Respon pertumbuhan dan hasil cabai rawit (Capsicum frustescens l.) akibat inokulasi cendawan mikoriza arbuskular dan pemupukan fosfat

Amalia Ramadhina Ghaisani, Dwi Retno Lukiwati, I Mansur


DOI: https://doi.org/10.14710/joac.4.1.50-59

Abstract


ABSTRACT

 

This research aimed to identify the impact of various species of arbuscular mycorrhiza inoculation and various phosphate fertilizer and their interaction on growth and yield of chili (Capsicum frustescens L.). The research used factorial experiment 4x4 with complete randomized design and consisted of 3 replication. Mycorrhiza factor consisted of M0: without mycorrhiza, M1: Glomus agregatum 20 g/pot, M2: Acaulospora sp 20 g/pot dan M3: Glomus agregatum 10 g/pot ­+ Acaulosporasp 10 g/pot. Phosphate fertilizer factor consisted of P0: without phosphate fertilizer, P1: TSP 125 kg P2O5 /ha, P2: rock phosphate (RP) 125 kg P2O5/ha dan P3: guano 125 kg P2O5/ha. The research variables measured were plant height, number of leaves, number of branches, yield of chili and dry shoot weight. Data are processed by Analysis of Variance and continued by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). The result showed that G.agregatum + Acaulospora sp inoculation can increase number of leaves, meanwhile G.agregatum + Acaulospora sp, G.agregatum and Acaulospora sp inoculation can increase number of branches and yield of chili. TSP fertilizer can increase number of branches, meanwhile TSP, RP and guano fertilizer can increase plant height, number of leaves, yield of chili, dry shoot weight.

Keywords : Capsicum frustescens, arbuscular mycorrhiza, TSP, rock phosphate, guano

 

ABSTRAK

 

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh spesies CMA dan jenis pupuk fosfat yang berbeda, serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi cabai rawit. Penelitian menggunakan percobaan faktorial 4x4 dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 ulangan. Faktor pertama adalah spesies inokulum CMA, yaitu M0: tanpa mikoriza, M1: Glomus agregatum 20 g/pot, M2: Acaulospora sp 20 g/pot dan M3: Glomus agregatum 10 g/pot ­+ Acaulosporasp 10 g/pot. Faktor kedua adalah jenis pupuk fosfat, yaitu P0: tanpa pupuk fosfat, P1: TSP 125 kg P2O5 /ha, P2: batuan fosfat (BP) 125 kg P2O5/ha dan P3: guano 125 kg P2O5/ha. Parameter penelitian adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah cabai dan berat kering tajuk. Data diolah dengan analisis ragam (uji F) dan dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi G.agregatum + Acaulospora sp dapat meningkatkan jumlah daun. Inokulasi G.agregatum + Acaulospora sp, G.agregatum maupun Acaulospora sp dapat meningkatkan jumlah cabang dan jumlah cabai. Pemupukan TSP dapat meningkatkan jumlah cabang. Pemupukan TSP, BP maupun guano dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabai dan berat kering tajuk.

Kata kunci : Capsicum frustescens, cendawan mikoriza arbuskular, TSP, batuan fosfat, guano

 


Full Text:

PDF

References


Abbasi, M. K, N. Musa dan M. Manzoor. 2015. Mineralization of soluble P fertilizers and insoluble rock phosphate in response to phosphate solubilizing bacteria and poultry manure and their effect on the growth and P utilization efficiency of chilli (Capsicum annuum L.). J of Biogeosciences 12: 4607-4619.

Afa, M. 2016. The effect of natural guano organic fertilizer on growth and yield of spring onion (Allium fistulosum L.). J of Agrotech 1 (1): 26-32.

Agustin, W., S. Ilyas., S. W. Budi., I. Anas dan F. C. Suwarno. 2010. Inokulasi fungi mikoriza arbuskula (FMA) dan pemupukan p untuk meningkatkan hasil dan mutu benih cabai (Capsicum annuum L.). J. Agron Indonesia 38 (3): 218-224

Aissa, E., A. Mougou dan K. Khalfallah. 2016. Influence of mychorriza inoculation and source of phosphorus on growth and nutrient uptake of pepper (Capsicum annuum L.) in calcareous soil. J. of New Sciences 28 (5): 1589-1595

Baharuddin, R. 2016. Respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabai (Capsicum annuum L.) terhadap pengurangan dosis NPK 16:16:16 dengan pemberian pupuk organik. J. Dinamika Pertanian 27 (2): 115-124.

Balai Penelitian Tanah. 2011. Fosfat alam sumber pupuk P yang murah. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian 33 (1): 10-13.

Boonlue, S., W. Surapat., C. Pukahuta., P. Suwanarit., A. Suwanarit dan T. Morinaga. 2011. Diversity and efficiency of arbuscular mychorrhiza fungi in soils from organic chili (Capsicum frustescens) farms. J of Mycoscience 53: 10-16.

Dalimunthe, B. M., Azwana dan E. L. Panggabean. 2016. Pertumbuhan dan produksi tanaman cabai (Capsicum annuum L.) terhadap pemberian pupuk organik pada berbagai media tanam. J. Agrotekma 1 (1) : 1-11.

Ghosal, P. K. dan T. Chakraborty. 2012. Comparative solubility study of four phosphatic fertilizers in different solvents and the effect of soil. J of Resources and Environment 2 (4): 175-179.

Hapsoh, Gusmawartati, A. I. Amri dan A. Diansyah. 2017. Respons pertumbuhan dan produksi tanaman cabai keriting (Capsicum annuum L.) terhadap aplikasi pupuk kompos dan pupuk anorganik di polybag. J. Hort Indonesia 8 (3): 203-208.

