skip to main content

PERTUMBUHAN DAUN TANAMAN CABAI YANG DIINFEKSI Fusarium oxysporum PADA UMUR TANAMAN YANG BERBEDA

*Himmatul Ulya  -  Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia
Sri Darmanti  -  Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia
Rejeki Siti Ferniah  -  Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Cabai merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang ditanam di Indonesia. Salah satu penyakit yang menyerang tanaman cabai adalah layu fusarium. Layu fusarium diakibatkan oleh infeksi fungi Fusarium oxysporum. Infeksi F.oxysporum menyebabkan pengguguran daun lebih cepat sehingga menyebabkan penurunan daerah fotosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan pengguguran daun tanaman cabai yang diinfeksi fungi F.oxysporum pada fase vegetatif dan generatif. Parameter yang diamati adalah jumlah daun yang dihitung setiap 5 hari, luas daun dihitung setiap 20 hari, dan jumlah daun gugur yang dihitung setiap 5 hari. Setiap perlakuan dilakukan 5 ulangan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah tanaman cabai yang diinfeksi fungi F.oxysporum pada fase generatif mengalami pengguguran daun lebih banyak dan penurunan pertumbuhan daun lebih tinggi bila dibandingkan dengan tanaman cabai yang diinfeksi F.oxysporum pada fase vegetatif.

Fulltext View|Download
  1. Anonim. 2017. Varietas Cabai Lembang 1. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian. http://www.litbang.pertanian.go.id/ varietas/one/21/. Diakses pada tanggal 2 Desember 2018
  2. Anonim. 2018. Produksi Cabai Nasional. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. http://www.pertanian.go. id/home/?show=news&act=view&i d=2493. Diakses pada tanggal 5 Juli 2019
  3. Ariyanti, M., I. R. Dewi, Y. Maxiselly, Y. A. Chandra. 2009. Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) dengan Komposisi Media Tanam dan Interval Penyiraman yang Berbeda. Jurnal Pen. Kelapa Sawit 26(1): 11-22
  4. Fikri, M. S., D. Indradewa, dan E. T. S. Putra. 2015. Pengaruh Pemberian Kompos Limbah Media Tanam Jamur pada Pertumbuhan dan Hasil Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.). Vegetalika 4(2): 79-89
  5. Hermansyah, Y. Sasmita, dan E. Inoriah. 2009. Penggunaan Pupuk Daun dan Manipulasi Jumlah Cabang yang Ditinggalkan pada Panen Kedua Tanaman Nilam. Akta Agrosia 12(2): 194-203
  6. Kirana, R., N. Carsono, Y. Kusandriani, dan Liferdi. 2014. Peningkatan Potensi Hasil Varietas Galur Murni Cabai Dengan Memanfaatkan Fenomena Heterosis di Dataran Tinggi Pada Musim Kemarau. Jurnal Hortikultura 24(1): 10-15
  7. Okungbowa, F. I., dan H. O. Shittu. 2016. Fusarium Wilts: An Overview. Environmental Research Journal 6(2): 83-102
  8. Purwanto, E. H., A. Mazid, dan Nurhayati. 2013. Infeksi Fusarium sp. Penyebab Penyakit Lapuk Batang dan Cabang pada Enam Klon Karet. Majalah Ilmiah Sriwijaya 25(18): 32-39
  9. Putri, O. S. D., I. R. Sastrahidayat, dan S. Djauhari. 2014. Pengaruh Metode Inokulasi Jamur Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici (Sacc) terhadap Kejadian Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.). Jurnal HTP 2(3): 74-81
  10. Rostini, N. 2011. 6 Jurus Bertanam Cabai Bebas Hama dan Penyakit. PT AgroMedia Pustaka, Jakarta
  11. Sastrahidayat, I. R. 2017. Penyakit Tumbuhan yang Disebabkan oleh Jamur. Universitas Brawijaya Press, Malang
  12. Siaga, E., Hasbi, S. M. Bernas, R. Lisda, K. Kartika, I. Laily, Widuri, Meihana, B. Lakitan. 2017. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) pada Sistem Budidaya Terapung. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal. Hal. 286-294
  13. Suryana, D. 2013. Menanam Cabe: Cara Menanam Cabe dan Budidaya Cabe. Dayat Suryana Book, Bogor
  14. Susanna, A. Ulim, Junaidi. 2009. Pemanfaatan Kascing untuk Menghambat Perkembangan Fusarium oxysporum pada Tanaman Tomat. Agristra 13(3): 173-143

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.