skip to main content

Eksistensi Pertambangan Rakyat Pasca Pemberlakuan Perubahan Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

*Derita Prapti Rahayu  -  Fakultas Hukum, Universitas Bangka Belitung, Indonesia
Faisal Faisal  -  Fakultas Hukum, Universitas Bangka Belitung, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Sejak berlakunya Undang-Undang No. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara eksistensi pertambangan rakyat dari aspek perizinan, pengawasan, pembinaan, hingga pengelolaan lingkungan hidup semakin menyulitkan masyarakat kecil. Tujuan penelitian ingin mengetahui sejauh mana keberpihakan negara terhadap eksistensi pertambangan rakyat pasca perubahan regulasi yang baru. Sisi manfaat dalam hal kebijakan hukum dalam rangka memperkuat posisi hukum pertambangan rakyat. Metode penelitian menggunakan penelitian hukum normatif. Hasil kajian dari penelitian ini antara lain; pertama, dengan diberlakukannya Undang-Undang Minerba Tahun 2020 membuat kewenangan perizinan pemerintah daerah telah dihapus. Pengorganisasian perizinan menjadi sentralistik oleh pemerintah pusat. Kedua, eksistensi pertambangan rakyat menjadi tidak jelas pihak mana yang berwenang menetapkan wilayah pertambangan rakyat. Ketiga, peran strategis pemerintah daerah telah dicabut dan saat ini pemerintah daerah hanya menjadi perpanjangan tangan pemerintah pusat sehingga akan muncul budaya birokratisasi dalam tata kelola pertambangan rakyat.

Fulltext View|Download
Keywords: Eksistensi; Wilayah Pertambangan Rakyat; Pemerintah Daerah; Perizinan.

Article Metrics:

