Analisa Optimalisasi “Abandoned Well Production” Menggunakan “Downhole Heat Exchanger (DHE)” Sebagai Sumber Energi Baru di Lapangan Panas Bumi Dieng

Wahyu Festiawan Nurrochim; Udi Harmoko

doi:10.14710/jebt.2021.10041

DOI: https://doi.org/10.14710/jebt.2021.10041

Analisa Optimalisasi “Abandoned Well Production” Menggunakan “Downhole Heat Exchanger (DHE)” Sebagai Sumber Energi Baru di Lapangan Panas Bumi Dieng

Wahyu Festiawan Nurrochim¹ , Udi Harmoko²

¹Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

²Departement Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia

BibTex Citation Data :

@article{jebt10041,
    author = {Wahyu Festiawan Nurrochim and Udi Harmoko},
    title = {Analisa Optimalisasi “Abandoned Well Production” Menggunakan “Downhole Heat Exchanger (DHE)” Sebagai Sumber Energi Baru di Lapangan Panas Bumi Dieng},
    journal = {Jurnal Energi Baru dan Terbarukan},
  volume = {2},
    number = {1},
    year = {2021},
    keywords = {DHE; PLTP; Dieng},
    abstract = {Dari potensi lapangan panasbumi di area WKP Dieng yang baru bisa dimanfaatkan sebesar 10,3% dari total cadangannya atau sebesar 60 MW dari 580 MW potensi energi panasbumi di area tersebut. Sumur produksi di lapangan Dieng ada beberapa yang sudah tidak ekonomis untuk digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) konvensional. Salah satu sumur produksi yang sudah tidak bernilai ekonomis, sudah ditinggalkan (abandoned), (dari data aktual yang didapat sumur tersebut masih memiliki potensi energi yang dapat digunakan pada sistem Binary Plant dengan mengkombinasikan sistem Downhole Heat Exchanger (DHE). Dari beberapa penelitian mengenai DHE system lebih banyak digunakan sebagai pemanas dan masih sangat rendah untuk dimanfaatkan sebagai power generated. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan abandoned production well di area lapangan panasbumi Dieng dapat dioptimalisasi sebagai alternatif baru untuk menghasilkan energi listrik. Dari potensi yang dimiliki oleh salah satu sumur produksi tersebut memiliki temperature gradien sebesar 7°C/100 m pada kedalaman 3000 m. Dari potensi tersebut didapatkan hipotesa awal dengan membandingkan penelitian-penelitian terdahulu bahwa pemanfaatan sumur abandoned dapat menghasilkan ouput netto daya listrik sebesar kurang lebih 3 MW. Namun pada penilitian ini hanya sebatas melakukan perbandingan teknologi DHE system dengan menggunakan karakteristik kondisi sumur yang sama, sehingga selanjutnya perlu dilakukan analisa termodinamika, pemodelan sistem dan keekonomiannya terhadap kelayakan investasi sistem DHE-Binary Plant di lapangan panasbumi Dieng.},
   issn = {2722-6719},   pages = {14--26}  doi = {10.14710/jebt.2021.10041},
    url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jebt/article/view/10041}
}

Citation Format:

Abstract

Dari potensi lapangan panasbumi di area WKP Dieng yang baru bisa dimanfaatkan sebesar 10,3% dari total cadangannya atau sebesar 60 MW dari 580 MW potensi energi panasbumi di area tersebut. Sumur produksi di lapangan Dieng ada beberapa yang sudah tidak ekonomis untuk digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) konvensional. Salah satu sumur produksi yang sudah tidak bernilai ekonomis, sudah ditinggalkan (abandoned), (dari data aktual yang didapat sumur tersebut masih memiliki potensi energi yang dapat digunakan pada sistem Binary Plant dengan mengkombinasikan sistem Downhole Heat Exchanger (DHE). Dari beberapa penelitian mengenai DHE system lebih banyak digunakan sebagai pemanas dan masih sangat rendah untuk dimanfaatkan sebagai power generated. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan abandoned production well di area lapangan panasbumi Dieng dapat dioptimalisasi sebagai alternatif baru untuk menghasilkan energi listrik. Dari potensi yang dimiliki oleh salah satu sumur produksi tersebut memiliki temperature gradien sebesar 7°C/100 m pada kedalaman 3000 m. Dari potensi tersebut didapatkan hipotesa awal dengan membandingkan penelitian-penelitian terdahulu bahwa pemanfaatan sumur abandoned dapat menghasilkan ouput netto daya listrik sebesar kurang lebih 3 MW. Namun pada penilitian ini hanya sebatas melakukan perbandingan teknologi DHE system dengan menggunakan karakteristik kondisi sumur yang sama, sehingga selanjutnya perlu dilakukan analisa termodinamika, pemodelan sistem dan keekonomiannya terhadap kelayakan investasi sistem DHE-Binary Plant di lapangan panasbumi Dieng.

