KAJIAN IDENTIFIKASI KOTA AMAN (SAFECITY) di SEMARANG

Eko Setiawan, Holi Bina Wijaya
DOI: 10.14710/jpk.6.1.1-8

Abstract


Keamanan (safety) menjadi isu yang penting khususnya dalam suatu kota. Aspek keamanan tersebut meliputi meningkatnya tindakan kriminalitas di suatu kota sehingga menggangu aktivitas dan mobilitas masyarakat yang ada di dalamnya. Kemanan menjadi aspek penting sehingga perlu dilakukan pengkajian  mengenai bagaiman identifikasi Kota Aman (Safecity) sehingga dapat meningkatkan keaman Kota Semarang? Metode menggunakan konsep Three Onion layers yang melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dan mengakibatkan kemanan terganggu. Hasil temuan berupa Semarang terdapat kepadatan penduduk tinggi, sektor perdagangan dan jasa memiliki aktivitas tinggi, perlu upaya peningkatan respon kota baik sector pemerintah berkaitan dengan sumber daya manusia dan sektor kepolisian yang berkaitan langsung dengan penindakan kejahatan dan kekerasan di Semarang.

Keywords


safecity; city responses; kejahatan

Full Text: PDF

References


Anuar, A. N. A., Bookhari, S. N., & Aziz, N. A. (2012). The Effectiveness of Safe City Programme as Safety Basic in Tourism Industry: Case Study in Putrajaya. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 42, 477-485. doi:10.1016/j.sbspro.2012.04.213

Batty, M. (2013). Big Data, Smart Cities and City Planning. Dialogues in Human Geography, 3(3), 274-279. doi:10.1177/2043820613513390

BPS Kota Semarang. (2016). Kota Semarang dalam Angka 2016. Semarang: BPS Kota Semarang.

Cozens, P. M., Saville, G., & Hillier, D. (2005). Crime Prevention Through Environmental Design (CPTED): A Review and Modern Bibliography. Property management, 23(5), 328-356. doi:10.1108/02637470510631483

Kamalipour, H., Faizi, M., & Memarian, G. (2014). Safe Place by Design: Urban Crime in Relation to Spatiality and Sociality. Current Urban Studies, 2(2), 152-162. doi:10.4236/cus.2014.22015

Kunarto. (1996). Tren Kejahatan dan Peradilan Pidana. Jakarta: Cipta Manunggal.

Kyttä, M., Kuoppa, J., Hirvonen, J., Ahmadi, E., & Tzoulas, T. (2014). Perceived Safety of the Retrofit Neighborhood: A Location-Based Approach. URBAN DESIGN International, 19(4), 311-328. doi:10.1057/udi.2013.31

Polrestabes Semarang. (2017). Rekapitulasi Kejahatan Tahun 2014-2016. Semarang: Polrestabes Semarang.

Rozhana, A., Yunos, M., Mydinb, M. A. O., Isaa, N. K. M., Ariffina, N. F. M., & Atiah, N. (2015). Building the Safe City Planning Concept: An Analysis of Preceding Studies. Jurnal Teknologi, 75(9), 95-100. doi:10.11113/jt.v75.5241


South African Cities Network. (2016). State of Urban Safety in South Africa Report 2016. A Report of the Urban Safety Reference Group. Diakses dari http://www.sacities.net/wp-content/uploads/2016/PDF/SACN-Urban-Safety-2016-Report.pdf.pdf. 12 September 2017

Susanti, H. (1994). Indikator-indikator Makroekonomi: Lembaga Penerbit, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Susilorini, R., & MI, R. (2007). Fractured Based Approach for Structural Element Design–Safe Building, Safe City. Artikel dipresentasikan di Proceeding Third International Conference on Economic and Urban Management “City Marketing, Heritage, and Identity), PMLP Unika Soegijapranata, Semarang.

UN-Habitat. (2007). Global Report on Human Settlements: Enhancing Urban Safety and Security. Diakses dari https://www.un.org/ruleoflaw/files/urbansafetyandsecurity.pdf. 23 September 2017

Wahyuni, N., & Maesaroh, M. (2018). Analisis Inovasi Pelayanan di Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Studi Kasus Smile Police). Journal of Public Policy and Management Review, 7(2).

Yavuz, N., & Welch, E. W. (2010). Addressing Fear of Crime in Public Space: Gender Differences in Reaction to Safety Measures in Train Transit. Urban Studies, 47(12), 2491-2515. doi:10.1177/0042098009359033


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Jurnal Pengembangan Kota

License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0