Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{BAF7619, author = {Zul Mangesti and Susilo Budiyanto and Sutarno Sutarno}, title = {Respon Pertumbuhan dan Produksi Tomat (Solanum lycopersicum) pada Berbagai Jenis Penggunaan Mulsa dan Frekuensi Penyiraman}, journal = {Buletin Anatomi dan Fisiologi}, volume = {4}, number = {2}, year = {2019}, keywords = {}, abstract = { Gunung pati merupakan daerah di kota semarang yang mempunyai curah hujan tertinggi (2400-2600 mm/tahun). Namun, hari hujan sedikit sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan air di dalam tanah yang berakibat pada kondisi suhu dan kelembaban tanah. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui jenis mulsa serta frekuensi penyiraman yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan produksi tomat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4 x 2 sebanyak 3 ulangan. Faktor Pertama terdiri dari penggunaan jenis mulsa dengan 4 jenis perlakuan,yaitu M 0 : tanpa mulsa, M 1 : mulsa jerami, M 2 : mulsa perak, M 3 : mulsa hitam. Faktor kedua terdiri dari frekuensi penyiraman dengan 2 taraf perlakuan, yaitu P 1 : 1 hari sekali dan P 2 : penyiraman 2 hari sekali. Variabel yang diamati adalah komponen pertumbuhan yang terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun serta produksi tanaman tomat yang terdiri dari jumlah buah, bobot buah, serta kadar air buah. Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji D uncan's Multiple Range T e st (DMRT). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan mulsa perak frekuensi penyiraman 1 hari sekali mampu memberikan rata- rata suhu tanah terendah yaitu 29 o c, memberikan rata-rata kelembaban tanah tertinggi yaitu 41,7% serta dapat memberikan hasil tertinggi pada pertumbuhan tinggi tanaman rata-rata setinggi 107,2 cm dan pada produksi tanaman memberikan rata- rata bobot buah terbesar yaitu 37,2 gr. Kata kunci : air, suhu tanah, kelembaban tanah }, issn = {2541-0083}, pages = {175--181} doi = {10.14710/baf.4.2.2019.175-181}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/baf/article/view/7619} }
Refworks Citation Data :
Gunung pati merupakan daerah di kota semarang yang mempunyai curah hujan tertinggi (2400-2600 mm/tahun). Namun, hari hujan sedikit sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan air di dalam tanah yang berakibat pada kondisi suhu dan kelembaban tanah. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui jenis mulsa serta frekuensi penyiraman yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan produksi tomat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4 x 2 sebanyak 3 ulangan. Faktor Pertama terdiri dari penggunaan jenis mulsa dengan 4 jenis perlakuan,yaitu M0: tanpa mulsa, M1: mulsa jerami, M2: mulsa perak, M3: mulsa hitam. Faktor kedua terdiri dari frekuensi penyiraman dengan 2 taraf perlakuan, yaitu P1: 1 hari sekali dan P2: penyiraman 2 hari sekali. Variabel yang diamati adalah komponen pertumbuhan yang terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun serta produksi tanaman tomat yang terdiri dari jumlah buah, bobot buah, serta kadar air buah. Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan's Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan mulsa perak frekuensi penyiraman 1 hari sekali mampu memberikan rata- rata suhu tanah terendah yaitu 29oc, memberikan rata-rata kelembaban tanah tertinggi yaitu 41,7% serta dapat memberikan hasil tertinggi pada pertumbuhan tinggi tanaman rata-rata setinggi 107,2 cm dan pada produksi tanaman memberikan rata- rata bobot buah terbesar yaitu 37,2 gr.
Kata kunci : air, suhu tanah, kelembaban tanah
Article Metrics:
Last update:
View My Stats This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Biology of Structure and Function Laboratory
Biology Department, Faculty of Mathematics and Science
Diponegoro University