  1. Abikusna, Raden A. (2019). Kewenangan Pemerintah Daerah Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Sosfilkom: Jurnal Sosial, Filsafat Dan Komunikasi, Vol.13, (No.01),pp.1-15. https://doi.org/10.32534/jsfk. v13i01. 1453
  2. Absori., Yulianingrum, Aulia Vivi., Dimyati, Khudzaifah., Harun., Budiono, Arief., & Disemadi, Hari Sutra. (2021). Environmental Health-Based Post-Coal Mine Policy in East Borneo. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, Vol.9, (No. E), pp .740-744. https://doi.org/10.3889/oamjms.2021.6431
  3. Faisal., Satrio, Ndaru., & Ferdian, Komang Jaka. (2020). Evaluasi Perbaikan Kebijakan Penegakan Hukum Pertambangan Perspektif Genealogi Hukum dan Kuasa di Kabupaten Bangka Selatan. Jurnal Magister Hukum Udayana,Vol.9,(No.3),pp.482-494. https://doi. org/10.24843/JMHU.2020.v09.i03.p02
  4. Faisal., & Rahayu, Derita Prapti. (2021a). Countermeasure Policy On Mining Crime Under The Legal Progressive Perceptive. Yustisia Jurnal Hukum, Vol.10,(No.2), pp. 226–239. https://doi.org/10.20961/YUSTISIA.V10I2. 47189
  5. Faisal., & Rahayu, Derita Prapti. (2021b). Tujuan Pemidanaan Undang-Undang Minerba Dalam Perspektif Kebijakan Kriminalisasi. Bina Hukum Lingkungan, Vol.5, (No.2), pp. 287–303. https://doi.org/10.24970/BHL.V5I2.189
  6. Faisal., Satrio, Ndaru., & Ferdian, Komang Jaka. (2020). Evaluasi Perbaikan Kebijakan Penegakan Hukum Pertambangan Perspektif Genealogi Hukum dan Kuasa di Kabupaten Bangka Selatan. Jurnal Magister Hukum Udayana,Vol.9,(No.3).pp.482-494. https://doi. org/10.24843/JMHU.2020.v09.i03.p02
  7. Harianto, I. (2013). Sengketa Usaha Pertambangan Di Wilayah Hutan Elang Dodo Kabupaten Sumbawa. Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal),Vol.2,(No.1). https://doi.org/10.24843/jmhu.2013.v02.i01.p04
  8. Karjoko, Lego., Santosa, Josephine., & Handayani, I Gusti Ayu Ketut Rachmi. (2019). Disfungsi Peraturan Perundang-Undangan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Indonesia. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, Vol.26, (No. 2), pp.305–325. https://doi.org/10.20885/iustum. vol26.iss2.art5
  9. Kartono. (2017). The Analysis Of Legal Conflict Authority Mining Inspection After The Enactment Of Regional Government Law Year 2014. Bina Hukum Lingkungan, Vol.2, (No.1), pp. 30–39. https://doi.org/10.24970/jbhl.v2n1.3
  10. Maulana, Rifqy., & Jamhir. (2019). Konsep Hukum Perizinan Dan Pembangunan. Jurnal Justisia : Jurnal Ilmu Hukum, Perundang-Undangan Dan Pranata Sosial, Vol.3, (No.1), pp.90–115. https://doi.org/10.22373/JUSTISIA.V3I1.5088
  11. Nugroho, W. (2019). Konsep Integrasi Kebijakan Pengelolaan Pertambangan Perspektif Pluralisme Hukum Di Indonesia. Masalah-Masalah Hukum,Vol.48,(No.4),p.402. https:// doi.org/10.14710/mmh.48.4.2019.402-410
  12. Nuradhawati, R. (2019). Dinamika Sentralisasi Dan Desentralisasi Di Indonesia. Jurnal Academia Praja, Vol.2,(No.01),pp.152-170. https://doi. org/10.36859/jap.v2i01.90
  13. Ofori, Daisy Rose., & Ofori, Jeffifon Jerome. (2018). Digging for Gold or Justice? Misrecognition and Marginalization of “Illegal” Small-Scale Miners in Ghana. Social Justice Research, Vol.31,(No.4),pp.355–373. https://doi.org/10. 1007/S11211-018-0313-X
  14. Prilmilono, Dwi., & Zuhairi, Ahmad. (2016). Konsep Hukum Pertambangan Rakyat (Studi Di Kabupaten Lombok Barat). Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan, Vol. 4, (No.1), pp. 179-191. https://doi.org/10.29303/IUS.V4I1.421
  15. Putri, Rizkyana Zaffrindra., & ALW, Lita Tyesta. (2015). Kajian Politik Hukum Tentang Perubahan Kewenangan Pemberian Izin Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara. Law Reform,Vol.11,(No.2),p.199. https://doi. org/10.14710/lr.v11i2.15767
  16. Rahayu, Derita P. (2016). Kearifan Lokal Tambang Rakyat sebagai Wujud Ecoliteracy di Kabupaten Bangka. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum,Vol.23,(No.2),pp.320–342. https://doi.org/10.20885/iustum.vol23.iss2.art8
  17. Rahayu, Derita Prapti., & Faisal. (2021). Politik Hukum Kewenangan Perizinan Pertambangan Pasca Perubahan Undang-Undang Minerba. Pandecta Research Law Journal, Vol.16, (No.1),pp.164–172. https://doi.org/10.15294 /pandecta.v16i1.28013
  18. Rahman, Arief., & Mulada, Diman Ade. (2018). Kajian Yuridis Tentang Keberadaan Pertambangan Rakyat. Jatiswara, Vol.33,(No.3),pp.277-292. https://doi.org/10.29303/jatiswara.v33i3.177
  19. Syarief, Elza., Patros, Asmin., & Simanungkalit, Naomi Hani. (2017). Penerapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan dibidang Pertambangan di Kabupaten Karimun. Journal of Judicial Review, Vol.16,(No.1),pp.50-64. https://journal. uib.ac.id/index.php/jjr/article/view/151
  20. Syarif, A. (2020). Pengelolaan Pertambangan Batu Bara Dalam Penegakan Hukum Lingkungan Pasca Otonomi Daerah Di Provinsi Jambi. Jurnal Arena Hukum Vol.12, (No.2), pp. 264–277. https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2020.01302.4
  21. Wicaksono, Muhammad Bagus Adi., & Handayani, I Gusti Ayu Ketut Rachmi. (2020). Regional Government Supervision on Coal Mine Voids in East Kalimantan Province. International Journal of Advanced Science and Technology, Vol.29,(No.04),pp.7168–7178. http://sersc.org/ journals/index.php/IJAST/article/view/28125
  22. Yunianto, Bambang., & Saleh, Ridwan. (2011). Persoalan Pertambangan Rakyat Pasca Pemberlakuan Undang-Undang No. 4 Tahun 2009. Jurnal Teknologi Mineral Dan Batubara, Vol.7,(No.4),pp.145-156. https://doi. org/10.30556/jtmb.Vol7.No4.2011.811
  23. Yusyanti, D. (2017). Aspek Perizinan Dibidang Hukum Pertambangan Mineral Dan Batubara Pada Era Otonomi Daerah (Permit Aspects Of In The Legal Field Of Mineral And Coal Mining In The Era Of Regional Autonomy). Jurnal Penelitian Hukum De Jure, Vol.16, (No.3), p. 309. https://doi.org/10.30641/dejure.2016.v16. 309-321
  24. Ali, M. (2020). Hukum Pidana Lingkungan. Depok: Rajawali press
  25. Nurjaya, I. N. (2008). Pengelolaan Sumber Daya Alam dalam Perspektif Antropologi Hukum. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.