skip to main content

Feeding Patterns and Stunting Incidence among Toddler in Coastal Community in Gresik

1Epidemiology Department, Faculty of Public Health, Universitas Jember, Jember, jawa Timur, Indonesia

2Biostatistics Department, Faculty of Public Health, Universitas Jember, Jember, jawa Timur, Indonesia

3Health Policy and Administration Department, Faculty of Public Health, Universitas Jember, Jember, jawa Timur, Indonesia

Received: 23 Aug 2024; Published: 30 Aug 2024.
Open Access Copyright (c) 2024 The authors. Published by Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Abstract

Introduction: Despite the plentiful availability of protein from fish and other essential food sources in coastal communities, coastal communities still face the issue of undernutrition. This study aimed to assess the association between feeding practices among toddlers and the incidence of stunting in the coastal area.

Methods: We conducted a community-based case-control study in Gresik. We assessed the feeding patterns (feeding practice, food quality, and food safety) of 90 children aged 24–59 months using a structured questionnaire. We generated frequencies and percentages and ran a bivariate test to determine factors associated with stunting using the Chi-Square test

Results: The mother’s age among the case and control group was in the ideal age category (<20 and >35 years old). Most respondents among the case group and control group had low family income (less than the wage minimum of Gresik regency IDR 4.372.030,5). Most of the respondents in the case group (57.8%) had low education (junior high school or less). The feeding pattern variable consists of three aspects. In the aspect of food quality, most of the stunting group (62.2%) indicated that children had poor food quality. In the aspect of feeding practices, most of the stunting group (53.3%) indicated that the feeding practices provided were inadequate. In terms of food safety, most of the stunting group (68.9%) had good food safety.There is an association between aspects of food quality with the incidence of stunting (p-value =0.003; OR =3,647; 95% CI 1.524-8.728). There was no association between aspects of feeding practices (p-value=0.138) and aspects of food safety (p-value=0.141) with the incidence of stunting.

Conclusion: The feeding patterns of children, especially the food quality aspect, in the coastal area of Gresik Regency significantly influence their nutritional status, with a direct correlation between food quality and the incidence of stunting. There should be an increase in malnutrition interventions in this community, focusing mostly on educating individuals about improving child nutrition by utilizing the food sources that are already available.

 

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Ethical CLearance
Subject
Type Research Instrument
  Download (301KB)    Indexing metadata
Keywords: feeding practice; food quality; food security; toddler; stunting

Article Metrics:

