TIPOLOGI STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG TRADISIONAL ATAS AIR MANGGAR DALAM PENGGUNAAN RUANG PERMUKIMAN NELAYAN

Mega Ulimaz, Nadia Almira Jordan
DOI: 10.14710/jpk.7.2.161-171

Abstract


Kampung Atas Air Manggar merupakan salah satu permukiman tradisional yang dilindungi dan dilestarikan di Balikpapan Berdasarkan karakteristik bangunan, kegiatan perekonomian, lokasi geografis dan homogenitasnya menjadikan Kampung Atas Air Manggar memiliki kekhasan dalam struktur sosial. Lingkungan dapat mempengaruhi peluang kehidupan manusia berdasarkan jaringan sosial yang terbentuk dan yang telah terpengaruh oleh faktor spasial yang berbeda. Secara fisik, kampung ini memiliki kemiripan dengan kampung sempadan sungai yang seringkali mendapatkan julukan kampung kumuh. Akan tetapi, perbedaan kegiatan ekonomi di Kampung Atas Air Manggar yang didominasi kegiatan nelayan menjadi dasar tujuan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipologi struktur sosial masyarakat pada Kampung Atas Air Manggar dalam penggunaan ruang permukiman nelayan. Metode yang digunakan adalah social network analysis dengan perhitungan density dan centrality. Hasil penelitian ini menghasilkan temuan tingkatan density yang menunjukkan bahwa aliran informasi hanya dapat tersampaikan secara langsung dengan cepat pada kurang dari 20% pada tingkat RT. Peranan tokoh sentral memberikan pengaruh dalam aliran informasi sebagai salah satu unsur modal sosial. Tipologi jaringan sosial yang tergolong rendah juga dapat dilihat pada penggunaan ruang permukiman yang  didominasi oleh aktivitas rutin nelayan, pedagang, dan warga. Aktivitas pilihan dan aktivitas sosial bersifat terbatas, serta dipengaruhi oleh ikatan hubungan jaringan sosial yang rendah . 


Keywords


Struktur sosial; Kampung Atas Air; Permukiman nelayan

Full Text: PDF

References


Abdullah, S. (2016). Potensi dan Kekuatan Modal Sosial dalam Suatu Komunitas. SOCIUS: Jurnal Sosiologi, 12(1), 15-21.

Ari, I. R. D., Ogi, K., Matsushima, K., & Kobayashi, K. (2013). Community Participation on Water Management; Case Singosari District, Malang Regency, Indonesia. Procedia Environmental Sciences, 17, 805-813. Doi: 10.1016/j.proenv.2013.02.098

BPS Kota Balikpapan. (2018). Balikpapan Timur dalam Angka 2018. Balikpapan Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan

Coleman, J. S. (1994). Foundations of social theory. The United States of America The Belknap Press of Harvard university press.

Erkul, K. (2013). Neighborhood Effects and Reproduction of Poverty: A Social Housing Case from Turkey. International Journal of Humanities and Social Science, 3(20), 123-130.

Gilchrist, A., & Kyprianou, P. (2011). Social Networks, Poverty, and Ethnicity. Program paper, Joseph Rowntree Foundation, York.

Hasyimzoem, Y. (2017). Hukum Pemerintahan Daerah. Jakarta: Rajawali Pers.

Jordan, N. A., & Ulimaz, M. (2019). Observation of User Behavior in The Public Space of The Manggar waterfront Settlement. Paper presented at The International Conference on Climate Change and Local Wisdom, Makassar.

Kusumastuti, A. (2015). Modal Sosial dan Mekanisme Adaptasi Masyarakat Pedesaan dalam Pengelolaan dan Pembangunan Infrastruktur. Masyarakat: Jurnal Sosiologi, 81-97.

Lo, A. Y., & Jim, C. Y. (2015). Community Attachment and Resident Attitude Toward Old Masonry Walls and Associated Trees in Urban Hong Kong. Cities, 42, 130-141. Doi: 10.1016/j.cities.2014.09.006

Mentayani, I. (2019). Identitas dan Eksistensi Permukiman Tepi Sungai di Banjarmasin. Paper presented at the Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah.

Nugroho, P. (2015). Social Capital Mobilization Strategy to Sustain Community Entrepreneurship in Urban Neighborhood. Tataloka, 17(2), 113-123.

Pemerintah Kota Balikpapan. (2012). Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Balikpapan 2012-2032.

Pemerintah Kota Balikpapan. (2017). Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) Kelurahan Manggar Baru Kecamatan Balikpapan Timur Kota Balikpapan Tahun 2016-2021.

Putra, E. P., Purnamadewi, Y. L., & Sahara, S. (2015). Dampak Program Bantuan Sosial Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan Kabupaten Tertinggal di Indonesia. Tataloka, 17(3), 161-171. Doi: 10.14710/tataloka.17.3.161-171

Raharjo. (2015). Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Yogyakarta: UGM Press.

Sandstrom, U. G. (2002). Green infrastructure planning in urban Sweden. Planning practice and research, 17(4), 373-385. Doi: 10.1080/02697450216356

Sasongko, I. (2005). Pembentukan Struktur Ruang Permukiman Berbasis Budaya (Studi Kasus: Desa Puyung-Lombok Tengah). Dimensi Teknik Arsitektur, 33(1), 1-8.

Scott, J. (2001). Social Network Analysis a Handbook 2th Edition. London: SAGE Publication

Smeru Research Institute. (2012). Mengintegrasikan Aspek Spasial Kemiskinan ke dalam Perencanaan Spasial Perkotaan: Solusi untuk Mengatasi Kemiskinan. from http://smeru.or.id/sites/default/files/publication/urbanpoverty_pb_ind_0.pdf

Soekanto, S. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sukmawati, A. M. a., & Yuliastuti, N. (2016). Eksistensi Kampung Lama Melalui Kearifan Lokal Di Kampung Bustaman Semarang. Tataloka, 18(2), 108-117. Doi: 10.14710/tataloka.18.2.108-117

Sulistyawati. (2007). Arsitektur dan Permukiman Kelompok Sosial Terpinggirkan di Kota Denpasar. Jurnal Permukiman Natah, 5(2), 62-108.

Talen, E. (2000). Measuring The Public Realm: A Preliminary Assessment of The Link Between Public Space and Sense of Community. Journal of Architectural and Planning Research, 344-360.

Wardani, Y. K., Herwangi, Y., & Sarwadi, A. (2018). Peran Struktur Sosial dalam Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman Perkotaan (Studi Kasus: PLPBK Kelurahan Karangwaru Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta). Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, 44(1), 1-20.

Wulangsari, A. (2014). Tipologi Segregasi Permukiman berdasarkan Faktor dan Pola Permukiman di Solo Baru, Sukoharjo. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 10(4), 387-399.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Pengembangan Kota

License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0