skip to main content

Penyemaian Generatif Enhalus acoroides melalui Variasi Wadah dan Substrat: Kajian Laju Pertumbuhan, Kelulushidupan, dan Parameter Perairan

1Program Magister Ilmu Kelautan, Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

2Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 25 Sep 2025; Revised: 16 Oct 2025; Accepted: 29 Oct 2025; Available online: 7 Nov 2025; Published: 14 Nov 2025.
Open Access Copyright (c) 2025 Jurnal Kelautan Tropis under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Seagrass is a higher plant that lives in shallow marine waters and plays an important role in tropical coastal ecosystems. Seagrass has the ability to reproduce in two ways, namely vegetatively and generatively. Enhalus acoroides is one of the species widely distributed in Indonesian tropical waters and can bear fruit throughout the year, but the survival rate of seedlings in nature tends to be low due to high environmental variability. Based on this, controlled generative sowing is an effective alternative in helping seedlings through the early stages of growth. This study aims to determine the effect of container and substrate variations, as well as their interaction, on the growth rate and survival rate of E. acoroides generative seedlings. The study results showed that substrate type had a significant effect on seedling growth rate (p = 0.004), whereas container type did not have a significant effect (p = 0.558). The interaction between container and substrate was also significant (p = 0.042). Seedlings grown in muddy sand exhibited a higher growth rate compared to those in sand. The survival rate across all treatment combinations was 100%, indicating that the different growing media were capable of optimally supporting the initial growth phase. These findings emphasize the importance of selecting an appropriate substrate to enhance the growth rate of seagrass seedlings.

 

 

Lamun merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang hidup di perairan laut dangkal dan berperan penting dalam ekosistem pesisir tropis. Lamun memiliki kemampuan untuk bereproduksi melalui dua cara, yaitu vegetatif dan generatif. Lamun Enhalus acoroides merupakan salah satu spesies yang tersebar luas di perairan tropis Indonesia dan dapat berbuah sepanjang tahun, namun tingkat kelulushidupan bibit di alam cenderung rendah akibat tingginya variabilitas faktor lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, penyemaian generatif secara terkontrol menjadi alternatif yang efektif dalam membantu bibit melewati fase awal pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi wadah dan substrat, serta interaksi keduanya terhadap laju pertumbuhan dan kelulushidupan semaian generatif E. acoroides. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis substrat berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan bibit (p = 0,004), namun jenis wadah tidak memberikan efek yang signifikan (p = 0,558). Interaksi wadah dengan substrat memberikan pengaruh yang berarti (p = 0,042). Substrat pasir berlumpur menghasilkan laju pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan substrat pasir. Tingkat kelulushidupan seluruh kombinasi mendapat nilai sebesar 100%, mengindikasikan bahwa variasi media tanam tetap mampu mendukung fase awal pertumbuhan secara optimal. Temuan ini menegaskan bahwa pemilihan substrat yang tepat diperlukan untuk meningkatkan laju pertumbuhan bibit lamun.

Fulltext View|Download
Keywords: Enhalus acoroides; Padang Lamun; Penyemaian; Rehabilitasi; Transplantasi
Funding: Seacrest Indonesia under contract Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara under contract Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.