Fulltext View|Download

Keywords: DHE; PLTP; Dieng

Article Metrics:

Article Info

Section: Articles

Language : ID

In Vol 2, No 1 (2021): Maret 2021

Recent articles

Tinjauan Metode Penangkapan Karbon untuk PLTU Batubara Analisa Optimalisasi “Abandoned Well Production” Menggunakan “Downhole Heat Exchanger (DHE)” Sebagai Sumber Energi Baru di Lapangan Panas Bumi Dieng Studi Awal Penerapan Distributed Generation untuk Optimalisasi PLTS Atap On Grid pada Pelanggan PLN Sistem Jawa Bali untuk Memenuhi Target EBT Nasional More recent articles

Acuña, J. (2010). Improvements of U-pipe Borehole Heat Exchangers. In Division of Applied Thermodynamic and Refrigeration, KTH Energy and Environmental Technology
Alimonti, C., Soldo, E., Bocchetti, D., & Berardi, D. (2018). The wellbore Heat Exchangers: A technical review. Renewable Energy, 123, 353–381. https://doi.org/10.1016/j.renene.2018.02.055
Ashat, A., Ridwan, R., Prabata, T., Situmorang, J., Adityawan, S., & Ibrahim, R. (2019). NUMERICAL SIMULATION UPDATE of DIENG GEOTHERMAL FIELD, CENTRAL JAVA, INDONESIA. Proceeding 41st New Zealand Geothermal Workshop 2019, November
Aydin, H., Akin, S., & Tezel, S. (2018). Practical Experiences about Reservoir Monitoring in Alaşehir Geothermal Field. 43rd Workshop on Geothermal Reservoir Engineering Stanford University, February, 1–8
BPPT. (2019). Indonesia Energy Outlook 2019: The Impact of Increased Utilization of New and Renewable Energy on the National Economy. Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi (PPIPE)
Dai, C., Li, J., Shi, Y., Zeng, L., & Lei, H. (2019). An experiment on heat extraction from a deep Geothermal well using a downhole coaxial open loop design. Applied Energy, 252(May), 113447. https://doi.org/10.1016/j.apenergy.2019.113447
Duchane, D., & Brown, D. (2002). Hot dry rock (HDR) Geothermal energy research and development at Fenton Hill, New Mexico. Geo-Heat Centre Quarterly Bulletin, 23, 13–19
Feng, Y., Tyagi, M., & White, C. D. (2015). A downhole Heat Exchanger for horizontal wells in low-enthalpy geopressured Geothermal brine reservoirs. Geothermics, 53, 368–378. https://doi.org/10.1016/j.geothermics.2014.07.007
Gharibi, S., Mortezazadeh, E., Hashemi Aghcheh Bodi, S. J., & Vatani, A. (2018). Feasibility study of Geothermal heat extraction from abandoned oil wells using a U-Tube Heat Exchanger. Energy, 153, 554–567. https://doi.org/10.1016/j.energy.2018.04.003
Gordon, D., Bolisetti, T., Ting, D. S. K., & Reitsma, S. (2018). Experimental and analytical investigation on pipe sizes for a coaxial borehole Heat Exchanger. Renewable Energy, 115, 946–953. https://doi.org/10.1016/j.renene.2017.08.088
Kementerian ESDM. (2019). Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2016. In Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-handbook-of-energy-and-economic-statistics-of-indonesia.pdf
Layman, E. B., Agus, I., & Warsa, S. (2002). The Dieng Geothermal Resource, Central Java, Indonesia. Transactions - Geothermal Resources Council, January 2002, 573–579
Lund, J. W. (2003). The use of downhole Heat Exchangers. Geothermics, 32(4), 535–543. https://doi.org/10.1016/j.geothermics.2003.06.002
Lund, J. W., & Boyd, T. L. (2016). Direct utilization of Geothermal energy 2015 worldwide review. Geothermics, 60, 66–93. https://doi.org/10.1016/j.geothermics.2015.11.004
Pambudi, N. A., Itoi, R., Yamashiro, R., CSS Syah Alam, B. Y., Tusara, L., Jalilinasrabady, S., & Khasani, J. (2015). The behavior of silica in Geothermal brine from Dieng Geothermal power plant, Indonesia. Geothermics, 54, 109–114. https://doi.org/10.1016/j.geothermics.2014.12.003
Sliwa, T., & Rosen, M. A. (2015). Natural and artificial methods for regeneration of heat resources for borehole Heat Exchangers to enhance the sustainability of underground thermal storages: A review. Sustainability (Switzerland), 7(10), 13104–13125. https://doi.org/10.3390/su71013104
Spitler, J. D., Javed, S., & Ramstad, R. K. (2016). Natural convection in groundwater-filled boreholes used as ground Heat Exchangers. Applied Energy, 164, 352–365. https://doi.org/10.1016/j.apenergy.2015.11.041
Steins, C., Bloomer, A., & Zarrouk, S. (2012). Improving the performance of the down-hole Heat Exchanger at the Alpine Motel, Rotorua, New Zealand. Geothermics, 44, 1–12. https://doi.org/10.1016/j.geothermics.2012.04.003
Yildirim, N., Parmanto, S., & Akkurt, G. G. (2019). Thermodynamic assessment of downhole Heat Exchangers for Geothermal power generation. Renewable Energy, 141, 1080–1091. https://doi.org/10.1016/j.renene.2019.04.049
Zacchini, E., Lazzari, S., & Priarone, A. (2010). Improving the thermal performance of coaxial borehole Heat Exchangers. Energy, 35, 657–666. https://doi.org/10.1016/j.energy.2009.10.038
Zarrouk, S. J., Woodhurst, B. C., & Morris, C. (2014). Silica scaling in Geothermal Heat Exchangers and its impact on pressure drop and performance: Wairakei Binary Plant, New Zealand. Geothermics, 51, 445–459. https://doi.org/10.1016/j.geothermics.2014.03.005

