skip to main content

PEMBUATAN MIKROORGANISME LOKAL BERBASIS LIMBAH ORGANIK SEBAGAI AKTIVATOR KOMPOS DI DESA SIKUNANG, KECAMATAN KEJAJAR, KABUPATEN WONOSOBO

*Oktaviani Kusuma Wardani  -  Department of Industrial Chemical Technology, Diponegoro University, Jl. Prof. Sudarto,SH, Tembalang, Semarang Indonesia 502753, Indonesia
R. TD. Wisnu Broto  -  Department of Industrial Chemical Technology, Diponegoro University, Jl. Prof. Sudarto,SH, Tembalang, Semarang Indonesia 502753, Indonesia
Fahmi Arifan orcid  -  Department of Industrial Chemical Technology, Diponegoro University, Jl. Prof. Sudarto,SH, Tembalang, Semarang Indonesia 502753, Indonesia
Open Access Copyright 2021 Inisiatif: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Citation Format:
Abstract

Desa Sikunang yang terletak di Kabupaten Wonosobo memiliki potensi yang cukup menarik namun tingginya tingkat kelahiran akan berdampak pada kelestarian lingkungan salah satunya penumpukan sampah. Sampah organik merupakan sampah sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa diproses terlebih dahulu. Mikroorganisme lokal mikroorganisme yang bermanfaat sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik. Proses pembuatan mikroorganisme lokal memerlukan 3 bahan utama yaitu karbohidrat, glukosa, dan mikroorganisme. Cara pengolahan limbah organic menjadi mikroorganisme lokal ini dengan fermentasi. Pada pengabdian masyarakat ini perlu dilakukan survey lapangan dan analisis permasalahan. Setelah mendapatkan data dan analisis permasalah yang ada pada desa tersebut, dilanjut dengan persiapan alat dan bahan untuk pelatihan pembuatan mikroorganisme lokal. Kemudian, setelah mikroorganiisme lokal sudah difermentasi selama 3 minggu, dapat digunakan sebagai activator kompos atau pembuatan pestisida alami cair. Kualitas mikroorganisme lokal dapat dilihat pada nilai pH, P-Total dan K-Total yang sesuai dengan SNI 19-7030-2004 pupuk organik. Pelatihan disampaikan dengan cara sosialisasi dan pengaplikasian secara langsung ke warga Desa Sikunang dengan antusiasme warga Desa Sikunang yang terbuka dan tertarik dengan pelatihan pembuatan mikroorganisme lokal tersebut. 

Kata kunci — aktivator kompos, fermentasi, mikroorganisme lokal, sampah organik

Fulltext View|Download
  1. Y. B. K. Asmara Aji; Adi G.P, Septian; Aini, Fajar; Pudjihastuti, Isti, “REKAYASA PROSES PEMBUATAN SERBUK PEWARNA BATIK BIODEGRADABLE BERBAHAN ANTOSIANIN LIMBAH KULIT TERONG BELANDA (Chypomandra betacea) DENGAN KOMBINASI EKSTRAKSI GELOMBANG ULTRASONIK DAN AQUASOLVENT,” Pros. Semin. Nas. Sains Dan Teknol. Fak. Tek., 2013
  2. R. M. dan R. Firdaus, “Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Rumah Tangga dengan Penambahan Rumen Sapi,” Surabaya Inst. Teknol. Sepuluh Novemb. Fak. Teknol. Ind. Progr. Stud. DIII Tek. Kim., p. 86, 2014
  3. S. Ngaisah, “PENGARUH KOMBINASI LIMBAH CAIR TAHU DAN KOMPOS SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN KAILAN (Brassica oleracea Var. Acephala),” J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2013, doi: 10.1017/CBO9781107415324.004
  4. I. Sidabalok and A. Kasirang, “Pemanfaatan limbah organik menjadi kompos,” vol. 5, 2014
  5. A. Handayani, S. H., Yunus, A., Susilowati, “Uji Kualitas Pupuk Organik Cair dari Berbagai Macam Mikroorganisme Lokal (MOL),” J. EL-VIVO, 2015
  6. D. W. Purwiningsih, “Kemampuan MOL (Mikroorganisme Lokal) Pada Proses Pengomposan di Dalam Lubang Resapan Biopori,” J. Kesehat. Poltekkes Ternate, 2017, doi: 10.32763/juke.v10i1.12
  7. M. W. S. M. W. dan Alfianati, “Pemanfaatan Batang Pisang Sebagai Pupuk Organik Cair Dengan Metoda Fermentasi Dengan Aktivator EM4 dan Lama Fermentasi,” vol. 8, no. 1, pp. 127–135, 2017
  8. P. Kecenderungan, C.- Organik, K. C-organik, R. H. Lestari, R. H. Lestari, and M. Lokal, “Peran dan pemanfaatan mikroorganisme lokal ( MOL ) mendukung pertanian organik,” 2009

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.