Hariyadi, A. Mursyid, GT. M. S. Noor. 2012. Aplikasi takaran guano walet sebagai ameliorant dengan interval waktu pemberian terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit (Capsicum frustescens L.) pada tanah gambut pedalaman. J Agroscientiae 19 (2): 69-77.

Harlis., P. Murni dan A. B. Fitria. 2008. Pengaruh jenis dan dosis cendawan mikoriza arbuskular terhadap pertumbuhan cabai (Capsicum annuum L.) pada tanah ultisol. J. Biospecies 1 (2): 59-62.

Islam, M. M., M. K. Islam, R. Roshad, M. S. Islam, T. Kormorker dan K. M. M. M. Bilah. 2017. Pengaruh pupuk anorganik dan organik pada sifat-sifat tanah dengan pertumbuhan vegetatif dan kualitas cabai (Capsicum annuum L.) di Bangladesh. J. Penelitian Agronomi dan Pertanian 11 (5): 37-46.

Kasno, A., S. Rochayati dan B. H. Prasetyo. 2009. Fosfat Alam: Pemanfaatan Pupuk Fosfat Alam sebagai Sumber Pupuk P. Balai Penelitian Tanah. Bogor.

Kementerian Pertanian. 2016. Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Hortikultura. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Khan, A. A, G. Jilani, M. S. Akhter, S. M. S. Naqvi dan M. Rasheed. 2009. Phophorus solubilizing bacteria, occurrence, mechanism and their role in crop production. J of Agric Biol Sci 1: 48-58,

Mena, H., J. O. Omar., D. Luc., M. Gerardo., G. Jaquelina., D. T. Fred dan O. Victor. 2006. Arbuscular mychorriza fungi enhance fruit growth and quality of chili ancho (Capsicum annuum L cv San Luis) plants exposed to drought. J of Mychorrhiza 16: 261-267.

Pahmiansyah., Sudarningsih dan T. Wianto. 2013. Analisa kandungan mineral guano dari liang besar kabupaten hulu sungai selatan Kalimantan Selatan. J. Fisika FLUX 10 (3): 46-55.

Permatasari, A. D. dan T. Nurhidayati. 2014. Pengaruh inokulan bakteri penambat nitrogen, bakteri pelarut fosfat dan mikoriza asal Desa Condro, Lumajang, Jawa Timur terhadap pertumbuhan cabai rawit. J. Sains dan Seni POMITS 3 (2): 44-48.

Safrianto, R., Syafruddin dan R.Sriwati. 2015. Pertumbuhan dan hasil cabai merah (Capsicum annuum L.) pada andisol dengan berbagai sumber pupuk organic dan jenis endomikoriza. J. Floratek 10 (2): 34-43.

Saparso dan Haryanto. 2018. Pertumbuhan dan hasil cabai merah pada berbagai metode irigasi dan pemberian pupuk kandang di wilayah pesisir pantai. Prosiding Seminar Nasional Peran Keanekaragaman Hayati untuk Mendukung Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia. Surakarta. Halaman 247-257.

Sari, L. S., R. Sudirja dan E. T. Sofyan. 2017. Aplikasi PCO plus pada tanah bekas tambang batu bata merah terhadap serapan P, Ca dan B serta fruitset cabai merah besar (Capsicum annuum L.). J. Agrikultura 28 (2): 68-73.

Subhan dan N. Sutrisno. 2012. Fosfat alam sebagai sumber pupuk fosfat tanaman cabai merah pada jenis tanah podsolik Jasinga. J. Agrin 16 (2): 160-172.

Sukmawaty, E., Hafsan dan Asriani. 2016. Identifikasi cendawan mikoriza arbuskula dari perakaran tanaman pertanian. Biogenesis 4 (1): 16-20

Suryani, R., S. Gafur dan T. Abdurrahman. 2017. Respon tanaman bawang merah terhadap cendawan mikoriza arbuskular (CMA) pada cekaman kekeringan di tanah gambut. J. Pedon Trop 1 (3): 69-78.

Tanwar, A., A. Aggarwal., N. Kaidan dan A. Gupta. 2013. Arbuscular mycorrhiza inoculation and super phosphate application influence plant growth and yield of Capsicum annuum. J of Soil Science and Plant Nutrition 13 (1): 55-66.

Thilagar, G dan D. J. Bagyaraj. 2015. Influence of different arbuscular mycorrhiza fungi on growth and yield of chilli. Proceeding National Academy and Science, India, Sect. B. Biol. Sci. (Jan-Mar 2015) 85 (1): 71-75

Tufaila, M dan. S. Alam. 2013. Perakitan pupuk alam berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan efisiensi pemupukan P dan K serta hasil kedelai di tanah masam. J. Agroteknos 3 (3):152-162.

Wahyuningsih, S. 2012.Prospek batuan fosfat sebagai penyedia hara P di lahan hutan tanaman industry (HTI) bergatra tanah ultisol. J. Tekno Hutan Tan 5 (1): 15-21.

Wirawan, I. W. E. A., I. K. Suada dan I. G. K. Susrama. 2015. Identifikasi mikoriza vesikular arbuskular (MVA) dari rhizosfer tanaman cabai (Capsicum annuum L.) dan tomat (Solanum lycopersicum L.) serta perbanyakannya menggunakan media zeolit. J. Agroekotek Tropika 4 (4): 304-313.

Yelianti, U., Kasli., M. Kasium dan E. F. Husin. 2009. Biodiversity of arbuscular mycorrhiza fungi (AMF) on potatoes rhizosphere and it potential as biofertilizer. J. Sainstek 12 (1): 59-64.




View JOAC Stats

 

ISSN 2597-4386 (media online)

JOAC is published by Department of Agriculture, Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Indonesia

 

Creative Commons License
JOAC is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.