Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{BAF7606, author = {Yanu Sucianto and Sutarno Sutarno and Syaiful Anwar}, title = {Invigorasi Benih Kelor (Moringa oleifera) dengan Berbagai Konsentrasi dan Jenis ZPT Terhadap Pertumbuhan dan Bobot Biomasa}, journal = {Buletin Anatomi dan Fisiologi}, volume = {4}, number = {2}, year = {2019}, keywords = {}, abstract = { Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan invigorasi dengan menggunakan zat pengatur tumbuh terhadap viabilitas benih kelor setelah mengalami penyimpanan dan mengetahui konsentrasi yang tepat untuk invigorasi pada benih kelor. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial 3x2 dengan 5 kali ulangan. Faktor pertama yaitu konsentrasi ZPT (zat pengatur tumbuh) yang terdiri atas 3 taraf yaitu D0: 0 ppm, D1: 50 pm, D2:100 ppm. Faktor kedua yaitu jenis zat pengatur tumbuh yang terdiri atas 2 jenis yaitu M1: ( Giberelin Acid ) GA 3 , M2: ( Naphthalene Acetic Acid ) NAA. Parameter yang diamati dalam penelitian ini terbagi atas parameter perkecambahan benih dan parameter pertumbuhan bibit. Paremeter perkecambahan yaitu daya kecambah, potensi tumbuh maksimum, tinggi kecambah, panjang akar kecambah, kecepatan berkecambahan dan parameter pertumbuhan bibit yaitu jumlah daun, diameter batang, tinggi tanaman, bobot biomasa basah dan bobot biomasa kering. Data dianalisis ragam (uji F) dan dilanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan hormon GA 3 pada benih kelor lebih responsif dari penggunaan hormon NAA pada hampir semua parameter yang diamati. Kata kunci : kelor, zat pengatur tumbuh , pertumbuhan }, issn = {2541-0083}, pages = {137--143} doi = {10.14710/baf.4.2.2019.137-143}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/baf/article/view/7606} }
Refworks Citation Data :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan invigorasi dengan menggunakan zat pengatur tumbuh terhadap viabilitas benih kelor setelah mengalami penyimpanan dan mengetahui konsentrasi yang tepat untuk invigorasi pada benih kelor. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial 3x2 dengan 5 kali ulangan. Faktor pertama yaitu konsentrasi ZPT (zat pengatur tumbuh) yang terdiri atas 3 taraf yaitu D0: 0 ppm, D1: 50 pm, D2:100 ppm. Faktor kedua yaitu jenis zat pengatur tumbuh yang terdiri atas 2 jenis yaitu M1: (Giberelin Acid) GA3, M2: (Naphthalene Acetic Acid) NAA. Parameter yang diamati dalam penelitian ini terbagi atas parameter perkecambahan benih dan parameter pertumbuhan bibit. Paremeter perkecambahan yaitu daya kecambah, potensi tumbuh maksimum, tinggi kecambah, panjang akar kecambah, kecepatan berkecambahan dan parameter pertumbuhan bibit yaitu jumlah daun, diameter batang, tinggi tanaman, bobot biomasa basah dan bobot biomasa kering. Data dianalisis ragam (uji F) dan dilanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan hormon GA3 pada benih kelor lebih responsif dari penggunaan hormon NAA pada hampir semua parameter yang diamati.
Kata kunci : kelor, zat pengatur tumbuh, pertumbuhan
Article Metrics:
Last update:
View My Stats This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Biology of Structure and Function Laboratory
Biology Department, Faculty of Mathematics and Science
Diponegoro University