PEMAKNAAN PENGHUNI TERHADAP KAMPUNG BUSTAMAN DI KOTA SEMARANG

R. Rafii Bisatya Rahmat, Retno Widjajanti
DOI: 10.14710/jpk.7.1.57-67

Abstract


Kampung Bustaman merupakan salah satu kampung lama yang berada di pusat Kota Semarang. Keberadaan Kampung Bustaman tidak terlepas dari ancaman akibat dari perkembangan kota. Penting bagi masyarakat Kampung Bustaman untuk memaknai tempat tinggalnya. Pemaknaan masyarakat terhadap lingkungan tempat tinggalnya dikenal dengan istilah sense of place. Penelitian ini bertujuan untuk menemukenali sense of place masyarakat Kampung Bustaman di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data kuesioner, observasi lapangan, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sense of place masyarakat Kampung Bustaman memiliki karakter dan identitas tersendiri yang memberikan ciri khas lingkungan (place identity). Masyarakat juga memiliki keterikatan (place attachment) terhadap Kampung Bustaman karena adanya ikatan secara personal seperti ikatan biografi terhadap Kampung Bustaman dimana masyarakat menganggap Kampung Bustaman bukan sekedar tempat tinggal saja namun juga sebagai tempat yang memiliki arti baginya. Selain itu ketergantungan masyarakat (place dependence) yang tinggi terhadap Kampung Bustaman sebagai tempat yang mampu untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Keywords


Sense of Place; Urban Kampong; Kampung Bustaman

Full Text: PDF

References


Aprianto, R. (2016). Proses Kebertahanan Kampung Petempen dalam Perkembangan Kota. JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA, 12(3), 347-358. doi:10.14710/pwk.v12i3.12909

Cresswell, T. (2004). Place: A Short Introduction. London: Blackwell.

Cross, J. E. (2001). What is Sense of Place? Artikel dipresentasikan di 12th Headwaters Conference, Colorado.

Djayadiningrat, S. T. (2011). Ekonomi Hijau International Planning Studies. Bandung: Rekayasa Sains.

Ernawati. (2011). Faktor-faktor Pembentuk Identitas Suatu Tempat. Local Wisdom: Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal, 3(2), 1-9. Retrieved from http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/lw/article/view/1391

Ernawati, R., Santosa, H. R., & Setijanti, P. (2014). Community Initiatives in Developing Sustainable Settlements, Case Study Kampung in Surabaya Indonesia. International Journal of Engineering Research & Technology, 3(6), 2242-2245. Retrieved from https://www.ijert.org/research/community-initiatives-in-developing-sustainable-settlements-case-study-kampung-in-surabaya-indonesia-IJERTV3IS061623.pdf

Evansyah, E., & Dewi, S. P. (2014). Kebertahanan Kampung Tua Sekayu terkait Keberadaan Mal Paragon di Kota Semarang. Ruang, 2(1), 1-10. Retrieved from https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ruang/article/view/3988

Hashem, H., Abbas, Y. S., Akbar, H. A., & Nazgol, B. (2013). Comparison the Concepts of Sense of Place and Attachment to Place in Architectural Studies. Malaysia Journal of Society and Space, 9(1), 107-117. Retrieved from https://core.ac.uk/download/pdf/11494913.pdf

Jorgensen, B. S., & Stedman, R. C. (2001). Sense of Place as an Attitude: Lakeshore Owners Attitudes Toward Their Properties. Journal of Environmental Psychology, 21(3), 233-248. doi:10.1006/jevp.2001.0226

Najafi, M., & Kamal, M. (2012). The Concept of Place Attachment in Environmental Psychology. Elixir International Journal of Sustainable Architecture, 45, 7637-7641. Retrieved from https://www.elixirpublishers.com/articles/1350368123_45%20(2012)%207637-7641.pdf

Pretty, G. H., Chipuer, H. M., & Bramston, P. (2003). Sense of Place Amongst Adolescents and Adults in Two Rural Australian Towns: The Discriminating Features of Place Attachment, Sense of Community and Place Dependence in Relation to Place Identity. Journal of Environmental Psychology, 23(3), 273-287. doi:10.1016/S0272-4944(02)00079-8

Rostamzadeh, M., Anantharaman, R., & Tong, D. Y. K. (2012). Sense of Place on Expatriate Mental Health in Malaysia. International Journal of Social Science and Humanity, 2(5), 360-365. Retrieved from https://pdfs.semanticscholar.org/3a57/8f4ad69b5291d32a474de3c36f9850ff2b6f.pdf

Shamsuddin, S., & Ujang, N. (2008). Making Places: The Role of Attachment in Creating the Sense of Place for Traditional Streets in Malaysia. Habitat International, 32(3), 399-409. doi:10.1016/j.habitatint.2008.01.004

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Suliyati, T. (2012). Dinamika Kawasan Permukiman Etnis di Semarang. Universitas Diponegoro, Semarang. Diakses dari http://eprints.undip.ac.id/34046/

Tan, S.-K., Tan, S.-H., Kok, Y.-S., & Choon, S.-W. (2018). Sense of Place and Sustainability of Intangible Cultural Heritage – The case of George Town and Melaka. Tourism Management, 67, 376-387. doi:10.1016/j.tourman.2018.02.012

Zahnd, M. (2008). Model Baru Perancangan Kota yang Kontekstual. Yogyakarta: Kanisius.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Pengembangan Kota

License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0