KOMPARASI ADAPTASI BENCANA BANJIR DI KAWASAN WATERFRONT SUNGAI KAPUAS (PONTIANAK) DAN SUNGAI KAKAP

Bontor Jumaylinda Br Gultom, Dian Rahayu Jati, A Andi
DOI: 10.14710/jpk.8.1.12-22

Abstract


Kawasan Waterfront Seng Hie dan Kawasan Waterfront Kakap merupakan kawasan waterfront yang sering dilanda bencana banjir rob tahunan. Ancaman ini tidak membuat penduduk pindah melainkan beradaptasi dengan bencana tersebut. Kedua lokasi ini memiliki batas alam dan sumber daya yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk lihat perbedaan tindakan adaptasi bencana yang dilakukan oleh masyarakat pada dua lokasi yang memiliki kondisi yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode concurrent embedded dengan model metode kualitatif sebagai metode primer (dominan) dan kuantitatif sebagai metode sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik triangulasi (kualitatif) teknik kuesioner (kuantitatif). Hasil dari penelitian adalah ditemukan bahwa bencana yang sejenis yaitu banjir akibat air pasang tinggi terjadi di dua lokasi tetapi skala bencana di Kawasan Waterfront Kakap lebih ekstrim. Sedangkan dari segi tindakan adaptasi, di Kawasan Waterfront Seng Hie masyarakat melakukan tindakan yang sejenis, sedangkan di Kawasan Waterfront Kakap tindakan adaptasi yang bervariatif.


Keywords


Komparasi; Adaptasi Bangunan; Adaptasi Perilaku; Banjir; Waterfront

Full Text: PDF

References


Asyah, A. N. (2020). Waterfront City dan Upaya Penanggulangan Bencana. Retrieved 5 Juli, 2020, from https://www.handalselaras.com/waterfront-city-dan-upaya-penanggulangan-bencana/

BNPB. (2017). Definisi dan Jenis Bencana. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana Retrieved from https://bnpb.go.id/potensi-bencana.

BNPB. (2020). Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI). Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana Retrieved from https://bnpb.cloud/dibi/.

Bobrowsky, P. T. (2013). Encyclopedia of natural hazards: includes case studies. Dordrecht: Springer Netherlands.

Carmichael, D. G., & Taheriattar, R. (2018). Valuing Deliberate Built-in Flexibility in Houses–Exampled. International Journal of Strategic Property Management, 22(6), 479-488. Doi: 10.3846/ijspm.2018.6273

Departemen Pekerjaan Umum. (2007). Rencana Aksi Mitigasi dan Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim Bidang Pekerjaan Umum. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.

Gultom, B. J. (2012). Identifikasi Jalur Pejalan Kaki di Kawasan Waterfront, Seng Hie, Pontianak. DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment), 39(2), 77-82. Doi: 10.9744/dimensi.39.2.77-82

Haryani, N. S. (2012). Penentuan Zona Potensi Tingkat Kerawanan Banjir Menggunakan Data Penginderaan Jauh dan SIG di Kalimantan Barat. Tataloka, 14(1), 26-36. Doi: 10.14710/tataloka.14.1.26-36

Hermon, D. (2012). Mitigasi Bencana Hidrometeorologi: Banjir, Lonsor, Ekologi, Degradasi Lahan, Puting Beliung, Kekeringan. Padang (ID): UNP Press.

IDEP. (2007). Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat. Bali: Yayasan IDEP.

IDEP. (2008). Pendidikan Siaga Bencana. Bandung: ITB.

Kurnia, M. I., Mulki, G. Z., & Firdaus, H. (2019). Pemetaan Rawan Banjir di Kecamatan Pontianak Selatan dan Pontianak Tenggara Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, 6(2), 1-7.

Kurniawan, R., Habibie, M. N., & Permana, D. S. (2012). Kajian Daerah Rawan Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia. Jurnal Meteorologi dan Geofisika, 13(3), 201-212. Doi: 10.31172/jmg.v13i3.135

Niemann, B., & Werner, T. (2016). Strategies for the Sustainable Urban Waterfront Vol. 204. WIT Transactions on Ecology and the Environment (pp. 431-439).

Quevauviller, P. (2015). Hydrometeorological Hazards: Interfacing Science and Policy. Amerika: John Wiley & Sons.

Rampangilei, W. (2016). Risiko Bencana Indonesia. Jakarta: BNPB.

Riandi, I. A. R. (2008). Upaya Antisipatif Perubahan Iklim dari Bidang Penataan Ruang (Catatan dari Poznan–Polandia, 1–12 Desember 2008). Bulletin Online Tata Ruang Edisi ke, 6.

Román-Rivera, M. A., & Ellis, J. T. (2018). The King Tide Conundrum. Journal of Coastal Research, 34(4), 769-771. Doi: 10.2112/JCOASTRES-D-18A-00001.1

Saragih, S. O. (2014). Kota Pontianak Tergenang Banjir, Beritasatu.com. Retrieved from https://www.beritasatu.com/fabiola-febrinastri/nasional/204899/kota-pontianak-tergenang-banjir

Timur, U. P. (2013). Urban Waterfront Regenerations Advances in Landscape Architecture (http://dx.Doi.org/10.5772/55759 pp. 169-206): INTECH.

UCLG. (2019). The Localization of the Global Agendas. Barcelona: United Cities and Local Governments.

United Nations. (2019). Sustainable Development Goal Report 2019. New York: United Nations.

Yusuf, M. A., Hayati, A., & Faqih, M. (2018). Concept of Female Dormitory Bedrooms Based on Students’preference and Adaptation. Journal of architecture & Environment, 17(2), 169-194.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Pengembangan Kota

License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0