skip to main content

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kasus Filariasis di Indonesia : Sistematik Review

*Inggita Raiesa Rahmi  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Dwi Sutiningsih  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Retno Hestiningsih  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Lintang Dian Saraswati  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Background: Good knowledge of what factors are associated with filariasis cases, can determine effective control and prevention. Because each region has different risk factors.The purpose of this study was to determine what factors are associated with cases of filariasis in Indonesia.

Methods: This study used systematic review method using database search from Google Scholar, Sciencedirect, Researhgate, Scopus, PubMed and Grey Literature. This study used search keyword “Factor risk” with boolean operators AND “Filariasis” OR “Elephantiasis”. The quality of the article assessed using the guideline from Joanna Briggs Institute Critical Appraisal Checklist. The articles that met the inclusion criteria and have medium to high quality were analyzed. .

Result: the result showed that 6 articles with Cross-sectional study design and 24 articles with Case control study design were included in the analysis. The results of the quality assessment of the articles showed that most of the articles were moderate to good quality. Factors related to filariasis are Going at night (19%), mosquito repellent (15%), mosquito net (19%), wear closed clothing (9%), wire-net use (16%), bushes (4%), swamps (6%), rice fields (2%), cattle pens (6%) and puddles (4%)

Conclusion: factors related to filariasis are Going at night, mosquito repellent, mosquito net, wear closed clothing, wire-net use, bushes, swamps, rice fields, cattle pens, puddles. To control cases of filariasis must consider these factors.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  common.other
Lembar Pengesahan Artikel
Subject
Type Other
  Download (B)    Indexing metadata
Keywords: Risk Factors; Filariasis; Systematic Review

Article Metrics:

