skip to main content

Pengaruh Logam Al(III) dan Cu(II) sebagai Mordan Terhadap Ketahanan Luntur Zat Warna Indigo Carmine pada Kain Katun

Jhosua Enrico H. Simanullang  -  Chemistry Department, Diponegoro University, Indonesia
*Sriyanti Sriyanti  -  Chemistry Department, Diponegoro University, Indonesia
Suhartana Suhartana  -  Chemistry Department, Diponegoro University, Indonesia
Open Access Copyright 2025 Greensphere: Journal of Environmental Chemistry

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Perkembangan industri batik tekstil dalam memenuhi kebutuhan sandang, industri batik tidak lepas dari pewarnaan kain. Pewarna yang umum digunakan di industri tekstil adalah pewarna sintetik karena warna yang dihasilkan lebih menarik, pengerjaan pewarnaan cepat dan zat warna sintetis mudah diperoleh. Salah satu pewarna tekstil yaitu indigo carmine yang menghasilkan warna biru tua Pada proses pewarnaan kain, zat warna tidak memungkinkan untuk berinteraksi langsung karena mudah luntur. Maka dibutuhkan suatu zat yang dapat mengikat warna dengan kain agar warna yang dihasilkan lebih tahan luntur dan merata yaitu zat mordan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pengaruh logam Al(III) dan Cu(II) sebagai mordan pada pewarnaan kain, serta membandingkan kemampuan logam Al(III) dan Cu(II) sebagai mordan terhadap zat warna indigo carmine. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah premordanting, yaitu kain lebih dahulu diberi mordan lalu dicelupkan pada zat warna. Hasil penelitian menunjukkan rasio mol terbaik berada pada 1:5. Kain katun yang tidak diberi perlakuan dengan logam mordan, diperoleh warna biru tua pada panjang gelombang maksimum 610 nm, dan dengan logam mordan Al2(SO4) diperoleh warna biru tua lebih pekat pada panjang gelombang maksimum 607 nm, dan dengan mordan CuSO4.5H2O diperoleh warna yang berbeda yaitu hijau kebiruan pada panjang gelombang maksimum 610 nm. Hasil analisis SEM-EDX mendeteksi unsur aluminium 0,40% dan unsur tembaga sebanyak 0,35%. Hasil aplikasi uji ketahanan luntur kain berdasarkan SNI, dibandingkan dengan kain yang tidak diberi perlakuan dengan logam mordan, menunjukkan bahwa dengan penggunaan logam mordan lebih baik dalam mempertahankan ikatan zat warna.

Fulltext View|Download
Keywords: Indigo carmine; Mordan; Al2(SO4); CuSO4.5H2O
Funding: Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. Sari, N. W. 2013. Perbedaan konsentrasi elektrolit terhadap hasil pencelupan bahan sutera menggunakan ekstrak bunga kembang sepatu dengan mordan belimbing wuluh. Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang, September
  2. P. Patmawati, D. S. Widodo, L. Suyati, K. Khabibi, and A. Haris, "Modifikasi Metode Fenton pada Dekolorisasi Limbah Pewarna Remazol Black B dengan Oksida Timbal Hasil Sintesis pada Variasi Molar Pb2+ dan NaOH," Greensphere: Journal of Environmental Chemistry, vol. 2, no. 2, pp. 23-29, Jan. 2023. https://doi.org/10.14710/gjec.2022.16776
  3. Ramadhany, P. 2019. Kajian awal pewarna berbasis bahan alam sebagai substistusi pewarna sintesis dalam industri tekstil berkelanjutan. Iii
  4. İşmal, Ö. E., & Yildirim, L. 2018. Metal mordants and biomordants. The Impact and Prospects of Green Chemistry for Textile Technology, 57–82
  5. Noor, F. 2007. Teknik Eksplorasi Zat Pewarna Alam Dari Tanaman Di Sekitar Kita Untuk Pencelupan Bahan Tekstil. Jurnal Online, 1–8
  6. Rasyid, J. 1973. Teknologi Pengelantangan, Pencelupan, Dan Pencapan. ITB
  7. Saggioro, E. M., Oliveira, A. S., Pavesi, T., & Moreira, J. C. 2014. Effect of activated carbon and titanium dioxide on the remediation of an indigoid dye in model waters. Revista de Chimie, 65(2), 237–241
  8. Ortiz, E., Gómez-Chávez, V., Cortés-Romero, C. M., Solís, H., Ruiz-Ramos, R., & Loera-Serna, S
  9. Degradation of Indigo Carmine Using Advanced Oxidation Processes: Synergy Effects and Toxicological Study. Journal of Environmental Protection, 07(12), 1693–1706., 10.4236/jep.2016.712137
  10. Deveoglu, O., Cakmakci, E., Taskopru, T., Torgan, E., & Karadag, R. 2012. Identification by RP- HPLC-DAD, FTIR, TGA and FESEM-EDAX of natural pigments prepared from Datisca cannabina L. Dyes and Pigments, 94(3), 437–442
  11. Rather, L. J., Shahid-Ul-Islam, Azam, M., Shabbir, M., Bukhari, M. N., Shahid, M., Khan, M. A., Rizwanul Haque, Q. M., & Mohammad, F. 2016. Antimicrobial and fluorescence finishing of woolen yarn with Terminalia arjuna natural dye as an ecofriendly substitute to synthetic antibacterial agents. RSC Advances, 6(45), 39080–39094, https://doi.org/10.1039/C6RA02717B
  12. Vinsiah, R., & Fadhillah, F. 2018. Studi Ikatan Hidrogen Sistem Metanol-Metanol dan Etanol-Etanol dengan Metode Molekular Dinamik. Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 15(1), 14
  13. Manurung, M. 2012. Aplikasi Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Sebagai Pewarna Alami Pada Kain Katun Secara Pre-Mordanting. Jurnal Kimia, 6(2), 183–190
  14. Cahyani, M. D., & Novidayasa, I. 2016. Ekstraksi Zat Warna Alami dari Kayu Bakau (Rhizophora mucronata) Dengan Metode Microwave Assited Extraction. 1–57

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.