tidak relevannya sistem penyimpanan yang ada pada Xylarium Bogoriense saat ini, sehingga dapat dikatakan tidak mampu memenuhi tugas terbarunya sebagai penjaga benda pusaka.Berdasarkan kondisi-kondisi yang telah disampaikan sebelumnya, terkait dengan posisinya sebagai Xylarium terbesar di dunia yang menjadikannya sumber informasi dan data pendidikan mengharuskan adanya keterbukaan akses bagi masyarakat luas, namun dalam waktu yang bersamaan dengan adanya perubahan paradigma Xylarium dari koleksi sains menjadi koleksi pusaka mensyaratkan baginya untuk dapat menjaga koleksi yang dinaunginya dari segala hal yang dapat mengancam keberadaannya. Oleh sebab itu, perancangan ini berusaha untuk erencanakan dan merancang Xylarium Bogoriense dengan pendekatan inklusif, protektif dan aktual.
Last update:
JURNAL POSTER PIRATA SYANDANA (ISSN : 2715-6397)
Mailing Address:
Departemen Arsitektur FT. UNDIP
Jl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang Semarang Indonesia 50275
Telp. (024) 7470690 Fax. (024) 7470690
email : jpps@arsitektur.undip.ac.id
indexed by googlescholar, portal garuda