skip to main content

Perbedaan Perkembangan Bahasa Anak Pra Sekolah yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti PAUD

Yuliana Purnama Dewi  -  Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University, Indonesia
*Artika Nurrahima  -  Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University, Indonesia
Open Access Copyright 2019 Holistic Nursing and Health Science

Citation Format:
Abstract

Background: Delay in language development can affect subsequent development in children. Research comparing language development of pre-school age children who participated and did not participated in PAUD had never been done before. The purpose of this study was to analyze differences in language development of pre-schoolers who attended Early Childhood Education (PAUD) and did not attend Early Childhood Education (PAUD).

Methods: This research was a quantitative research with comparative descriptive method. The sampling technique was proportionate random sampling and involved of 82 children in Bulusan Village, Tembalang District, Semarang City. Data analysis used Kolmogorov-Smirnov test.

Results: The results showed that the language development of pre-schoolers attending the early childhood was better than the non-attending pre-schoolers with p-value from non-parametric test Kolmogorov Smirnov (0.032) <α (0.005).

Conclusion: There are differences of preschool language development who attended and did not attend PAUD. Based on the results of the study, it is advisable for parents of children to provide stimulation appropriate to the stage of language development of children according to their age and to include children in PAUD.

Fulltext View|Download
Keywords: Kindegarten, Language development, Pre-school children

Article Metrics:

  1. Ariani, A., & Yosoprawoto, M. (2012). Usia anak dan pendidikan ibu sebagai faktor risiko gangguan perkembangan anak. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 27(2), 118–121
  2. Browlnie, E., Bao, L., & Beitchman, J. (2016). Childhood language disorder and social anxiety in early adulthood. Journal of Abnormal Psychology, 44(6), 1061-70. doi: 10.1007/s10802-015-0097-5
  3. Candrasari, A., Eka, D. E., Putri, F., Warraihan & Parisa, V., (2017). Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan. Proceeding of The 5th URECOL, 972–978
  4. Dhieni, N., Fridani, L., Muis, A., & Yarmi, G. (2014). Metode pengembangan bahasa. dalam: Hakikat perkembangan bahasa anak (pp. 1-28). Jakarta: Universitas Terbuka
  5. Hartanto, F., Selina, H., H, Z., & Fitra, S. (2011). Pengaruh perkembangan bahasa terhadap perkembangan kognitif anak usia 1-3 tahun. Sari Pediatri, 12(6), 388–389
  6. Hati, F. S., & Lestari, P. (2016). Pengaruh pemberian stimulasi pada perkembangan anak usia 12-36 bulan di Kecamatan Sedayu, Bantul. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 4(1), 44. doi: 10.21927/jnki.2016.4(1).44-48
  7. Hidayah, N., Prabowo, T., Najmuna, A. (2013). Pola asuh ibu berhubungan dengan tingkat perkembangan bahasa pada anak prasekolah di TK Al Farabi Yogyakarta. Journal Ners and Midwifery Indonesia, 1(2), 48–54
  8. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014. Jakarta
  9. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2015). Profil anak Indonesia 2015. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak & Badan Pusat Statistik
  10. Krisnana, I., Rachmawati, P. D., & Sholihah, M. (2016). Role of care giver stimulation on toddler’s language development in day care. Jurnal Ners, 11(2), 240–245
  11. Liadewi, V. N. (2010). Asuhan neonates bayi & anak balita. Jakarta: Salemba Medika
  12. Lowry, L. (2012). The effect of birth order on emerging language. Diperoleh dari http://www.hanen.org/Helpful-Info/Professional-Articles/The-Effect-of-Birth-Order-on-Emerging-Language.aspx
  13. Mannani, P. A. (2017). Studi komparasi perkembangan anak pra sekolah yang mengikuti pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan anak yang tidak mengikuti. Universitas Diponegoro
  14. Mulqiah, Z., Santi, E., & Lestari, D. R. (2017). Pola asuh orang tua dengan perkembangan bahasa anak prasekolah (usia 3-6 tahun ). Dunia Keperawatan, 5(1), 61–67
  15. Rachmi, N., Mustika, W., & Arifah, S. (2012). Sosial dan bahasa anak toddler antara yang mengikuti PAUD dan tidak mengikuti PAUD di Kelurahan Nglorog Sragen. Diperoleh dari https://docplayer.info/32675302-Perbedaan-perkembangan-motorik-sosial-dan-bahasa-anak-toddler.html
  16. Rahmawati, A., & Sujana, Y. (2016). Status pekerjaan ibu sebagai prediktor kemampuan bahasa lisan anak usia 4-5 Tahun. Kumara, 1–6. Diperoleh dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/paud/article/view/8561
  17. Rogers, C., Nulty, K. L., Betancourt, M. A., & DeThome, L. S. (2015). Causal effects on child language development: A review of studies in communication sciences and disorders. Journal of Communication Disorders, 57, 3–15
  18. Simonsen, H. G., Kristoffersen, K. E., Bleses, D., Wehberg, S., & Jørgensen, R. N. (2013). The Norwegian communicative development inventories: reliability, main developmental trends and gender differences. First Language, 34(1), 3–23. doi: 10.1177/0142723713510997
  19. Soetjiningsih, & Ranuh, G. (2014). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC
  20. Sumaryanti, L. (2017). Peran lingkungan terhadap perkembangan bahasa anak. MUADDIB, 7(1), 72–89
  21. Tiel, J. M. V. (2007). Anakku terlambat bicara anak berbakat dengan disinkronitas perkembangan, memahami dan mengasuhnya membedakan dengan autisme, ADHD dan permasalahan gangguan belajar. Jakarta: Prenada
  22. Zaim, A., Mahfuddin, M., Rahmadi, F. A. (2016). Hubungan perkembangan kemampuan bahasa dengan pendidikan anak usia dini nonformal. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 5(4), 287–97. Diperoleh dari http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.