Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKT24274, author = {Aisyah Astriani and Nurjanah Nurjanah and Agoes Mardiono Jacoeb}, title = {Profil Nutrisi, Mineral dan Kandungan Logam Berat Rumput Laut Cokelat Sargassum sp.}, journal = {Jurnal Kelautan Tropis}, volume = {27}, number = {3}, year = {2024}, keywords = {Brown seaweed; Sargassum powder; Proximate}, abstract = { Sargassum sp. is a type of brown seaweed that is quite abundant and grows naturally in coastal waters of Indonesia which is rich in nutritional components such as protein, vitamins, minerals and others that have many benefits (in the food industry, health and beauty). The purpose of this study was to determine the amount of nutrients, minerals and heavy metals contained in Sargassum sp. seaweed obtained from the waters of Ekas Beach, Lombok, Indonesia. The results of proximate analysis of Sargassum sp. seaweed flour showed that protein was the highest result of 43.73%, with fat content with the lowest result of 0.558%. Mineral analysis results showed that potassium ( K ) had the highest proportion of 27.043 mg/kg and calcium (Ca) had the lowest proportion of 11.936 mg/kg. The resulting Na:K ratio in seaweed flour is 0.853, which meets the WHO standard of no more than one. The results of heavy metal analysis show that heavy metal lead (Pb) 3.596 mg/kg and cadmium (Cd) 0.297 mg/kg have exceeded the maximum limit set by the National Standardization Agency in 2015. This can be caused by the many activities of fishing boats and settlements in the sampling waters. The analysis of acid insoluble ash showed 1.858 mg/kg, which is quite high. Acid insoluble ash content refers to the residual metals or minerals that cannot be dissolved in acid solvents and ash is also a parameter that indicates the cleanliness of the process that can determine food quality. Sargassum sp. merupakan salah satu jenis rumput laut berwarna coklat yang cukup melimpah dan tumbuh secara alami di perairan pantai Indonesia yang kaya akan komponen nutrisi seperti protein, vitamin, mineral dan lainnya yang memiliki banyak manfaat (dalam industri makanan, kesehatan dan kecantikan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah nutrisi, mineral dan logam berat yang terkandung dalam rumput laut Sargassum sp. yang diperoleh dari perairan Pantai Ekas, Lombok, Indonesia. Hasil analisis proksimat tepung rumput laut Sargassum sp. menunjukkan bahwa protein merupakan hasil tertinggi yaitu 43,73%, dengan kadar lemak dengan hasil terendah yaitu 0,558%. Hasil analisis mineral menunjukkan bahwa kalium (K) memiliki proporsi tertinggi yaitu 27,043 mg/kg dan kalsium (Ca) memiliki proporsi terendah yaitu 11,936 mg/kg. Rasio Na:K yang dihasilkan pada tepung rumput laut adalah 0,853, yang memenuhi standar WHO yaitu tidak lebih dari satu. Hasil analisis logam berat menunjukkan bahwa logam berat timbal (Pb) 3,596 mg/kg dan kadmium (Cd) 0,297 mg/kg telah melebihi batas maksimum yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional pada tahun 2015. Hal ini dapat disebabkan oleh banyaknya aktivitas kapal nelayan dan pemukiman di perairan pengambilan sampel. Hasil analisis abu tidak larut asam menunjukkan angka 1,858 mg/kg, cukup tinggi. Kadar abu tidak larut asam mengacu pada sisa logam atau mineral yang tidak dapat larut dalam pelarut asam dan abu juga merupakan parameter yang mengindikasikan kebersihan proses yang dapat menentukan kualitas pangan. }, issn = {2528-3111}, pages = {441--450} doi = {10.14710/jkt.v27i3.24274}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/24274} }
Refworks Citation Data :
Sargassum sp. is a type of brown seaweed that is quite abundant and grows naturally in coastal waters of Indonesia which is rich in nutritional components such as protein, vitamins, minerals and others that have many benefits (in the food industry, health and beauty). The purpose of this study was to determine the amount of nutrients, minerals and heavy metals contained in Sargassum sp. seaweed obtained from the waters of Ekas Beach, Lombok, Indonesia. The results of proximate analysis of Sargassum sp. seaweed flour showed that protein was the highest result of 43.73%, with fat content with the lowest result of 0.558%. Mineral analysis results showed that potassium (K) had the highest proportion of 27.043 mg/kg and calcium (Ca) had the lowest proportion of 11.936 mg/kg. The resulting Na:K ratio in seaweed flour is 0.853, which meets the WHO standard of no more than one. The results of heavy metal analysis show that heavy metal lead (Pb) 3.596 mg/kg and cadmium (Cd) 0.297 mg/kg have exceeded the maximum limit set by the National Standardization Agency in 2015. This can be caused by the many activities of fishing boats and settlements in the sampling waters. The analysis of acid insoluble ash showed 1.858 mg/kg, which is quite high. Acid insoluble ash content refers to the residual metals or minerals that cannot be dissolved in acid solvents and ash is also a parameter that indicates the cleanliness of the process that can determine food quality.
Sargassum sp. merupakan salah satu jenis rumput laut berwarna coklat yang cukup melimpah dan tumbuh secara alami di perairan pantai Indonesia yang kaya akan komponen nutrisi seperti protein, vitamin, mineral dan lainnya yang memiliki banyak manfaat (dalam industri makanan, kesehatan dan kecantikan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah nutrisi, mineral dan logam berat yang terkandung dalam rumput laut Sargassum sp. yang diperoleh dari perairan Pantai Ekas, Lombok, Indonesia. Hasil analisis proksimat tepung rumput laut Sargassum sp. menunjukkan bahwa protein merupakan hasil tertinggi yaitu 43,73%, dengan kadar lemak dengan hasil terendah yaitu 0,558%. Hasil analisis mineral menunjukkan bahwa kalium (K) memiliki proporsi tertinggi yaitu 27,043 mg/kg dan kalsium (Ca) memiliki proporsi terendah yaitu 11,936 mg/kg. Rasio Na:K yang dihasilkan pada tepung rumput laut adalah 0,853, yang memenuhi standar WHO yaitu tidak lebih dari satu. Hasil analisis logam berat menunjukkan bahwa logam berat timbal (Pb) 3,596 mg/kg dan kadmium (Cd) 0,297 mg/kg telah melebihi batas maksimum yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional pada tahun 2015. Hal ini dapat disebabkan oleh banyaknya aktivitas kapal nelayan dan pemukiman di perairan pengambilan sampel. Hasil analisis abu tidak larut asam menunjukkan angka 1,858 mg/kg, cukup tinggi. Kadar abu tidak larut asam mengacu pada sisa logam atau mineral yang tidak dapat larut dalam pelarut asam dan abu juga merupakan parameter yang mengindikasikan kebersihan proses yang dapat menentukan kualitas pangan.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Kelautan Tropis is published by Departement of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.