1Coastal and Watershed Research Group, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
2Magister Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKT24974, author = {Bachtiar W. Mutaqin and Fianika Yuniasari and Bambang Septian and Meir Diana Kusumawati and Affie Maghfira Nuzula and Inneke Monica and Ig. L. Setyawan Purnama and Rika Harini}, title = {Status Pencemaran Lingkungan Akibat Sampah Laut pada Ekosistem Pantai di Purworejo}, journal = {Jurnal Kelautan Tropis}, volume = {28}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {Indeks Kebersihan Pantai; Indeks Barang Berbahaya; degradasi lingkungan; perencanaan dan pengelolaan kepesisiran}, abstract = { Marine debris that is found in the coastal ecosystem on the coast of Purworejo can cause pollution and environmental degradation and will result in changes, both spatially and socio-economically. Until now, there has been no research that discusses the environmental status of the coastal ecosystem on the coast of Purworejo in relation to marine debris. Therefore, the goal of this study is to assess the level of environmental pollution in Purworejo's coastal ecosystem as a result of marine debris, particularly along the coast of Purwodadi. An interdisciplinary approach using the integrated method of field surveys and laboratory analysis will be used to achieve the research objectives. Marine debris sampling was carried out using belt transects on all visible debris. After sorting marine debris by type, the Clean Coast Index (CCI) and the Hazardous Item Index (HII) were calculated. At least 9 types of marine debris were found at the study location, namely plastic, plastic foam, glass and ceramics, cloth, foam, rubber, paper, metal, and other materials. At Jatikontal Beach, the CCI and HII values were greater in the backshore zone, reaching 144 (CCI - very dirty) and Class IV (lots of hazardous marine debris found). Meanwhile, at the Demang Gedi Mangrove Education Park, the largest CCI and HII values, namely 18.33 (dirty) and 1.60 (Class III—large amounts of hazardous marine debris found), were found in the plot with the seedling zone. The CCI and HII values can be used to assess the status of environmental pollution in the coastal ecosystem on the coast of Purwodadi, Purworejo Regency, as well as a basis for develop coastal area management policies. Sampah laut yang terdapat pada ekosistem pantai di kepesisiran Purworejo dapat mengakibatkan pencemaran, penurunan kualitas lingkungan, dan akan mengakibatkan perubahan, baik secara spasial dan sosial-ekonomi. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang membahas terkait status lingkungan pada ekosistem pantai di kepesisiran Purworejo kaitannya dengan sampah laut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status pencemaran lingkungan pada ekosistem pantai yang disebabkan oleh sampah laut di Purworejo, khususnya di kepesisiran Purwodadi. Pendekatan interdisipliner dengan menggunakan metode integrasi survei lapangan dan analisis laboratorium akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Pengambilan sampel sampah laut dilakukan menggunakan transek sabuk terhadap semua sampah yang visible atau terlihat. Setelah memilah sampah laut berdasarkan jenisnya, kemudian dilakukan penghitungan indeks kebersihan pantai (Clean Coast Index/CCI) dan indeks barang berbahaya (Hazardous Item Index/HII). Di lokasi kajian ditemukan setidaknya 9 jenis sampah, yaitu plastik, busa plastik, kaca dan keramik, kain, busa, karet, kertas, logam, dan bahan lainnya. Di Pantai Jatikontal, nilai CCI dan HII semakin besar pada zona belakang pantai (backshore), yaitu mencapai 144 (CCI - sangat kotor) dan Kelas IV (ditemukan banyak sampah yang berbahaya). Sedangkan pada Taman Edukasi Mangrove Demang Gedi, nilai CCI dan HII terbesar, yaitu 18,33 (kotor) dan 1,60 (Kelas III - sejumlah besar sampah berbahaya ditemukan), terdapat pada plot dengan zona anakan. Nilai CCI dan HII tersebut dapat digunakan untuk menilai status pencemaran lingkungan pada ekosistem pantai di kepesisiran Purwodadi, Kabupaten Purworejo, sekaligus sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan pengelolaan wilayah kepesisiran. }, issn = {2528-3111}, pages = {43--52} doi = {10.14710/jkt.v28i1.24974}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/24974} }
Refworks Citation Data :
Marine debris that is found in the coastal ecosystem on the coast of Purworejo can cause pollution and environmental degradation and will result in changes, both spatially and socio-economically. Until now, there has been no research that discusses the environmental status of the coastal ecosystem on the coast of Purworejo in relation to marine debris. Therefore, the goal of this study is to assess the level of environmental pollution in Purworejo's coastal ecosystem as a result of marine debris, particularly along the coast of Purwodadi. An interdisciplinary approach using the integrated method of field surveys and laboratory analysis will be used to achieve the research objectives. Marine debris sampling was carried out using belt transects on all visible debris. After sorting marine debris by type, the Clean Coast Index (CCI) and the Hazardous Item Index (HII) were calculated. At least 9 types of marine debris were found at the study location, namely plastic, plastic foam, glass and ceramics, cloth, foam, rubber, paper, metal, and other materials. At Jatikontal Beach, the CCI and HII values were greater in the backshore zone, reaching 144 (CCI - very dirty) and Class IV (lots of hazardous marine debris found). Meanwhile, at the Demang Gedi Mangrove Education Park, the largest CCI and HII values, namely 18.33 (dirty) and 1.60 (Class III—large amounts of hazardous marine debris found), were found in the plot with the seedling zone. The CCI and HII values can be used to assess the status of environmental pollution in the coastal ecosystem on the coast of Purwodadi, Purworejo Regency, as well as a basis for develop coastal area management policies.
Sampah laut yang terdapat pada ekosistem pantai di kepesisiran Purworejo dapat mengakibatkan pencemaran, penurunan kualitas lingkungan, dan akan mengakibatkan perubahan, baik secara spasial dan sosial-ekonomi. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang membahas terkait status lingkungan pada ekosistem pantai di kepesisiran Purworejo kaitannya dengan sampah laut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status pencemaran lingkungan pada ekosistem pantai yang disebabkan oleh sampah laut di Purworejo, khususnya di kepesisiran Purwodadi. Pendekatan interdisipliner dengan menggunakan metode integrasi survei lapangan dan analisis laboratorium akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Pengambilan sampel sampah laut dilakukan menggunakan transek sabuk terhadap semua sampah yang visible atau terlihat. Setelah memilah sampah laut berdasarkan jenisnya, kemudian dilakukan penghitungan indeks kebersihan pantai (Clean Coast Index/CCI) dan indeks barang berbahaya (Hazardous Item Index/HII). Di lokasi kajian ditemukan setidaknya 9 jenis sampah, yaitu plastik, busa plastik, kaca dan keramik, kain, busa, karet, kertas, logam, dan bahan lainnya. Di Pantai Jatikontal, nilai CCI dan HII semakin besar pada zona belakang pantai (backshore), yaitu mencapai 144 (CCI - sangat kotor) dan Kelas IV (ditemukan banyak sampah yang berbahaya). Sedangkan pada Taman Edukasi Mangrove Demang Gedi, nilai CCI dan HII terbesar, yaitu 18,33 (kotor) dan 1,60 (Kelas III - sejumlah besar sampah berbahaya ditemukan), terdapat pada plot dengan zona anakan. Nilai CCI dan HII tersebut dapat digunakan untuk menilai status pencemaran lingkungan pada ekosistem pantai di kepesisiran Purwodadi, Kabupaten Purworejo, sekaligus sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan pengelolaan wilayah kepesisiran.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Kelautan Tropis is published by Departement of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.