  1. Ministry of Health Republic Indonesia. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta; 2018
  2. UNICEF. Malnutrition. 2021
  3. SSGI. buku saku hasil studi status gizi indonesia (SSGI) tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota tahun 2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2021
  4. WHO. Childhood stunting: context, causes and consequences WHO. World Health Organization; 2013
  5. Mouliza, Darmawi. Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Desa Arongan. Jurnal Biology Education. 2022;10(1):91–104
  6. Yuliantini E, Kamsiah K, Maigoda TC, Ahmad A. Asupan makanan dengan kejadian stunting pada keluarga nelayan di Kota Bengkulu. AcTion: Aceh Nutrition Journal. 2022;7(1):79
  7. Femidio M, Muniroh L. Perbedaan Pola Asuh dan Tingkat Kecukupan Zat Gizi pada Balita Stunting dan Non-Stunting di Wilayah Pesisir Kabupaten Probolinggo. Amerta Nutrition. 2020;4(1):49
  8. Eka Mishbahatul et al. Risk Factors for Stunting and Severe Stunting among Children (12-59 Months Old) in the Coastal Area of Surabaya, East Java, Indonesia. International Journal of Psychosocial Rehabilitation. 2020;24(17):9020–7
  9. Henggu KU, Tega YR, Meiyasa F, Ndahawali S, Tarigan N, Nurdiansyah dan Y. Analisis Konsumsi Ikan pada Masyarakat Pesisir Sumba Timur Fish Consumption Analysis of East Sumba Coastal Communities. Buletin Ilmiah “MARINA” Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. 2021;7(2):103–14
  10. Eliska, Harahap RA, Agustina D. Gizi Masyarakat Pesisir. Cetakan Ke. Tim Kreatif Merdeka Kreasi, editor. Medan: Tim Kreatif Merdeka Kreasi; 2021. 1–68 p
  11. Rahayu A, Yulidasari F, Putri AO, Anggraini L. Study Guide - Stunting dan Upaya Pencegahannya. Pertama. Hadianor, editor. Yogyakarta: CV Mine; 2018. 88 p
  12. Mansyur K, Umrah M, Rifal M. Budaya Pendidikan Anak Pesisir di Wilayah Kepulauan Spermonde. Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Pembelajaran. 2019;1(2):1–14
  13. Putri NS, Sudayasa IP, Salma WO. Analisis Faktor Risko Kejadian Stunting Pada Anak Balita Usia 6-59 Bulan Di Daerah Pesisir Wilayah Kerja Puskesmas Bone Rombo. Jurnal Ilmiah Obsgin. 2022;14(4):223–9
  14. Jalilah NH, Ariyanti R, Febrianti S. Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Kalimantan Utara. Jambura Journal of Health Sciences and Research. 2022;4(0):106–12
  15. Torere W, Goni SS, Waani FJ. Peran Ganda Istri Nelayan pada Masyarakat Pesisir di Desa Kima Bajo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Holistik: Journal Of Social and Culture. 2019;12(4):1–19
  16. Hambura SG, Suryatib Y, Mekuc FX. HUBUNGAN POLA ASUH DAN POLA KONSUMSI MAKANAN TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-60 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS KETANG. Jurnal NERS Nainawa. 2023;1(1):14–21
  17. Amanda, Andolina N, Adhyatma AA. Hubungan Pola Pemberian Makan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Puskesmas Botania. Jurnal Promotif Reventif. 2023;6(3):486–93
  18. Maryani N, Astrid N, Hanifa F. Hubungan Pola Pemberian Makan, Pola Asuh dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan di Desa Babakan Kecamatan Ciseeng Tahun 2022. SIMFISIS Jurnal Kebidanan Indonesia. 2023;2(3):397–404
  19. Dayuningsih, Permatasari Endah Astika Tria SN. Pengaruh Pola Asuh Pemberian Makan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 0-59 Bulan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas. 2020;14(2):3–11
  20. Noor Prastia T, Listyandini R. Keragaman Pangan Berhubungan Dengan Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan. Hearty. 2020;8(1):33–41
  21. Candra A. Pencegahan dan Penanggulangan Stunting. Pertama. Epidemiologi Stunting. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang; 2020. 1–53 p
  22. Azrimaidaliza, Resmiati, Famelia W, Purnakarya I, Firdaus, Yasirly K. Buku Ajar Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat. Edisi 1. Sumatera Barat: LPPM – Universitas Andalas; 2020. 1–236 p
  23. Arbain T, Muhammad Saleh Ms, Andini Octaviana Putri M, Meitria Syahadatina Noor dr Mk, Fakhriyah Mk, Ranindy Qadrinnisa Siti Karimah Amaliah Inanda Kasmawardah Muhammad Hashfi Abdurrahman Agus Muhammad Ridwan Lisa Fitriani Muhammad Arsyad M. “Stunting Dan Permasalahannya.” Pertama. Yogyakarta: CV Mine; 2022
  24. Tekeba B, Tarekegn BT, Zegeye AF, Ayele AD. Stunting disparities and its associated factors among preschool children of employed and unemployed mothers in Gondar City: a comparative community-based cross-sectional study. Front Nutr. 2023;10
  25. Qolbiyah FN, Yudia RCP, Aminyoto M. Hubungan Praktik Pemberian Makanan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat. Jurnal Sains dan Kesehatan. 2021;3(6):853–63
  26. Sawitri Dewi, Ikhwah Mu’minah. Pemberian MP-ASI Tidak Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1- 3 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbang I Kabupaten Banyumas. Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan. 2020;10(1):5–10
  27. Siagian JLilisS, Wonatoray DF, Thamrin H. Hubungan pola pemberian makan dan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di Kelurahan Remu Selatan Kota Sorong. Jurnal Riset Kebidanan Indonesia. 2021;5(2):111–6
  28. Wibowo DP, Irmawati, Tristiyanti D, Normila, Sutriyawan A. Pola Asuh Ibu dan Pola Pemberian Makanan Berhubungan dengan Kejadian Stunting. JI-KES: Jurnal Ilmu Kesehatan. 2023;6(2):116–21
  29. Permenkes. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. 2014;
  30. Kemenkes RI. Pedoman Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Kementrian Kesehatan RI. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2020. xix + 129
  31. Sukraniti DP, Taufiqurrahman, S. SI. Konseling Gizi. Pertama. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018
  32. Damanik SM, Wanda D, Hayati H. Feeding practices for toddlers with stunting in Jakarta: A case study. Pediatr Rep. 2020;12
  33. Kemenkes RI. Modul Pelatihan Pelatih Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2022
  34. Permatasari R, Soerachmad Y, Hasbi F. Hubungan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun Pengolahan Makanan dan Air Minum Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kebunsari Kabupaten Polewali Mandar. Journal Peqguruang: Conference Series. 2019;1(September):768–74
  35. Fildzah FK, Yamin A, Hendrawati S. Perilaku Ibu Dalam Pencegahan Stunting Pada BADUTA. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah. 2020;5(2):272–84
  36. Arief Lopa AF, Darmawansyih D, Helvian FA. Hubungan Pelaksanaan Lima Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Dengan Kejadian Stunting. UMI Medical Journal. 2022;7(1):26–36
  37. IDAI. Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan Batita di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi. UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2015
  38. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia. 2017. p. 1–20
  39. Nisa SK, Lustiyati ED, Fitriani A. Sanitasi Penyediaan Air Bersih dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2021;2(1):17–25

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.