JENIS RUANG PUBLIK DI KAMPUNG KOTA DAN SENSE OF COMMUNITY WARGANYA (KASUS: KAMPUNG KALI APURAN, JAKARTA BARAT)

Rika Ulfa Noviantri, Hanny Wahidin Wiranegara, Yayat Supriatna
DOI: 10.14710/jpk.7.2.191-198

Abstract


Kampung kota adalah permukiman tradisional yang tidak terencana dengan kompleksitas permasalahannya seperti kota. Kampung kota Kali Apuran di Jakarta Barat yang padat dan tidak teratur, serta secara sosial dihuni penduduk yang heterogen maka sense of community merupakan hal penting. Ruang publik adalah elemen yang dapat memfasilitasi tumbuhnya sense of community. Terdapat macam-macam ruang publik di kampung kota yang dimanfaatkan penghuni sebagai tempat aktivitas dan interaksi antarwarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat sense of community warga kampung kota Kali Apuran pada berbagai jenis ruang publik yang ada di dalamnya. Metode penelitian menggunakan survey angket, yang diambil secara acak. Hasil analisis menunjukkan bahwa berbagai jenis ruang publik di Kampung Kali Apuran memiliki tingkat sense of community yang sama, yakni pada tingkat sedang. Artinya bahwa semua jenis ruang publik memfasilitasi sense of community. Adapun persentasenya berturut-turut menurut responden adalah sebagai berikut: tepi sungai (74,1%), jalan kecil/gang depan rumah (53,7%), halaman sekolah (50%) dan halaman masjid (40%). Hasil tersebut menunjukkan pentingnya kehadiran ruang publik di kampung kota. Agar terjadi peningkatan sense of community diperlukan rekayasa sosial berupa peraturan bersama tentang pemanfaatan berbagai ruang publik yang ada di kampung kota. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan lokal yang kuat agar pemanfaatan ruang publik tidak mengarah pada arah yang sebaliknya.


Keywords


Jenis ruang publik; Sense of community; Kampung kota; Kampung Kali Apuran

Full Text: PDF

References


Anita, J., Gustya, F., Erawati, L. R., & Sukma, M. D. (2013). Kajian Terhadap Ruang Publik sebagai Sarana Interaksi Warga di Kampung Muararajeun Lama, Bandung. Reka Karsa, 1(1), 1-12.

Ashadi, A., Anisa, A., & Nur'aini, R. D. (2018). Kegiatan Ritual Ziarah Makam Habib Husein Alaydrus dan Pengaruhnya terhadap Penggunaan Ruang Publik di Kampung Luar Batang. NALARs, 17(1), 79-86. Doi: 10.24853/nalars.17.1.79-86.

Francis, J., Giles-Corti, B., Wood, L., & Knuiman, M. (2012). Creating Sense of Community: The Role of Public Space. Journal of Environmental Psychology, 32(4), 401-409. Doi: 10.1016/j.jenvp.2012.07.002.

Hickman, P. (2013). “Third Places” and Social Interaction in Deprived Neighbourhoods in Great Britain. Journal of Housing and the Built Environment, 28(2), 221-236. Doi: 10.1007/s10901-012-9306-5.

Hutama, I. (2018). The Hidden Structure of Organic Informal-Like Settlements in Jogjakarta City: An Investigation of Socio-Spatial Relationship in an Urban Kampung. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 158(1), 012003.

Khusairi, A., Nurhamida, Y., & Masturah, A. N. (2017). Sense of Community dan Partisipasi Warga Kampung Wisata Jodipan. Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang), 8(1), 1-122. Doi: 10.24036/rapun.v8i1.7947.

Kristiani, M. K., & Yuliastuti, N. (2013). Kajian Bentuk Lingkungan Permukiman Berdasarkan Sense of Community di Kelurahan Dadapsari Semarang. Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 2(3), 578-586.

McMillan, D. W., & Chavis, D. M. (1986). Sense of Community: A Definition and Theory. Journal of Community Psychology, 14(1), 6-23.

Mulyandari, H., & Bhayusukma, M. Y. (2015). Prospek Public Space pada Kampung Susun sebagai Ruang Interaksi Sosial, Ekonomi dan Pengembangan Ilmu di Area Bantaran Sungai. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan, 17(2), 89-98. Doi: 10.15294/jtsp.v17i2.6883.

Prabowo, H. (2002). Aplikasi Sistem Informasi Geografi pada Perubahan Sosial dan Spasial Kampung Kota Jakarta (Studi Kasus pada Kampung Pasar Minggu, Jakarta Selatan). Proceedings, Komputer dan Sistem Intelejen (KOMMIT 2002) from http://repository.gunadarma.ac.id/id/eprint/612.

Putera, Y. A. (2014). Ambiguitas Ruang Kampung Pluis Jakarta Selatan dalam Perspektif Privat publik. E Journal Graduate Unpar,1(2), 101-110.

Said, R., & Alfiah, A. (2017). Teritorialitas pada Ruang Publik dan Semi Publik di Rumah Susun (Studi Kasus: Rumah Susun Kecamatan Mariso Makassar). Nature: National Academic Journal of Architecture, 4(2), 128-137. Doi: 10.24252/nature.v4i2a5.

Sujatini, S., Soemardi, T. P., Alamsyah, A. T., & Linda, D. (2015). Temporary Public Open Space as a Spatial Product on Social Life of City Kampong Community, Jakarta. International Journal of Engineering and Technology, 7(2), 156.

Sumintarsih, & Adrianto. (2014). Dinamika Kampung Kota Prawirotaman dalam Perspektif Sejarah dan Budaya. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Talen, E. (2000). Measuring The Public Realm: A Preliminary Assessment of The Link between Public Space and Sense of Community. Journal of Architectural and Planning Research, 344-360.

Widiananda, A. B. (2018). Peranan dan Pemanfaatan Ruang Publik pada Permukiman Kampung Vertikal Rusun Pekunden Kota Semarang. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 14(1), 1- 16. Doi: 10.14710/pwk.v14i1.17996.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Pengembangan Kota

License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0