PENGEMBANGAN POTENSI PERTANIAN PERKOTAAN DI KAWASAN SUNGAI PALU
Abstract
Ide Pengembangan Pertanian Perkotaan di Kawasan Sungai Palu berasal dari peneliti. Ketertarikan meneliti berawal dari adanya keinginan Pemerintah Kota Palu untuk mengembangkan Kota Palu menjadi Kota Hijau. Selain itu, kehadiran Kawasan Ekonomi Khusus di Kota Palu kelak akan menyebabkan peningkatan jumlah penduduk, merupakan peluang menghasilkan bahan pangan. Kawasan Sungai Palu merupakan salah satu lokasi potensial untuk Pengembangan Pertanian Perkotaan, namun Kawasan Sungai Palu perlu ditangani khusus, di sinilah penelitian ini menjadi menarik. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk Pengembangan Potensi Pertanian Perkotaan. Penelitian ini termasuk penelitian survei, dan fenomena yang berlangsung adalah data utama yang diolah pada penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi. Hasil Penelitian memperlihatkan upaya-upaya yang perlu dilakukan meliputi: (1) Konsolidasi Tanah; (2) Penetapan Jenis Aktivitas ; (3) Perekrutan Pelaksana dan Pembinaan Sumber Daya Manusia ; (4) Penyiapan Prasarana dan Sarana ; dan (5) Manajemen Berkelanjutan.
Keywords
References
Abdalla, I. F. (2012). Socioeconomic Aspects of Urban and Peri-urban Agriculture: A Diagnostic Study in Khartoum Sudan. Kassel: Kassel University Press.
Andriamasari, H., Mugnisjah, W. Q., & Munandar, A. (2015). Potensi dan Strategi Pengembangan Pertanian Periurban di Kabupaten Bogor. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 17(2), 69-74. doi:10.29244/jitl.17.2.69-74
Cahya, D. L. (2014). Kajian Peran Pertanian Perkotaan dalam Pembangunan Berkelanjutan (Studi Kasus: Pertanian Tanaman Obat Keluarga di Kelurahan Slipi, Jakarta Barat). Forum ilmiah, 11(3), 323-333.
Duží, B., Frantál, B., & Rojo, M. S. (2017). The Geography of Urban Agriculture: New trends and Challenges. Moravian Geographical Reports, 25(3), 130–138. doi:10.1515/mgr-2017-0012
Fauzi, A. R., Ichniarsyah, A. N., & Agustin, H. (2016). Pertanian Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan Praktik Terbaik. JURNAL AGROTEKNOLOGI, 10(1), 49-62.
Haberman, D., Gillies, L., Canter, A., Rinner, V., Pancrazi, L., & Martellozzo, F. (2014). The
Potential of Urban Agriculture in Montréal: A Quantitative Assessment. ISPRS International Journal of Geo-Information, 3(3), 1101-1117. doi:10.3390/ijgi3031101
Junaidi, M. A. (2016). "Allotment” Model Pertanian Perkotaan (Urban Farming) di Inggris (Paradigma Pendekatan Pembangunan). Artikel dipresentasikan di Seminar Nasional Pembangunan Pertanian, Malang.
Lovell, S. T. (2010). Multifunctional Urban Agriculture for Sustainable Land Use Planning in the United States. Sustainability, 2(8), 2499-2522. doi:10.3390/su2082499
Petit-Boix, A., & Apul, D. (2018). From Cascade to Bottom-Up Ecosystem Services Model: How Does Social Cohesion Emerge from Urban Agriculture? Sustainability, 10(4), 998. doi:10.3390/su10040998
Pollard, G., Ward, J., & Roetman, P. (2018). Typically Diverse: The Nature of Urban Agriculture in South Australia. Sustainability, 10(4), 945. doi:10.3390/su10040945
Puriandi, F. (2013). Proses Perencanaan Kegiatan Pertanian Kota yang Dilakukan oleh Komunitas Berkebun di Kota Bandung sebagai Masukan Pengembangan Pertanian Kota di Kawasan Perkotaan. Journal of Regional and City Planning, 24(3).
Santoso, E. B., & Widya, R. R. (2014). Gerakan Pertanian Perkotaan Dalam Mendukung Kemandirian Masyarakat Di Kota Surabaya. Artikel dipresentasikan di Seminar Nasional Cities.
Sastro, Y. (2013). Pertanian Perkotaan: Peluang, Tantangan, dan Strategi Pengembangan. Buletin Pertanian Perkotaan, 3(1), 29-36.
US Environmental Protection Agency. (2011). Urban Farm Business Plan Handbook. Chicago: CreateSpace Independent Publishing Platform.
van der Schans, J. W. (2010). Urban Agriculture in the Netherlands. Urban Agriculture Magazine(24), 40-42.Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Pengembangan Kota
License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0