BibTex Citation Data :
@article{JPHCS14008, author = {Septo Arso and Rani Budiyanti and Nurhasmadiar Nandini and Sutopo Jati and Eka Fatmasari}, title = {Optimalisasi Peran Forum Kesehatan Kelurahan Dalam Mendukung Adaptasi Kebiasaan Baru di Kecamatan Tembalang}, journal = {Journal of Public Health and Community Service}, volume = {1}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {Forum Kesehatan Kelurahan; adaptasi kebiasaan baru}, abstract = { Adaptasi kebiasaan baru dengan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan masyarakat dilakukan agar masyarakat tetap dapat beraktivitas tanpa mengabaikan adanya COVID-19. Tentunya hal ini perlu diedukasi dan disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat. Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) merupakan organisasi yang mengelola dan mendukung pembangunan kesehatan di tingkat kelurahan. Kader FKK sebagai sumberdaya pelaksana menjadi penentu dalam edukasi dan sosialisasi kebiasaan baru ke masyarakat dan menjalin kontak serta komunikasi langsung dengan masyarakat sehingga kapasitas kader FKK sebagai fasilitator edukasi dan sosialisasi kebiasaan baru sangatlah penting. Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk permasalahan ini yaitu dengan diseminasi informasi dan meningkatkan kapasitas Kader FKK mengenai tugas dan perannya dalam mendukung penerapan adaptasi kebiasaan baru oleh masyarakat. Kegiatan pengabdian telah dilakukan selama 3 bulan meliputi penyusunan materi, video, leaflet, pelaksanaan penyuluhan, serta penyusunan laporan. Penyuluhan dilakukan kepada kader FKK di Kecamatan Tembalang dengan jumlah peserta 40 orang. Partisipasi peserta sangat baik dan dilanjutkan dengan diskusi dalam bentuk FGD. Terdapat berbagai permasalahan yang dikemukakan seperti kesadaran masyarakat, keterbatasan sarana prasarana, tidak semua Posyandu memiliki sarana prasarana untuk pelaksanaan Posyandu dengan protokol Adaptasi Kebiasaan Baru, dan tidak semua menggunakan masker di dalam lingkungan. Kolaborasi multipihak diperlukan untuk mewujudkan penerapan protokol kesehatan yang baik di masa adaptasi kebiasaan baru. ABSTRACT Adaptation of the new norm by implementing health protocols in every activity is carried out so that people able to continue their daily activities without ignoring the presence of COVID-19. Therefore, education and socialization to the community is needed. Forum Kesehatan Keluarga (FKK) is an organization in community level that manages and supports health development. FKK cadres have roles to educate and socialize and communicate the adaptation of the new norm to the community. Alternative solutions to these problems are disseminate information and strengthen the FKK cadres’ capacity related to their duties and roles to support the implementation of adaptation of the new norms. This community service activity has been carried out for 3 months, including developing the materials, video, leaflet, implementation of the socialization, and preparing the reports. The socialization was carried out to 40 FKK cadres in Tembalang sub-District. The participants showed positive responses and continued with discussion in FGD session. There were various issues that need to be concerned, such as the limited infrastructure, low public awareness, not all of the Posyandu have the tools to implement the new norm, low obedience to wear mask, etc. Multistakeholder collaboration is needed to support and optimized the implementation of adaptation of the new norm in the community. }, issn = {2829-4289}, pages = {41--44} doi = {10.14710/jphi.v%vi%i.1-8}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jphcs/article/view/14008} }
Refworks Citation Data :
Adaptasi kebiasaan baru dengan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan masyarakat dilakukan agar masyarakat tetap dapat beraktivitas tanpa mengabaikan adanya COVID-19. Tentunya hal ini perlu diedukasi dan disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat. Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) merupakan organisasi yang mengelola dan mendukung pembangunan kesehatan di tingkat kelurahan. Kader FKK sebagai sumberdaya pelaksana menjadi penentu dalam edukasi dan sosialisasi kebiasaan baru ke masyarakat dan menjalin kontak serta komunikasi langsung dengan masyarakat sehingga kapasitas kader FKK sebagai fasilitator edukasi dan sosialisasi kebiasaan baru sangatlah penting. Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk permasalahan ini yaitu dengan diseminasi informasi dan meningkatkan kapasitas Kader FKK mengenai tugas dan perannya dalam mendukung penerapan adaptasi kebiasaan baru oleh masyarakat. Kegiatan pengabdian telah dilakukan selama 3 bulan meliputi penyusunan materi, video, leaflet, pelaksanaan penyuluhan, serta penyusunan laporan. Penyuluhan dilakukan kepada kader FKK di Kecamatan Tembalang dengan jumlah peserta 40 orang. Partisipasi peserta sangat baik dan dilanjutkan dengan diskusi dalam bentuk FGD. Terdapat berbagai permasalahan yang dikemukakan seperti kesadaran masyarakat, keterbatasan sarana prasarana, tidak semua Posyandu memiliki sarana prasarana untuk pelaksanaan Posyandu dengan protokol Adaptasi Kebiasaan Baru, dan tidak semua menggunakan masker di dalam lingkungan. Kolaborasi multipihak diperlukan untuk mewujudkan penerapan protokol kesehatan yang baik di masa adaptasi kebiasaan baru.
ABSTRACT
Adaptation of the new norm by implementing health protocols in every activity is carried out so that people able to continue their daily activities without ignoring the presence of COVID-19. Therefore, education and socialization to the community is needed. Forum Kesehatan Keluarga (FKK) is an organization in community level that manages and supports health development. FKK cadres have roles to educate and socialize and communicate the adaptation of the new norm to the community. Alternative solutions to these problems are disseminate information and strengthen the FKK cadres’ capacity related to their duties and roles to support the implementation of adaptation of the new norms. This community service activity has been carried out for 3 months, including developing the materials, video, leaflet, implementation of the socialization, and preparing the reports. The socialization was carried out to 40 FKK cadres in Tembalang sub-District. The participants showed positive responses and continued with discussion in FGD session. There were various issues that need to be concerned, such as the limited infrastructure, low public awareness, not all of the Posyandu have the tools to implement the new norm, low obedience to wear mask, etc. Multistakeholder collaboration is needed to support and optimized the implementation of adaptation of the new norm in the community.
Article Metrics:
Last update: