skip to main content

Aktivitas Inhibitor α-amilase yang Diproduksi oleh Bakteri Endofit dari Tanaman Sirsak (Annona muricata L.)

*Merysa Resdiani  -  Program Studi Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro
Sri Pujiyanto  -  Program Studi Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia
Budi Raharjo  -  Program Studi Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Diabetes mellitus tipe 2 disebabkan oleh terhambatnya penyerapan glukosa ke dalam sel yang mengakibatkan tingginya konsentrasi glukosa di dalam darah. Penyebab tingginya kadar glukosa darah dapat disebabkan oleh obesitas, resistensi insulin, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor herediter. Salah satu pendekatan terbaik untuk menurunkan glukosa darah pascamakan ialah dengan memperlambat absorpsi glukosa melalui penghambatan kerja enzim penghidrolisis karbohidrat seperti α-amilase. Enzim α-amilase (α-1,4-glukan-4 glukanohidrolase, EC 3.2.1.1) adalah enzim yang mengkatalisis penguraian pati, glikogen, dan macam-macam oligosakarida. Sebagian besar masyarakat menggunakan tanaman obat untuk menjaga kadar glukosa darah agar tetap normal, contohnya tanaman sirsak (Annona muricata L.). Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan isolat bakteri endofit dari tanaman sirsak, mengetahui aktivitas inhibitor α-amilase dari isolat terpilih yang diperoleh, serta mengetahui jenis sumber karbon dan pH optimal dalam memproduksi inhibitor α-amilase. Bakteri endofit diisolasi dari akar, batang, dan daun tanaman sirsak yang telah disterilisasi permukaan dan ditumbuhkan pada medium NA. Pada tahap isolasi didapatkan 11 isolat yang berpotensi menghasilkan senyawa inhibitor α-amilase, yaitu isolat AG11, AG21, AG22, AS11, BG22, BG23, BG24, BG25, BS21, DG11, dan DS21. Isolat yang didapatkan diuji aktivitas inhibitor α-amilase dan isolat dengan aktivitas tertinggi digunakan untuk uji lanjut. Isolat DS21 menunjukkan aktivitas inhibisi terbaik dengan persentase 72,22%. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). Isolat terbaik diberi perlakuan berbagai macam sumber karbon dan sumber karbon terbaik diberi perlakuan berbagai macam pH. Hasil uji Analysis of Variance (ANOVA) terhadap perlakuan sumber karbon dan pH menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05) sehingga dilakukan uji Tukey (BNJ) sebagai uji lanjut. Hasil uji lanjut ini menunjukkan bahwa perlakuan sumber karbon pati dan pH 5 mampu meningkatkan produksi inhibitor α-amilase.

Fulltext View|Download
  1. Atolagbe, O.M., A.A. Ajayi and O. Edegbo. 2016. Characterization of α- amylase from Soursop (Annona muricata Linn.) Fruits Degraded by Rhizopus stolonifer. Pakistan Journal of Biology Science. 19(2): 77-81
  2. Chen, H., X. Yan, W. Lin, Li Zheng and W. Zhang. 2004. A New Method for Screening α Glucosidase Inhibitors and Application to Marine Microorganisms. Pharmaceutical Biology. 42(6): 416- 421
  3. Dastjerdi, Z. M., F. Namjoyan, and M.E. Azemi. 2015. Alpha Amylase Inhibition Activity of Some Plants Extract of Teucrium Species. European Journal of Biological Sciences. 7 (1): 26-31
  4. Liijulfitri, D. 2014. Produksi dan Karakterisasi Senyawa Inhibitor α-glukosidase Streptomyces sp. BWA 65. Skripsi. Departemen Biologi, FMIPA, Institut Pertanian Bogor, Bogor
  5. Parida, I. 2016. Isolasi, Seleksi, dan Identifikasi Bakteri Endofit sebagai Agens Penginduksi Ketahanan Tanaman Padi Terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri. Tesis. Sekolah Pascasarjana , Institut Pertanian Bogor, Bogor
  6. Paul Das, M., P. V. Devi, and Y. Yasmine. 2016. Assessment of In Vitro Anti-Diabetic Activity of Ficus glomerata. Der Pharmacia Lettre. 8 (3):267-272
  7. Pujiyanto, S. dan R.S. Ferniah. 2010. Aktivitas Inhibitor Alpha- Glukosidase Bakteri Endofit PR-3 yang Diisolasi dari Tanaman Pare (Momordica charantia), BIOMA. 12(1): 1-5
  8. Sunarno. 2014. Isolasi Aktinomiset dari Laut dan Uji Kemampuannya dalam Menghasilkan Inhibitor α- glukosidase. Makalah Seminar Nasional Mikrobiologi. Fak Biologi, UKSW, Salatiga
  9. Sunarno dan A. Widyasari. 2015. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Endofit Penghasil Inhibitor α-Glukosidase dari Tanaman Pare (Momordica charantia L). Prosiding SNST ke-6 Tahun 2015. FT Universitas Wahid Hasyim, Semarang. ISBN 978-602- 99334-4-4
  10. Rosenblueth, M. and E. Martínez- Romero. 2004. Rhizobium etli Maize Populations and Their Competitiveness for Root Colonization. Arch Microbiol. 181: 337–344
  11. Setiawati, M.R., P. Suryatmana, D. Herdiyantoro, dan Z. Ilmiyati. 2014. Karakteristik Pertumbuhan dan Waktu Generasi Isolat Azotobacter sp. dan Bakteri Endofitik Asal Ekosistem Lahan Sawah. Jurnal Agroekoteknologi. 6 (1): 12 –20
  12. Setyowati, F. M. dan Wardah. 2007. Keanekaragaman Tumbuhan Obat Masyarakat Talang Mamak di Sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Riau. Biodiversitas. 8:228-232
  13. Sousa O.V., G. D. V. Vieira, J. J. R. G. de Pinho, C. H. Yamamoto, and M. S. Alves. 2010. Antinociceptive and AntiInflammatory Activities of the Ethanol Extract of Annona muricata L. Leaves in Animal Models. International Journal of Molecul Science. 5(11): 2067-2078
  14. Umezawa, H. 1982. Low Molecular Weight Enzyme Inhibitors of Microbial Origin. Ann. Rev. Microbiology. 36: 75-99
  15. Verpoorte, R. and A. W. Alfermann. 2000. Metabolic Engineering of Plant Secondary Metabolism. Kluwer Academic Publishers : London
  16. Wareing, P., F. Stuart, and R. Fernandes. 2011. The Working Companion for Food Microbiologists. Micro- Facts : Springer
  17. World Health Organization, WHO. 2010. Diagnosis of Diabetes Mellitus and Intermediate Hyperglycemia. Report of A WHO/IDF Consultation

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.