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.

The authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the article's copyright shall be assigned to Jurnal Energi Baru dan Terbarukan (JEBT) and Master Program of Energy, Universitas Diponegoro. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilms, and other similar reproductions and translations.

As an article writer, the authors have the right to use their articles for various purposes, including by institutions that employ authors or institutions that provide funding for research. Author rights are granted without special permission.

Authors who publish a paper at JEBT have the broad right to use their work for teaching and scientific purposes without the need to ask permission, including used for (i) teaching in the author's class or institution, (ii) presentation at meetings or conferences and distributing copies to participants ; (iii) training conducted by the author or author's institution; (iv) distribution to colleagues for research use; (v) use in the compilation of subsequent authors' works; (vi) inclusion in a thesis or dissertation; (vi) reuse of part of the article in another work (with citation); (vii) preparation of derivative works (with citation); (viii) voluntary posting on open websites operated by authors or author institutions for scientific purposes (following the CC BY-SA License).

Reproduce any part of this journal, its storage in the database, or its transmission by all forms of media is permitted and does not need written permission from the JEBT journal. However, it should be cited as an honor in academic manners by providing appropriate credit (provide article citation or content), links to the license, and indicating if there are changes.

JEBT journal and the Master Program of Energy, Universitas Diponegoro, and the Editor make every effort to ensure that there are no data, opinions, or false or misleading statements published in the JEBT journal. However, the article's content is each author's sole and exclusive responsibility.

The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form]. The copyright form should be signed originally and sent to the Editor via email or fax.