skip to main content

Perubahan Garis Pantai dan Dampaknya Terhadap Banjir Rob di Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Privinsi Jawa Tengah

1Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

2Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

3PT. Feeport Indonesia, Indonesia

Received: 2 Feb 2022; Revised: 10 Mar 2022; Accepted: 12 Mar 2022; Available online: 15 Mar 2022; Published: 15 Mar 2022.
Open Access Copyright (c) 2022 Jurnal Kelautan Tropis under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

The coastal area of Pekalongan City, especially in the North Pekalongan District which includes Kandang Panjang Village, Panjang Wetan Village, Krapak Lor Village and Degayu Village is often inundated by tidal floods which are increasingly widespread from year to year. This incident resulted in the destruction of infrastructure and inundation of land so that it greatly disrupted residential areas, economic areas, cultivated land and community activities. The river channel near the estuary and coastal abrasion is the entry point for sea water which causes the tidal flood. This research were to determine the process of abrasion and accretion that causes changes in the coastline which results in the destruction of the coastal embankment and eventually becomes the channel for sea water to flow to the mainland. The results of this study are expected to be a consideration in tidal flood protection by preventing coastal abrasion at crucial points. The mathematical simulation method was used in this study to obtain shoreline changes based on the concept of longshore sediment transport as presented in the integrated littoral processes and coastline kinetics modeling module by Mike 21. Significant wave heights and periods are calculated from wind data using the Sverdrup Munk Bretchneider (SMB) method. The coastline used in the model simulation is the result of digitizing photos taken through ESRI's GeoEYE. Sediment data was obtained by taking samples in the field and granulometric analysis in the laboratory. The results showed that in the west monsoon the largest accretion of 25 m occurred at the west of Slamaran Beach’s Jetty and the largest abrasion was of 10.23 m to the west of the the Banger River’s jetty. Meanwhile, in the east monsoon, the highest accretion was 15.2m in the east of the Loji River’s Jetty and the largest abrasion was 13.5m at Pasir Kencana Beach. Locations of abrasion as a channel for sea water to flow inland include the Pasir Kencana Beach area, east of the Slamaran Beach’s Jetty and around the Banger River’s Jetty

 

Wilayak pesisir Kota Pekalongan, khususnya di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara yang meliputi Kelurahan Kandang Panjang, Kelurahan Panjang Wetan, Kelurahan Krapak Lor dan Kelurahan Degayu telah mengalami banjir rob yang semakin luas dari tahun ke tahun. Kejadian ini berdampak pada rusaknya infrastruktur dan tergenangnya lahan sehingga sangat mengganggu wilayah pemukiman, kawasan perekonomian, lahan budidaya serta aktivitas masyarakat. Alur sungai di dekat muara dan abrasi pantai merupakan jalur masuknya air laut yang mengakibatkan banjir rob tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses abrasi dan akresi yang menyebabkan perubahan garis pantai yang berakibat pada rusaknya tanggul pantai dan akhirnya menjadi pintu masuknya air laut ke daratan. Hasil penelitian ini daharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam penanggungan banjir rob dengan mencegah abrasi pantai pada titik-titik yang krusial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simulasi matematis untuk mendapatkan perubahan garis pantai berdasarkan konsep transport sedimen sejajar pantai (longshore transport) sebagaimana disampaikan dalam modul integrated littoral processes and coastline kinetics modelling by Mike 21. Tinggi gelombang signifikan dan periodenya dihitung dengan metode Sverdrup Munk Bretchneider (SMB) dari data angin. Garis pantai yang digunakan pada simulasi model merupakan hasil digitasi foto yang dicuplik melalui GeoEYE ESRI. Sedangkan data sedimen diperoleh dengan pengambulan sampel di lapangan dan analisis granulometri di laboratorium. Hasil penelitian menujukan pada musim barat akresi terbesar sebesar 25 m terjadi di sebelah barat jetty Pantai Slamaran dan abrasi terbesar adalah sebesar 10.23m di sebelah barat tanggul pantai-jetty barat Sungai Banger. Sedangkan pada musim timur akresi tertinggi adalah sebesar 15,2m terjadi di sebelah timur Jetty Sungai Loji dan abrasi terbesar 13.5m terjadi di Pantai Pasir Kencana. Lokasi abrasi yang menjadi alur mengalirnya air laut ke daratan diantaranya adalah area Pantai Pasir Kencana, sebelah timur Jetty Pantai Slamaran dan di sekitar Jetty Sungai Banger hingga Pantai Degayu.

Fulltext View|Download
Keywords: abrasi; akresi; Kota Pekalongan

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.