skip to main content

PENGEMBANGAN POTENSI DESA SEPAKUNG BANYUBIRU MELALUI PENGUATAN POTENSI AGROWISATA PEMANFAATAN TEKNOLOGI HULLER KOPI

*Siti Fatimah Pradigdo  -  Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia
Susatyo Nugroho Widyo Pramono  -  Program Studi S-1 Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Nurwanto Nurwanto  -  Program Studi S-1 Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2021 Inisiatif: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Citation Format:
Abstract

Pengolahan hasil pertanian belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga dengan adanya rintisan desa inmatra berbasis pertanian organik dengan tujuan akhir desa konservasi, edukasi, dan wisata akan bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Selain itu, dengan adanya rintisan ini, desa memiliki kesempatan untuk berkembang. Hampir 90% lahan di desa Sepakung difungsikan sebagai kebun dan sawah, karena itu dilakukan pembangunan agrowisata yang berbasis pertanian organik di desa tersebut. Terdapat sekitar 30 ha tanah di desa Sepakung yang bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata agrowisata pertanian organik. Hasil pertanian dibeli oleh tengkulak dengan harga yang sangat rendah, sehingga linier dengan omset yang didapatkan oleh petani. Agrowisata yang berbasis tanaman organik ini bisa memperkuat tujuan desa inmatra yang sudah lama dicanangkan oleh Pemda Kabupaten Semarang, yaitu dalam hal memacu pertumbuhan ekonomi (pro growth), penanggulangan kemiskinan (pro poor), menciptakan dan memperluas lapangan kerja (pro job), mendukung pelayanan prima (propublic service) dan mendukung kelestarian lingkungan (pro environment),. Penggunaan bahan yang tidak terpakai, seperti sekam padi dan jerami untuk diolah menjadi pupuk dapat mengefisiensikan hasil sampingan dan juga menghemat pengeluaran pembelian pupuk. Pupuk organik ini cocok digunakan pada pertanian organik. Pendampingan produk olahan hasil pertanian diperkenalkan huller kopi. 

Kata kunci — Desa agrowisata, Huller kopi, Pertanian

Fulltext View|Download
  1. I. Mawardi, H. Hanif, Z. Zaini, dan Z. Abidin, “Penerapan Teknologi Tepat Guna Pascapanen Dalam Upaya Peningkatan Produktifitas Petani Kopi di Kabupaten Bener Meriah,” CARADDE J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 1, no. 2, hal. 205–213, 2019, doi: 10.31960/caradde.v1i2.56
  2. F. B. Akbar, A. Yusuf, A. Thoriq, dan W. Kristian Sugandi, “Analisis Teknik dan Uji Kinerja Mesin Pengolah Kopi (,” Agroteknika, vol. 3, no. 1, hal. 42–55, 2020
  3. P. WIDODO, “PENGEMBANGAN MESIN PENGOLAH KOPI SKALA UKM DI KABUPATEN ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR,” 2012
  4. S. Arief, “Perancangan Mesin Pengupas Kulit Kopi,” Proceeding Semin. Nas. Tah. Tek. Mesin XII (SNTTM XII), no. Snttm Xii, hal. 23–24, 2013
  5. I. Noviana, “Participatory Action Research: Peningkatan Kesadaran Masyarakat untuk Menjadikan Lingkungan yang Bebas Narkoba (Studi Kasus di Kompleks Permata, Jakarta Barat),” Sosio Konsepsia, vol. 15, no. 3, hal. 208–218, 2017

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.