1Program Doktor Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
2Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
3Departemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKT23727, author = {Yusuf Kamlasi and Sri Rejeki and Slamet Prayitno and Frida Purwanti}, title = {Pola Sebaran Klorofil-a dan Kualitas Air Pada Kawasan Budidaya Rumput Laut Di Perairan Pulau Semau Kabupaten Kupang}, journal = {Jurnal Kelautan Tropis}, volume = {27}, number = {3}, year = {2024}, keywords = {Klorofil-a; Air laut; Semau}, abstract = { Seaweed cultivation area is habitat and development if the ecological conditions of the waters support the growth and survival of seaweed. Chlorophyll is one of the parameters that greatly determines primary productivity in the sea. The study aims to find out the patterns of chlorophyll-a spread and water quality in seaweed cultivation areas. The methods used in the investigation were the survey method for water sampling in the field and the spectrophotometry method for laboratory analysis. The results of the survey showed that the chlorophyll value in the seaweed cultivation area in October 2023 averaged 1.43 mg/m3, while in December 2023 the average chlorophyll-A level was 0.90 mg/m3. The chlorophyll-a content in the waters of the island of Semau in October 2023 ranged between 0.29 and 4.56 mg/m3, while in December 2023 it ranged between 0.09 and 2.82 mg/m3. Water quality parameters that affect chlorophyll distribution include nitrates, temperature, salinity, brightness, depth, dissolved oxygen, and pH. Kawasan budidaya rumput laut sebagai tempat hidup dan berkembang jika kondisi ekologis perairan ikut mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan rumput laut. Klorofil merupakan bagian dari parameter yang sangat menentukan produktivitas primer di laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran kloroil-a dan kualitas air di kawasan budidaya rumput laut. Metode yang digunakan dalam penelitan ini metode survey untuk pengambilan sampel air di lapangan dan metode Spektrofotometri untuk analisis laboratorium. Hasil peneletian menunjukkan bahwa nilai klorofil pada kawasan budidaya rumput laut pada bulan Oktober 2023 nilai rata-rata sebesar 1,43 mg/m 3 sedangkan pada bulan Desember 2023 rata-rata klorofil-a adalah 0,90 mg/m3. Kandungan klorofil-a di perairan pulau Semau pada bulan Oktober 2023 berkirsar antara 0,29 – 4,56 mg/m3 sedangkan pada bulan Desember 2023 berkisar antara 0,09 – 2,82 mg/m 3 . Parameter kualitas air yang mempengaruhi distribusi klorofil-a seperti nitrat, suhu, salinitas, kecerahan, kedalaman, oksigen terlarut dan pH. }, issn = {2528-3111}, pages = {423--430} doi = {10.14710/jkt.v27i3.23727}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/23727} }
Refworks Citation Data :
Seaweed cultivation area is habitat and development if the ecological conditions of the waters support the growth and survival of seaweed. Chlorophyll is one of the parameters that greatly determines primary productivity in the sea. The study aims to find out the patterns of chlorophyll-a spread and water quality in seaweed cultivation areas. The methods used in the investigation were the survey method for water sampling in the field and the spectrophotometry method for laboratory analysis. The results of the survey showed that the chlorophyll value in the seaweed cultivation area in October 2023 averaged 1.43 mg/m3, while in December 2023 the average chlorophyll-A level was 0.90 mg/m3. The chlorophyll-a content in the waters of the island of Semau in October 2023 ranged between 0.29 and 4.56 mg/m3, while in December 2023 it ranged between 0.09 and 2.82 mg/m3. Water quality parameters that affect chlorophyll distribution include nitrates, temperature, salinity, brightness, depth, dissolved oxygen, and pH.
Kawasan budidaya rumput laut sebagai tempat hidup dan berkembang jika kondisi ekologis perairan ikut mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan rumput laut. Klorofil merupakan bagian dari parameter yang sangat menentukan produktivitas primer di laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran kloroil-a dan kualitas air di kawasan budidaya rumput laut. Metode yang digunakan dalam penelitan ini metode survey untuk pengambilan sampel air di lapangan dan metode Spektrofotometri untuk analisis laboratorium. Hasil peneletian menunjukkan bahwa nilai klorofil pada kawasan budidaya rumput laut pada bulan Oktober 2023 nilai rata-rata sebesar 1,43 mg/m3 sedangkan pada bulan Desember 2023 rata-rata klorofil-a adalah 0,90 mg/m3. Kandungan klorofil-a di perairan pulau Semau pada bulan Oktober 2023 berkirsar antara 0,29 – 4,56 mg/m3 sedangkan pada bulan Desember 2023 berkisar antara 0,09 – 2,82 mg/m3. Parameter kualitas air yang mempengaruhi distribusi klorofil-a seperti nitrat, suhu, salinitas, kecerahan, kedalaman, oksigen terlarut dan pH.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Kelautan Tropis is published by Departement of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.