skip to main content

Potensi Antioksidan dan Karakterisasi Pada Kolagen Teripang (Stichopus horrens)

Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 17 Jul 2024; Revised: 19 Sep 2024; Accepted: 23 Sep 2024; Available online: 12 Nov 2024; Published: 12 Nov 2024.
Open Access Copyright (c) 2024 Jurnal Kelautan Tropis under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Stichopus horrens, a marine organism known for its numerous health benefits, particularly in the medical field, was the focus of this study, which aimed to evaluate the collagen characterization and antioxidant potential of this species. An exploratory descriptive method was employed. The S. horrens samples were extracted using NaOH, CH3COOH, and distilled water to obtain collagen. After freeze-drying, the total collagen yield was 39.3%. FTIR analysis revealed the highest collagen peak at Amide A (3280.89 cm¹), indicating O-H stretching. Amino acid analysis using HPLC showed L-Leucine as the highest essential amino acid (10.6%), while L-Methionine was the lowest (0.1%). Among non-essential amino acids, L-Glutamic acid was the highest (25.7%), with L-Cystine as the lowest (0.5%). Antioxidant activity was evaluated using DPPH, ABTS, and FRAP assays. The IC50 values were 91.12 ppm for DPPH and 117.17 ppm for ABTS. The FRAP assay indicated a Trolox equivalent value of 153.90 mmol/g. Antioxidant evaluation via DPPH and ABTS assays showed moderate antioxidant strength, while the FRAP assay indicated strong antioxidant potential.

 

Teripang Stichopus horrens, organisme laut yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, khususnya di bidang medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakterisasi kolagen dan potensi antioksidan S. horrens. Metode eksploratif deskriptif digunakan. Sampel S. horrens diekstraksi menggunakan NaOH, CH3COOH, dan air suling untuk mendapatkan kolagen. Total hasil kolagen setelah pengeringan beku adalah 39,3%. Analisis FTIR menunjukkan puncak kolagen tertinggi pada Amida A 3280,89, yang menunjukkan peregangan OH. Analisis asam amino menggunakan HPLC mengungkapkan L-Leusin sebagai asam amino esensial tertinggi (10,6%) dan L-Metionin sebagai yang terendah (0,1%). Di antara asam amino nonesensial, L-Asam Glutamat adalah yang tertinggi (25,7%), dan L-Sistin terendah (0,5%). Aktivitas antioksidan dinilai menggunakan metode DPPH, ABTS, dan FRAP, dengan nilai IC50 sebesar 91,12 ppm untuk DPPH dan 117,17 ppm untuk ABTS. Uji FRAP menunjukkan nilai ekuivalen Trolox sebesar 153,90 mmol/g. Uji antioksidan dengan metode DPPH dan ABTS menunjukan kekutan antioksidan sedang dan untuk FRAP dalam kategori yang kuat.

Fulltext View|Download
Keywords: Antioksidan; FTIR; HPLC; Kolagen

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.