1Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
2Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
3Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKT9171, author = {Munasik Munasik and Aldion Adin Nugroho and Retno Hartati and Agus Sabdono and Sugiyanto Sugiyanto and Denny Nugroho Sugianto}, title = {Struktur Komunitas Ikan Karang dan Tutupan Karang pada Terumbu Buatan Artificial Patch Reef (APR)}, journal = {Jurnal Kelautan Tropis}, volume = {23}, number = {3}, year = {2020}, keywords = {reef fishes; density; artificial reefs; Panjang Island; Jepara}, abstract = { Artificial Patch Reef (APR) have been applied as a new method for Biodiversity Conservation Program at Panjang Island, Jepara since 2015. Previous study suggested that design and location of artificial reefs installation affected to abundance of reef fishes, associated with the artificial reef. This study aims to investigated community structure of reef fishes associated to artificial patch reef comparing to reef fishes in nearby natural reefs. Assessment of coral reef condition on two habitats were conducted on July 2019, after 4 years deployment. The results show that artificial patch reefs with a percentage of live coral cover are less than half of natural coral reefs, and have succeeded in increasing the abundance of reef fish with nearly the same density and community structure resembling reef fish in natural coral reefs. The similarity in community structure of the two habitats is probably due to the similarity in habitat type and morphology of the hard corals. The results indicate that Artificial Patch Reef (APR) reefs have increased the coral cover of Acropora branching and resulted in increased reef fish abundance which is compatible with reef fish communities associated with natural coral reefs around it. Aplikasi metode baru terumbu buatan Artificial patch Reef (APR) pada Program Konservasi Bioiversitas Pulau Panjang, Jepara telah dilakukan sejak 2015. Hasil studi menunjukkan bahwa pemilihan desain dan lokasi pemasangan terumbu buatan yang tepat akan meningkatkan kelimpahan ikan karang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan penerapan terumbu buatan APR melalui kelimpahan ikan karang yang berasosiasi pada terumbu buatan dan terumbu karang alami di sekitarnya. Penilaian kondisi terumbu karang tersebut telah dilakukan pada Juli 2019 setelah 4 (empat) tahun pemasangan terumbu buatan. Hasil studi menunjukkan bahwa terumbu buatan dengan persentase tutupan karang hidup lebih kecil, separuhnya dari tutupan pada terumbu karang alami telah berhasil meningkatkan kelimpahan ikan karang dengan densitas hampir sama dan struktur komunitasnya menyerupai ikan karang yang berasosiasi dengan terumbu karang alami. Kesamaan struktur komunitas kedua habitat kemungkinan akibat kesamaan tipe habitat dan morfologi karang keras penyusunya. Hasil ini mengindikasikan bahwa terumbu buatan Artificial patch Reef (APR) telah meningkatkan tutupan karang bercabang Acropora dan berakibat terhadap meningkatnya kelimpahan ikan karang yang sesuai dengan komunitas ikan karang yang berasosiasi dengan terumbu karang alami di sekitarnya. }, issn = {2528-3111}, pages = {333--340} doi = {10.14710/jkt.v23i3.9171}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/9171} }
Refworks Citation Data :
Artificial Patch Reef (APR) have been applied as a new method for Biodiversity Conservation Program at Panjang Island, Jepara since 2015. Previous study suggested that design and location of artificial reefs installation affected to abundance of reef fishes, associated with the artificial reef. This study aims to investigated community structure of reef fishes associated to artificial patch reef comparing to reef fishes in nearby natural reefs. Assessment of coral reef condition on two habitats were conducted on July 2019, after 4 years deployment. The results show that artificial patch reefs with a percentage of live coral cover are less than half of natural coral reefs, and have succeeded in increasing the abundance of reef fish with nearly the same density and community structure resembling reef fish in natural coral reefs. The similarity in community structure of the two habitats is probably due to the similarity in habitat type and morphology of the hard corals. The results indicate that Artificial Patch Reef (APR) reefs have increased the coral cover of Acropora branching and resulted in increased reef fish abundance which is compatible with reef fish communities associated with natural coral reefs around it.
Aplikasi metode baru terumbu buatan Artificial patch Reef (APR) pada Program Konservasi Bioiversitas Pulau Panjang, Jepara telah dilakukan sejak 2015. Hasil studi menunjukkan bahwa pemilihan desain dan lokasi pemasangan terumbu buatan yang tepat akan meningkatkan kelimpahan ikan karang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan penerapan terumbu buatan APR melalui kelimpahan ikan karang yang berasosiasi pada terumbu buatan dan terumbu karang alami di sekitarnya. Penilaian kondisi terumbu karang tersebut telah dilakukan pada Juli 2019 setelah 4 (empat) tahun pemasangan terumbu buatan. Hasil studi menunjukkan bahwa terumbu buatan dengan persentase tutupan karang hidup lebih kecil, separuhnya dari tutupan pada terumbu karang alami telah berhasil meningkatkan kelimpahan ikan karang dengan densitas hampir sama dan struktur komunitasnya menyerupai ikan karang yang berasosiasi dengan terumbu karang alami. Kesamaan struktur komunitas kedua habitat kemungkinan akibat kesamaan tipe habitat dan morfologi karang keras penyusunya. Hasil ini mengindikasikan bahwa terumbu buatan Artificial patch Reef (APR) telah meningkatkan tutupan karang bercabang Acropora dan berakibat terhadap meningkatnya kelimpahan ikan karang yang sesuai dengan komunitas ikan karang yang berasosiasi dengan terumbu karang alami di sekitarnya.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Kelautan Tropis is published by Departement of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.