BibTex Citation Data :
@article{JPPS11258, author = {ANZIL ALAINA}, title = {SENTRA KERAJINAN DAN GALERI KAIN TENUN IKAT ENDE-LIO DENGAN PENEKANAN DESAIN NEO-VERNAKULAR}, journal = {Jurnal Poster Pirata Syandana}, volume = {2}, number = {02}, year = {2021}, keywords = {}, abstract = { Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki ragam budaya bernilai tinggi yang diwariskan secara turun-temurun sebagai cermin budaya bangsa. Salah satu warisan itu adalah budaya tenun. Budaya tenun merupakan bagian dari ragam budaya sebagai warisan budaya nusantara yang harus dilestarikan karena dapat memperkaya ciri khas bangsa Indonesia dengan motif dan coraknya yang beraneka-ragam. Salah satunya adalah Tenun ikat khas Ende-Lio dari sekian banyak produk budaya tradisional khas Indonesia. Kain tenun diminati oleh wisatawan karena memiliki motif eksotis serta proses pembuatannya secara tradisional.Kota Ende di Nusa Tenggara Timur menurut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Ende Tahun 2018, termasuk ke dalam wilayah yang memiliki potensi pengembangan pada sektor industri kecil dan difokuskan pada pengembangan usaha tenun ikat. Keberadaan kampung adat penghasil tenun yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Ende termasuk ke dalam klasifikasi desa pedalaman dengan ketersediaan akses yang belum memadai menyebabkan para pengrajin tenun ikat masih menemukan kesulitan pada saat memasarkan kain tenun ikat. Dari uraian tersebut, maka perlu adanya sebuah perencanaan dan perancangan untuk Sentra Kerajinan dan Galeri Kain Tenun Ikat Ende-Lio guna mendukung program pemerintah di Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014-2034, yaitu mengenai pembinaan minat bakat di bidang seni dan budaya, serta upaya pelestarian budaya lokal. }, issn = {2715-6397}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpps/article/view/11258} }
Refworks Citation Data :
Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki ragam budaya bernilaitinggi yang diwariskan secara turun-temurun sebagai cermin budaya bangsa. Salah satuwarisan itu adalah budaya tenun. Budaya tenun merupakan bagian dari ragam budayasebagai warisan budaya nusantara yang harus dilestarikan karena dapat memperkaya cirikhas bangsa Indonesia dengan motif dan coraknya yang beraneka-ragam. Salah satunyaadalah Tenun ikat khas Ende-Lio dari sekian banyak produk budaya tradisional khasIndonesia. Kain tenun diminati oleh wisatawan karena memiliki motif eksotis serta prosespembuatannya secara tradisional.Kota Ende di Nusa Tenggara Timur menurut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Ende Tahun 2018, termasuk ke dalam wilayah yang memiliki potensi pengembangan pada sektor industri kecil dan difokuskan pada pengembangan usaha tenun ikat. Keberadaan kampung adat penghasil tenun yang tersebar di beberapa wilayahkecamatan di Kabupaten Ende termasuk ke dalam klasifikasi desa pedalaman dengan ketersediaan akses yang belum memadai menyebabkan para pengrajin tenun ikat masih menemukan kesulitan pada saat memasarkan kain tenun ikat. Dari uraian tersebut, maka perlu adanya sebuah perencanaan dan perancangan untuk Sentra Kerajinan dan Galeri Kain Tenun Ikat Ende-Lio guna mendukung program pemerintah di Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014-2034, yaitu mengenai pembinaan minat bakat di bidang seni dan budaya, serta upaya pelestarian budaya lokal.
Last update:
JURNAL POSTER PIRATA SYANDANA (ISSN : 2715-6397)
Mailing Address:
Departemen Arsitektur FT. UNDIP
Jl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang Semarang Indonesia 50275
Telp. (024) 7470690 Fax. (024) 7470690
email : jpps@arsitektur.undip.ac.id
indexed by googlescholar, portal garuda