  1. Suryo S, Nurjazuli, Raharjo M. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Filariasis Di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2017;16(1):22-28
  2. Ansari R, Analisis Faktor Risiko Kejadian Filariasis di Dusun Tanjung Bayur Desa Sungai Asam Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Pontianak Tahun 2004
  3. KemenKes RI. Menuju Indonesia Bebas Filariasis. Infodatin Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2018. 1-10p
  4. Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Filariasis. Jakarta: Kemenkes RI; 2015
  5. Kemenkes RI. Epidemiologi Filariasis Di Indonesia. Pusat Data Dan Surveilans Epidemiologi Kementrian Kesehatan RI. Jakarta: 2010
  6. La Ode LA, Suhartono, Djoko THL, M Sakundarno, Martini. Beberapa Faktor Risiko Kejadian Filariasis. Pulau Doang-Doangan Candi dan Pulau Bangko-Bangkoang Desa Kanyurang. 2016;5
  7. Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rhineka Cipta; 2007
  8. Moola S, Munn Z, Tufanaru C, Aromataris E, Sears K, Sfetc R, et al. Chapter 7: Systematic reviews of etiology and risk. In: Aromataris E, Munn Z (Editors). JBI Manual for Evidence Synthesis. Joanna Briggs Institute. 2020
  9. Puji J, Maya K, I Made D, Dewi S. Faktor Risiko Kejadian Filariasis di Kelurahan Jati Sampurna. Makara Kesehatan. 1 Juni 2010; 14(1):31-36
  10. Rizka S, Cut SN. Analisis Risiko Penularan Filariasis Limfatik di Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh. 2017;6(1):1-16
  11. Yulius SP, Onny S, Sulistiyani. Faktor Risiko Lingkungan dan Kebiasaan Penduduk Berhubungan Dengan Kejadian Filariasis di Distrik Windesi Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2012 April; 11(1):76-81
  12. Triwibowo AG, Jastal, Rosmini, Hayani A, Yuyun S, Yudith L. Filariasis Dan Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Penularannya Di Desa Pangku-Tolole, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi-Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. 2013;5(2):54-65
  13. Inna AR. Hubungan Kondisi Fisik Lingkungan dan Perilaku Masyarakat dengan Kejadian Filariasis Di Kelurahan Padukuhan Kraton Kota Pekalongan Tahun 2015. Universitas Negeri Semarang. Skripsi
  14. Ike AW, Suhartono, Nurjazuli. Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah, Sosial Ekonomi, dan Perilaku Masyarakat dengan Kejadian Filariasis di Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. April 2013;12(1):51-57
  15. Christine, Fellysca VMP. Analisis Faktor Risiko Kejadian Filariasis Di Wilayah Kerja Puskesmas Kaleke dan Puskesmas Baluase Kabupaten Sigi Tahun 2019. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas. Februari 2020;14(1):3-8
  16. Putri W. Karakteristik Host dan Lingkungan Penderita Filariasis Di Kabupaten Tangerang Tahun 2015
  17. Nurhayati, Ismael S, Elly T. Faktor Risiko Kejadian Filariasis Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Kerawang Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan. 2014;1(1):22-37
  18. Wary P, Nurjazuli, Mursid R. Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2017;16(1):8-16
  19. Rizky A. Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Filariasis. Unnes Journal of Public Health. 2014;3(1):1-12
  20. Nasrin, Onny S, Budiyono. Faktor-Faktor Lingkungan dan Perilaku Yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Kabupaten Bangka Barat. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 1 April 2009;8(1):35-38
  21. Yudi S, Nurjazuli, Nur EW. Studi Kondisi Lingkungan Rumah dan Perilaku Masyarakat Sebagai Faktor Risiko Kejadian Filariasis di Kecamatan Buaran dan Tirto Kabupaten Pekalongan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. April 2012;11(1):95-101
  22. Rika F, Gesti PHP, Frili A, Fitraninda RW, Fawzia DF, Hajar H. Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Dalam Dan Luar Rumah Dengan Kejadian Filariasis Di Jatisampurna Bekasi. Jurnal Kedokteran Yarsi. 2018;26(1):00-0011
  23. Santoso. Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Dengan Kejadian Filariasis Di Indonesia. 8 Sept 2014
  24. Marzuki, Onny S, Budiyono. Faktor Lingkungan dan Perilaku yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Filariasis Pada Daerah Endemis Filariasis di Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi Propinsi Jambi. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2 Okt 2009;8(2):62-66
  25. Ardias, Onny S, Yusniar HD. Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Kabupaten Sambas. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2012 Oktober; 11(2):199-207
  26. Yusuf LH, Soeharyo H, Ari S, Muchlis AUS, Mateus SA. Faktor Lingkungan dan Perilaku yang Berpengaruh terhadap Kejadian Filariasis di Daerah Endemis Kota Pekalongan. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas. 2019;4(1):11-17
  27. Kartika DP, Nurjazuli, Yusniar HD. Faktor Lingkungan Dan Perilaku Masyarakat yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Kota Semarang. Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2019 Juli; 1(2):12-19
  28. Agus R, Devi R, Kurnia R. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Kabupaten Barito Kuala. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan. Agustus 2019; 8(1):48-58
  29. Kristian Y, Lintang DS, Praba G. Faktor Risiko Kejadian Filariasis Di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. JKM. Oktober 2017;5(4): 2356-3346
  30. Bagus F, Astri MIP, Widiarti. Faktor Risiko Filariasis Di Desa Samborejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah. 2008:45-58
  31. Jontari H, Hari K, Supargiyono, Hamim S. Risk Factors Of Lymphatic Filariasis In West Sumatera Province. Outbreak, Surveillance And Investigation Reports. Maret 2014;7(1)9-15
  32. Zainul I, Lucky H, Suharti. Environmental, Behavioral Factors and Filariasis Incidence in Bintan District, Riau Islands Province. National Public Health Journal. 2016; 11 (1): 39-45
  33. Sri Hartati. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Filariasis Di Wilayah Kerja Puskesmas Sembawa Kabupaten Banyuasin Tahun 2016. 2016;6(10):85-100
  34. Yehud M, Hari K, Citra I. Risk Factors of Lymphatic Filariasis in Manokwari, West Papua. Tropical Medicine Journal. 2017;4(1):60-64
  35. Reyke U, Soeyoko, Sumarni. Analisis Faktor–Faktor Risiko Kejadian Filariasis. Berita Kedokteran Masyarakat. Maret 2008; 24(1):44-50
  36. Icca SA, Nissa NA. Faktor Sosiodemografi Dan Perilaku Yang Berhubungan Dengan Kejadian Filariasis Di Kabupaten Kuningan. Jurnal Kampus Stikes Ypib Majalengka. 2018;6(13):1-19
  37. UIfana Aini, 2009. Hubungan Faktor Lingkungan Rumah dan Perilaku dengan Kejadian Filariasis di Kabupaten Pekalongan Tahun 2009, Skripsi
  38. Syachrial Z, Martini S, Yudhastuti R, Huda AH. Populasi Nyamuk Dewasa Di Daerah Endemis Filariasis Studi Di Desa Empat Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar Tahun 2004. Jurnal Kes. Lingkungan 2005; 2(1): 85-96
  39. Febrianto. 2008. Faktor Risiko Filariasis di Desa Samborejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah
  40. Semberl. 2009. Progress Report 2000-2009 and Strategic Plan 2010 of Filariasis. WHO Publication
  41. Depkes RI. Pedoman program eliminasi filariasis di Indonesia, Ditjen PP & PL. Jakarta: 2008
  42. Mefi Mariana Tallan, Fridolina Mau. 2016. Karakteristik Habitat Perkembangbiakan Vektor Filariasis di Kecamatan Kodi Balaghar Kabupaten Sumba Barat Daya. Aspirator. 8(2) pp 55-62

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.