BibTex Citation Data :
@article{27539, author = {Anik Oktavia and Sri Pujiyanto and Sunarno Sunarno}, title = {Uji in Vitro dan in Vivo Aktivitas Inhibitor -Amilase Ekstrak Khamir Endofit Tanaman Brotowali (Tinospora crispa, L.) sebagai Antiobesitas}, journal = {Berkala Bioteknologi}, volume = {1}, number = {2}, year = {2018}, keywords = {}, abstract = { Brotowali mengandung senyawa triterpenoid (saponin) yang bersifat antimakan ( antifeedant ) karena rasanya yang pahit dan kemampuan dalam menurunkan kerja enzim pencernaan (protease dan amilase). Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan ekstrak etil asetat isolat khamir endofit pada tanaman Brotowali ( Tinospora crispa, L.) berfungsi sebagai inhibitor α-amilase untuk penurunan kadar lemak abdominal, lemak subkutan, dan bobot badan pada tikus. Campuran reaksi uji inhibitor α-amilase dengan ekstrak 1%, 5%, 10% dan acarbose 0,1% sebesar 25 μl, uji kontrol ditambah aquades 25 μl. Enzim sebesar 475 μl dicampurkan dan diinkubasi pada suhu 25°C selama 10 menit. Substrat amilum sebesar 500 μl ditambahkan ke dalam campuran reaksi dan diinkubasi pada suhu 25°C selama 10 menit. Reaksi dihentikan dengan 2 ml DNS. Semua larutan yang telah dicampurkan dipanaskan pada suhu 100°C selama 5 menit dan didinginkan. Larutan yang dihasilkan dengan perubahan warna kemudian diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometri pada panjang gelombang 540 nm. Penelitian in vivo menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan, yaitu kelompok kontrol, perlakuan acarbose 0,1% dan perlakuan ekstrak isolat khamir endofit DG26 dosis 40 mg, 50 mg, dan 60 mg. Pemberian pakan dan minum secara ad libitum. Hasil uji in vitro ekstrak 1% memiliki kemampuan inhibisi terhadap α-amilase sebesar 10,87%, hampir sama dengan acarbose sebesar 9,52%. Hal ini menunjukkan bahwa isolat terpilih yaitu isolat khamir endofit DG26 memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai inhibitor α-amilase. Hasil uji in vivo menunjukkan bahwa pemberian ekstrak khamir endofit DG26 berpengaruh signifikan pada penurunan bobot lemak abdominal dan lemak subkutan (p<0,05). Bobot badan setelah aklimatisasi terjadi peningkatan yang menunjukkan bahwa tikus dalam keadaan sehat dan terjadi penurunan diakhir perlakuan. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak isolat khamir endofit DG26 pada dosis 60 mg mampu menurunkan bobot lemak abdominal, lemak subkutan, dan menyebabkan terjadinya perbedaan penurunan bobot badan pada tikus ( Rattus norvegicus ). }, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/bb/article/view/27539} }
Refworks Citation Data :
Brotowali mengandung senyawa triterpenoid (saponin) yang bersifat antimakan (antifeedant) karena rasanya yang pahit dan kemampuan dalam menurunkan kerja enzim pencernaan (protease dan amilase). Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan ekstrak etil asetat isolat khamir endofit pada tanaman Brotowali (Tinospora crispa, L.) berfungsi sebagai inhibitor α-amilase untuk penurunan kadar lemak abdominal, lemak subkutan, dan bobot badan pada tikus. Campuran reaksi uji inhibitor α-amilase dengan ekstrak 1%, 5%, 10% dan acarbose 0,1% sebesar 25 μl, uji kontrol ditambah aquades 25 μl. Enzim sebesar 475 μl dicampurkan dan diinkubasi pada suhu 25°C selama 10 menit. Substrat amilum sebesar 500 μl ditambahkan ke dalam campuran reaksi dan diinkubasi pada suhu 25°C selama 10 menit. Reaksi dihentikan dengan 2 ml DNS. Semua larutan yang telah dicampurkan dipanaskan pada suhu 100°C selama 5 menit dan didinginkan. Larutan yang dihasilkan dengan perubahan warna kemudian diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometri pada panjang gelombang 540 nm. Penelitian in vivo menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan, yaitu kelompok kontrol, perlakuan acarbose 0,1% dan perlakuan ekstrak isolat khamir endofit DG26 dosis 40 mg, 50 mg, dan 60 mg. Pemberian pakan dan minum secara ad libitum. Hasil uji in vitro ekstrak 1% memiliki kemampuan inhibisi terhadap α-amilase sebesar 10,87%, hampir sama dengan acarbose sebesar 9,52%. Hal ini menunjukkan bahwa isolat terpilih yaitu isolat khamir endofit DG26 memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai inhibitor α-amilase. Hasil uji in vivo menunjukkan bahwa pemberian ekstrak khamir endofit DG26 berpengaruh signifikan pada penurunan bobot lemak abdominal dan lemak subkutan (p<0,05). Bobot badan setelah aklimatisasi terjadi peningkatan yang menunjukkan bahwa tikus dalam keadaan sehat dan terjadi penurunan diakhir perlakuan. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak isolat khamir endofit DG26 pada dosis 60 mg mampu menurunkan bobot lemak abdominal, lemak subkutan, dan menyebabkan terjadinya perbedaan penurunan bobot badan pada tikus (Rattus norvegicus).
Last update: