BibTex Citation Data :
@article{27541, author = {Yulita Dewi and Rejeki Ferniah and Sri Pujiyanto}, title = {Ekspresi Gen Penyandi Phenylalanine Ammonia Lyase (PAL) Cabai (Capsicum annuum) Sebagai Respons Terhadap Fusarium oxysporum}, journal = {Berkala Bioteknologi}, volume = {1}, number = {2}, year = {2018}, keywords = {}, abstract = { Tanaman cabai (Capsicum annuum) merupakan salah satu sektor pertanian terbesar di Indonesia. Tanaman cabai banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia sampai produksinya diekspor ke luar negeri. Namun pada tahun 2015 produksi cabai di Indonesia mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penurunan produksi cabai di Indonesia disebabkan karena adanya serangan organisme pengganggu tanaman salah satunya adalah Fusarium oxysporum yang menyebabkan terjadinya penyakit rebah tanaman. Fusarium oxysporum adalah jamur yang berada di tanah, dan beberapa strain F. oxysporum bersifat patogen terhadap tanaman dan bersifat sulit dikendalikan. PAL adalah enzim yang mengkatalis perubahan phenilalanin menjadi ammonia dan trans-sinamat yang merespon tekanan biotik dan abiotik seperti patogen, UV radiasi , dan suhu rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui ekspresi gen penyandi Phenylalanin Ammonia Lyase (PAL) pada cabai (Capsicum annuum) sebagai respons terhadap Fusarium oxysporum. Metode dari penelitian ini meliputi penanaman dan pemeliharaan tanaman, inokulasi F. oxysporum ke tanaman cabai, isolasi RNA daun cabai, analisis ekspresi gen PAL dengan menggunakan qRT-PCR dan analisis data. Hasil dari penelitian ini adalah ekspresi gen PAL pada jam ke-6 terekspresi sedikit lebih tinggi daripada kontrol dan mengalami penurunan pada jam ke-48 dan ke-96. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada peningkatan ekspresi gen penyandi Phenilalanine Ammonia Lyase pada daun tanaman cabai (Capsicum annuum) sampai dengan 96 jam setelah inokulasi. }, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/bb/article/view/27541} }
Refworks Citation Data :
Tanaman cabai (Capsicum annuum) merupakan salah satu sektor pertanian terbesar di Indonesia. Tanaman cabai banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia sampai produksinya diekspor ke luar negeri. Namun pada tahun 2015 produksi cabai di Indonesia mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penurunan produksi cabai di Indonesia disebabkan karena adanya serangan organisme pengganggu tanaman salah satunya adalah Fusarium oxysporum yang menyebabkan terjadinya penyakit rebah tanaman. Fusarium oxysporum adalah jamur yang berada di tanah, dan beberapa strain F. oxysporum bersifat patogen terhadap tanaman dan bersifat sulit dikendalikan. PAL adalah enzim yang mengkatalis perubahan phenilalanin menjadi ammonia dan trans-sinamat yang merespon tekanan biotik dan abiotik seperti patogen, UV radiasi, dan suhu rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui ekspresi gen penyandi Phenylalanin Ammonia Lyase (PAL) pada cabai (Capsicum annuum) sebagai respons terhadap Fusarium oxysporum. Metode dari penelitian ini meliputi penanaman dan pemeliharaan tanaman, inokulasi F. oxysporum ke tanaman cabai, isolasi RNA daun cabai, analisis ekspresi gen PAL dengan menggunakan qRT-PCR dan analisis data. Hasil dari penelitian ini adalah ekspresi gen PAL pada jam ke-6 terekspresi sedikit lebih tinggi daripada kontrol dan mengalami penurunan pada jam ke-48 dan ke-96. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada peningkatan ekspresi gen penyandi Phenilalanine Ammonia Lyase pada daun tanaman cabai (Capsicum annuum) sampai dengan 96 jam setelah inokulasi.
Last update: